Pierre Joseph Proudhon oor Indonesies

Pierre Joseph Proudhon

naamwoord

French socialist who argued that property is theft (1809-1865)

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Pierre Joseph Proudhon

naamwoord

Proudhon

naamwoord

voorbeelde

Mutualism originated from the writings of philosopher Pierre-Joseph Proudhon.
Mutualisme berasal dari tulisan filsuf Pierre-Joseph Proudhon.

In The Communist Manifesto, Karl Marx and Friedrich Engels criticised the Philosophy of Poverty by the anarchist writer and theorist Pierre-Joseph Proudhon as representing conservative or bourgeois socialism.
Dalam Manifesto Komunis, Marx dan Engels mengkritik Philosophy of Poverty yang ditulis oleh penulis dan teoritikus anarkis, Pierre-Joseph Proudhon sebagai perwakilan Sosialisme Konservatif atau Borjuasi.

The anarchist thinker Pierre-Joseph Proudhon used the term "industrial democracy" in the 1850s to describe the vision of workplace democracy he had first raised in the 1840s with What is Property?
Pemikir anarkis, Pierre-Joseph Proudhon menggunakan istilah "demokrasi industri" pada 1850-an untuk menjelaskan visi demokrasi tempat kerja yang pertama kali dia angkat pada 1840-an dalam What is Property?

The law of value (German: Wertgesetz) is a central concept in Karl Marx's critique of political economy first expounded in his polemic The Poverty of Philosophy (1847) against Pierre-Joseph Proudhon with reference to David Ricardo's economics.
Hukum nilai (Jerman: Wertgesetz) adalah sebuah konsep utama dalam kritikan Karl Marx terhadap ekonomi politik yang pertama kali disampaikan dalam Kemiskinan Filsafat (1847), yang menentang Pierre-Joseph Proudhon dengan rujukan kepada gagasan-gagasan ekonomi David Ricardo.

On the other hand, left-wing market anarchism, which includes Pierre-Joseph Proudhon's mutualism and Samuel Edward Konkin III's agorism, appeals to left-wing concerns such as egalitarianism, gender and sexuality, class, immigration and environmentalism within the paradigm of a socialist free market.
Anarkisme pasar sayap kiri tersebut, yang meliputi mutualisme buatan Pierre-Joseph Proudhon dan agorisme buatan Samuel Edward Konkin III, diterapkan kepada perhatian-perhatian sayap kiri seperti egalitarianisme, gender dan seksualitas, kelas, imigrasi, dan environmentalisme.

This was the intent of the new book that Marx was planning, but to get the manuscript past the government censors he called the book The Poverty of Philosophy (1847) and offered it as a response to the "petty bourgeois philosophy" of the French anarchist socialist Pierre-Joseph Proudhon as expressed in his book The Philosophy of Poverty (1840).
Ini adalah tujuan buku baru yang direncanakan oleh Marx, namun mengambil manuskrip yang sebelumnya disensor pemerintah yang ia sebut Kemiskinan Filsafat (1847) dan menawarkannya sebagai tanggapan terhadap "filsafat borjuis dangkal" dari sosialis anarkis Prancis Pierre-Joseph Proudhon seperti yang diekspresikan dalam bukunya Filsafat Kemiskinan (1840).