Epistle to the Ephesians oor Indonesies

Epistle to the Ephesians

naamwoord

a New Testament book containing the epistle from Saint Paul to the Ephesians which explains the divine plan for the world and the consummation of this in Christ

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Surat Efesus

naamwoord

Surat Paulus Efesus

naamwoord

Soortgelyke frases

Epistle of Paul the Apostle to the Ephesians
Surat Efesus · Surat Paulus Efesus

voorbeelde

I had read and pondered Paul’s Epistle to the Ephesians.
Saya telah membaca serta merenungkan Surat Paulus kepada Efesus.

The Apostle Paul wrote the Epistle to the Ephesians (see Ephesians 1:1).
Rasul Paulus menulis surat tersebut kepada jemaat di Efesus (lihat Efesus 1:1).

Luther based his position on predestination on St. Paul's epistle to the Ephesians 2:8–10.
Luther mendasarkan posisinya pada doktrin predestinasi dalam Efesus 2:8–10 seturut pemahamannya.

16 The epistle to the Ephesians touches almost every aspect of the Christian’s life.
16 Surat kepada jemaat di Efesus menyinggung hampir semua segi kehidupan Kristen.

The epistle to the Ephesians is of great importance, for it contains Paul’s teachings about the Church of Christ.
Surat kepada jemaat Efesus mempunyai kepentingan besar, karena memuat ajaran-ajaran Paulus tentang Gereja Kristus.

Among them is the epistle to the Ephesians, thus showing that it was grouped among his letters at that time.
Di antaranya adalah surat kepada jemaat di Efesus, dengan demikian menunjukkan bahwa surat tersebut termasuk di antara surat-suratnya pada waktu itu.

According to Kurt Aland, it is one of three early manuscripts with the text of the Epistle to the Ephesians.
Menurut Kurt Aland, merupakan satu dari tiga naskah tertua dengan teks dari Surat Efesus.

Paul stated that he was a prisoner at the time he wrote the Epistle to the Ephesians (see Ephesians 3:1; 4:1; 6:20).
Paulus menyatakan bahwa dia adalah seorang tahanan saat dia menulis surat kepada jemaat di Efesus tersebut (lihat Efesus 3:1; 4:1; 6:20).

Westcott in his book Saint Paul’s Epistle to the Ephesians (1906, p. 76) says: “This is a general term for all unlawful intercourse, (I) adultery: Hos. ii.
Westcott dalam bukunya Saint Paul’s Epistle to the Ephesians (1906, hlm. 76) mengatakan, ”Ini adalah istilah umum untuk semua hubungan seks yang tidak sah, (I) perzinaan: Hos. ii.

In the King James Version of the Bible, Ephesians 1:1 states that the Epistle to the Ephesians is addressed “to the saints which are at Ephesus.”
Dalam Alkitab versi Raja James, Efesus 1:1 menyatakan bahwa surat kepada jemaat di Efesus ditujukan “kepada orang-orang kudus di Efesus.”

For two years Salmeron preached in Rome; his exposition of the Pauline Epistle to the Ephesians thrice a week in the church of the Society effected much good (1545).
Selama dua tahun Salmeron melakukan pengkotbahan di Roma; penjelasannya mengenai Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus tiga kali seminggu di gereja milik Yesuit berakibat positif (1545).

Explain that the Apostle Paul wrote his epistle to the Ephesians with the desire to spiritually strengthen, protect, and unify the Church members there, some of whom were faltering in their faith.
Jelaskan bahwa Rasul Paulus menulis suratnya kepada orang-orang Efesus dengan hasrat untuk secara rohani memperkuat, melindungi, dan mempersatukan para anggota Gereja di sana, yang beberapa di antaranya goyah dalam iman mereka.

For example, Irenaeus, of the second century C.E., quoted Ephesians 5:30 as follows: “As the blessed Paul says in the epistle to the Ephesians, that we are members of his body.”
Misalnya, Irenaeus, dari abad kedua M., mengutip Efesus 5:30 sebagai berikut: ”Seperti Paulus yang diberkati itu mengatakan di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, bahwa kita adalah anggota tubuhNya.”

Clement of Alexandria, of the same period, quoted Ephesians 5:21 in reporting: “Wherefore, also, in the epistle to the Ephesians he writes, Be subject one to another in the fear of God.”
Clement dari Aleksandria, dari abad yang sama, mengutip Efesus 5:21 ketika mengatakan: ”Oleh sebab itu di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus ia juga menulis, rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.”

For example, E. J. Goodspeed argued that the vocabulary of the Epistle to the Ephesians showed a literary relationship with the First Epistle of Clement, written around the end of the 1st century.
Contohnya, E. J. Goodspeed berargumen bahwa kosakata Surat Efesus menunjukkan kaitan sastra dengan Surat Klemens yang Pertama, yang ditulis di akhir abad ke-1.

Studying the Epistle to the Ephesians can inspire students to set aside the things of this world and can help them grow spiritually and learn to more fully partake of the unity and fellowship of the Church.
Menelaah surat kepada jemaat di Efesus dapat mengilhami siswa untuk mengesampingkan apa yang dari dunia ini dan dapat membantu mereka bertumbuh secara rohani dan belajar untuk lebih sepenuhnya berperan serta dalam kesatuan dan penemanan Gereja.

Origen, writing in the first half of the third century C.E., quoted Ephesians 1:4 in saying: “But also the apostle in the epistle to the Ephesians, uses the same language when he says, Who chose us before the foundation of the world.”
Origen, yang menulis pada pertengahan pertama dari abad ketiga M., mengutip Efesus 1:4 dengan mengatakan: ”Tetapi rasul itu dalam surat kepada jemaat di Efesus juga menggunakan bahasa yang sama ketika ia mengatakan, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.”

Therefore whoever wishes to be a friend of the world makes himself an enemy of God. — James 4:2-4 The Epistle to the Ephesians and the Epistle to the Colossians regard the sin of covetousness as a kind of idolatry and list this sin along with sexual immorality and impurity which give rise to the wrath of God.
Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. — Yakobus 4:2-4 Surat Efesus dan Kolose memandang dosa ketamakan sebagai satu jenis "penyembahan berhala" serta menggolongkannya bersama dengan ketidakmurnian dan amoralitas seksual sebagai dosa yang "mendatangkan murka Allah".

He also wrote epistles, or letters, to the Ephesians, Philippians, and Colossians and to Timothy and Philemon while imprisoned in Rome.
Dia juga menulis epistel-epistel, atau surat-surat, kepada orang-orang Efesus, Filipi, dan Kolose serta kepada Timotius dan Filemon saat ditahan di Roma.

Paul probably wrote the Epistle to the Colossians around the same time he wrote Philippians, Ephesians, and Philemon.
Paulus mungkin menulis Surat kepada Jemaat di Kolose sekitar waktu yang sama dia menuliskan Kitab Filipi, Efesus, dan Filemon.

However, most assume that it was written around A.D. 60–62, near the same time as Paul’s letters to the Philippians, the Colossians, the Ephesians, and Philemon (see Guide to the Scriptures, “Pauline Epistles,” scriptures.lds.org).
Meskipun demikian, kebanyakan beranggapan bahwa itu ditulis sekitar 60–62 M, di waktu yang sama dengan surat Paulus kepada jemaat di Filipi, Kolose, Efesus, dan Filemon (lihat Penuntun bagi Tulisan Suci, “Surat-Surat Paulus,” scriptures.lds.org).

Kenyon suggested that the manuscript originated in Alexandria: "It is noteworthy that the section numeration of the Pauline Epistles in B shows that it was copied from a manuscript in which the Epistle to the Hebrews was placed between Galatians and Ephesians — an arrangement which elsewhere occurs only in the Sahidic version."
Kenyon mengusulkan manuskrip it berasal dari Aleksandria: "Berharga untuk dicatat bahwa bagian penomoran Surat-surat Paulus dalam B (=Codex Vaticanus) disalin dari suatu naskah dimana Surat Ibrani ditempatkan di antara Surat Galatia dan Surat Efesus — suatu pengaturan yang di tempat lain hanya ditemukan dalam versi Sahidik."

Explain that the Bible contains the epistle Paul wrote to the Colossians, but the epistle from Laodicea that Paul mentioned is now lost and not found in the Bible today, along with other epistles of Paul (see 1 Corinthians 5:9; Ephesians 3:3).
Jelaskan bahwa Alkitab memuat surat yang Paulus tuliskan kepada jemaat di Kolose, sementara surat dari Laodikia yang Paulus sebutkan sekarang hilang dan tidak ditemukan dalam Alkitab dewasa ini, bersama surat-surat Paulus lainnya (lihat 1 Korintus 5:9; Efesus 3:3).

Ephesians may have been written during Paul’s first imprisonment in Rome, around A.D. 60–62 (see Guide to the Scriptures, “Pauline Epistles,” scriptures.lds.org).
Kitab Efesus mungkin telah ditulis selama pemenjaraan Paulus yang pertama di Roma, sekitar 60–62 M (lihat Penuntun bagi Tulisan Suci, “Surat-Surat Paulus,” scriptures.lds.org).