Republic of the Philippines oor Indonesies

Republic of the Philippines

eienaam, naamwoord

official name for Philippines

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Filipina

naamwoord

Philippines

naamwoord

republic of the philippines

geographic terms (country level)

voorbeelde

The Republic of the Philippines and the United Nations have been affiliated since the conception of the organization.
Republik Filipina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah berafiliasi sejak pembentukan organisasi tersebut.

The Manila Accord of the Diosdado Macapagal initiative was signed by the Federation of Malaya, the Republic of Indonesia and the Republic of the Philippines.
1963 - Persetujuan Manila ditandatangani Federasi Malaya, Republik Filipina, dan Republik Indonesia.

With a population approaching 100 million, the Republic of the Philippines is a large archipelago of about 7,100 islands located off the southeast coast of Asia.
Dengan populasi mencapai 100 juta, Republik Filipina merupakan sebuah kepulauan besar dengan sekitar 7.100 pulau yang terletak di lepas pantai tenggara Asia.

According to the terms of the Philippine Independence Act, the United States formally recognised the independence of the Republic of the Philippines on July 4, 1946.
Menurut ketentuan Akta Kemerdekaan Filipina, Amerika Serikat secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Filipina pada tanggal 4 Juli 1946.

Play media On July 5, 1946, representatives of the United States of America and of the Republic of the Philippines signed a Treaty of General Relations between the two governments.
Putar media Pada 4 Juli1946, para perwakilan dari Amerika Serikat dan Republik Filipina menandatangani Traktat Hubungan Umum antara dua pemerintahn tersebut.

This body advised the government in economic and financial questions, including promotion of industries, diversification of crops and enterprises, tariffs, taxation, and formulation of an economic program in the preparation for the future independent Republic of the Philippines.
Badan memberikan saran kepada pemerintah dalam menghadapi masalah ekonomi dan keuangan, termasuk promosi industri, diversifikasi tanaman dan perusahaan, tarif, pajak, dan perumusan program ekonomi dalam perenungan independen masa depan Republik Filipina.

Non-religious circumcision in Asia, outside of the Republic of Korea and the Philippines, is fairly rare, and prevalence is generally low (less than 20%) across Europe.
Sunat non-religius di Asia, di luar dari Korea Selatan dan Filipina, cukup langka, dan prevalensi umumnya rendah (kurang dari 20%) di seluruh Eropa.

He asked for a blessing upon the Republic of the Philippines to “maintain open doors of welcome” to all the Lord’s servants and prayed that the nation’s people will be blessed with “freedom and accountability to grow in righteousness, both temporally and spiritually.”
Dia meminta berkat bagi Republik Filipina agar “mempertahankan pintu terbuka yang menyambut” bagi semua hamba Tuhan serta berdoa agar orang-orang bangsa itu akan diberkati dengan “kebebasan dan pertanggungjawaban untuk tumbuh dalam kesalehan, baik secara duniawi maupun secara rohani.”

Upon the inauguration of the Republic of the Philippines in 1946, Republic Act No. 6 was enacted providing that on the date of the proclamation of the Republic of the Philippines, the existing Congress would be known as the First Congress of the Republic.
Atas pelantikan Republik Filipina 1946 di dalam Undang-Undang No 6 telah diundangkan memberikan bahwa pada tanggal proklamasi Republik Filipina, yang ada Kongres akan dikenal sebagai Kongres Pertama Republik.

The history of the Philippines from 1898 to 1946 began with the outbreak of the Spanish–American War in April 1898, when the Philippines was still part of the Spanish East Indies, and concluded when the United States formally recognised the independence of the Republic of the Philippines on July 4, 1946.
Sejarah Filipina dari tahun 1898 sampai 1946 dimulai dengan pecahnya Perang Spanyol-Amerika pada bulan April 1898, ketika Filipina masih merupakan bagian dari Hindia Timur Spanyol, dan diakhiri ketika Amerika Serikat secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Filipina pada tanggal 4 Juli 1946.

This article covers the history of the Philippines from the recognition of independence in 1946 to the end of the presidency of Diosdado Macapagal, which covered much of the Third Republic of the Philippines which ended on January 17, 1973 with the ratification of the 1973 Constitution of the Republic of the Philippines.
Artikel ini berisi sejarah Filipina dari pengakuan kemerdekaan pada 1946 sampai akhir kepresidenan Diosdado Macapagal, yang meliputi masa Republik Filipina Ketiga yang berakhir pada 17 Januari 1973 dengan ratifikasi Konstitusi Republik Filipina 1973.

The Marcos era includes the final years of the Third Republic (1965–72), the Philippines under martial law (1972–81), and the majority of the Fourth Republic (1981–86).
Era Marcos meliputi tahun-tahun terakhir Republik ketiga (1965–72), Filipina di bawah hukum bela diri (1972–81), dan mayoritas Republik Keempat (1981–86).

The Republic of Biak-na-Bato (Tagalog: Republika ng Biak-na-Bato, Spanish: República de Biac-na-Bató), officially referred to in its constitution as the Republic of the Philippines (Tagalog: Republika ng Pilipinas, Spanish: República de Filipinas), was the first republic ever declared in the Philippines by revolutionary leader Emilio Aguinaldo and his fellow revolutionaries.
Republik Biak-na-Bato (Tagalog: Republika ng Biak-na-Bato, Bahasa Spanyol: República de Biac-na-Bato), disebut secara resmi dalam konstitusi sebagai Republik Filipina adalah republik pertama yang pernah dideklarasikan di Filipina oleh pemimpin revolusioner Emilio Aguinaldo dan anggota-anggota dari Katipunan.

It is prevalent in some Muslim-majority countries in southeast Asia such as Indonesia and Malaysia; however, the WHO states that there is "little non-religious circumcision in Asia, with the exceptions of the Republic of Korea and the Philippines".
WHO menyatakan bahwa "pada umumnya sunat non-agama kecil di Asia, dengan pengecualian di Republik Korea dan Filipina".

Leaders of the two states Bilateral relations between South Korea and the Philippines were established on March 3, 1949 upon the recognition of Republic of Korea as a sovereign state by the Philippines.
Hubungan bilateral antara Korea Selatan dan Filipina dibentuk pada 3 Maret 1949 setelah pengakuan Republik Korea sebagai negara berdaulat oleh Filipina.

Despite its successes, including the establishment of the Philippines' first ever constitution, the republic lasted just over a month.
Meskipun keberhasilannya, termasuk pembentukan konstitusi pertama Filipina, republik berlangsung hanya lebih dari satu bulan.

The Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (Filipino: Pangasiwaan ng Pilipinas sa Serbisyong Atmosperiko, Heopisiko at Astronomiko, abbreviated as PAGASA , which means "hope" as in the Tagalog word pag-asa) is the National Meteorological and Hydrological Services (NMHS) agency of the Republic of the Philippines mandated to provide protection against natural calamities and to insure the safety, well-being and economic security of all the people, and for the promotion of national progress by undertaking scientific and technological services in meteorology, hydrology, climatology, astronomy and other geophysical sciences.
Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (Filipino: Pangasiwaan ng Pilipinas sa Serbisyong Atmosperiko, Heopisiko, at Astronomiko, yang berarti "harapan" dalam bahasa Tagalog kata pag-asa) adalah badan National Meteorological and Hydrological Services (NMHS) Republik Filipina yang memiliki mandat untuk memberikan perlindungan terhadap bencana alam dan untuk memastikan keselamatan, kesejahteraan dan keamanan ekonomi dari semua orang, dan untuk promosi kemajuan nasional dengan melakukan pelayanan ilmiah dan teknologi di meteorologi, hidrologi, klimatologi, astronomi dan ilmu geofisika lainnya.

Two of his works, El Verdadero Decalogo (The True Decalogue, June 24, 1898), and Programa Constitucional dela Republica Filipina (The Constitutional Program of the Philippine Republic, 1898) became instrumental in the drafting of what would eventually be known as the Malolos Constitution.
Dua karyanya, El Verdadero Decalogo (Dekalog Benar, 24 Juni 1898), dan Programa Constitucional dela Republica Filipina (Program Konstitusional Republik Filipina, 1898) menjadi alat dalam pembuatan apa yang kemudian dikenal sebagai Konstitusi Malolos.

Shigeo Ikehata, who visited the Republic of Korea, Hong Kong, the Philippines, and Taiwan for the 1978 international conventions, explains: “I was deeply impressed by the bond of love that existed among brothers and sisters in the foreign countries.
Shigeo Ikehata, yang berkunjung ke Republik Korea, Hong Kong, Filipina, dan Taiwan untuk kebaktian internasional 1978, menjelaskan, ”Saya sangat terkesan oleh ikatan kasih yang ada di antara saudara-saudari di negeri-negeri asing.

Apolinario Mabini y Maranan (July 23, 1864 – May 13, 1903) was a Filipino revolutionary leader, educator, lawyer, and statesman who served first as a legal and constitutional adviser to the Revolutionary Government, and then as the first Prime Minister of the Philippines upon the establishment of the First Philippine Republic.
Apolinario Mabini y Maranan (lahir 23 Juli 1864 – meninggal 13 Mei 1903 pada umur 38 tahun) adalah seorang pemimpin revolusioner, pengajar, pengacara, dan negarawan Filipina yang menjabat sebagai penasehat hukum dan konstitusional untuk Pemerintah Revolusioner, dan kemudian sebagai Perdana Menteri Filipina setelah pendirian Republik Filipina Pertama.

List of Unofficial Presidents of the Philippines Tagalog Republic Some sources claim that Macario Sakay was born on March 1, 1870.
Daftar Presiden Tak Resmi Filipina Republik Tagalog ^ Beberapa sumber mengklaim bahwa Macario Sakay lahir pada 1 Maret 1870.

He was the president of the Second Philippine Republic, a Japanese puppet state when occupied during World War II, from 1943 to 1945.
Ia adalah presiden dari Republik Filipina Kedua, sebuah negara boneka bentukan Jepang ketika diduduki selama Perang Dunia II, dari 1943 hingga 1945.

It opens with the beginning of hostilities with the American colonizers, and ends with the assassination of Luna on June 5, 1899 - a period in which Luna served as Supreme Chief of the Army under the First Philippine Republic.
Film tersebut dibuka dengan permulaan pertempuran dengan para penjajah Amerika, dan diakhiri dengan pembunuhan Luna pada 5 Juni 1899 - sebuah periode dimana Luna menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi Angkatan Darat dibawah nauangan Republik Filipina Pertama.

In 1962, the Philippine government of President Diosdado Macapagal officially recognised the continued existence of the Royal Sultanate of Sulu and, on 24 May 1974, officially recognised Sultan Mohammad Mahakuttah Kiram (reigned 1974–1986), under Memo Order 427, which was issued by Philippine President Ferdinand Marcos, and which stated that "The Government has always recognised the Sultanate of Sulu as the legitimate claimant to the historical territories of the Republic of Philippines" and that Mahakuttah A. Kiram is officially recognised as the Sultan of Sulu with the government being obligated to support his coronation on that date, his 8-year-old eldest son, Muedzul Lail Tan Kiram, being crowned beside his father as Raja Muda (Crown Prince).
Pada tahun 1962, Presiden Filipina Diosdado Macapagal secara resmi mengakui keberlangsungan Kerajaan Kesultanan Sulu dan, pada 24 Mei 1974, secara resmi mengakui Sultan Mohammad Mahakuttah Kiram (bertakhta 1974-1986), di bawah Memo Order 427, yang dikeluarkan oleh Presiden Filipina, Ferdinand Marcos, dan yang menyatakan bahwa "Pemerintah selalu mengakui Kesultanan Sulu sebagai penuntut sah untuk wilayah historis Republik Filipina" dan bahwa Mahakuttah A. Kiram secara resmi diakui sebagai Sultan Sulu dengan pemerintah diwajibkan untuk mendukung penobatannya pada tanggal itu, putra sulungnya yang berusia 8 tahun, Muedzul Lail Tan Kiram, dimahkotai di samping ayahnya sebagai Raja Muda (Putra Mahkota).

In addition to the global rankings, every year Doing Business reports the economies that have improved the most on the indicators since the previous year. The 10 economies topping that list this year are (in order of improvement) Ukraine, Rwanda, the Russian Federation, the Philippines, Kosovo, Djibouti, Côte d’Ivoire, Burundi, the former Yugoslav Republic of Macedonia, and Guatemala.
Selain melaklukan peringkatan global, setiap tahunnya laporan Doing Business juga melaporkan negara-negara paling banyak melakukan perbaikan untuk indikator-indikator dari tahun sebelumnya. 10 negara yang termasuk dalam kategori ini (berdasarkan urutan perbaikan) adalah Ukraina, Rwanda, Federasi Rusia, Filipina, Kosovo, Djibouti, Pantai Gading, Burundi, Macedonia, dan Guatemala.