Robespierre oor Indonesies

Robespierre

eienaam, naamwoord

The French Revolutionary leader Maximilien Robespierre, 1758-1794. Often used as a byword for a murderous demagogue or tyrant.

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Robespierre

naamwoord

Soortgelyke frases

Maxmillien Marie Isidore de Robespierre
Robespierre

voorbeelde

In July 1794, after the violent overthrow of Robespierre, General Bonaparte was detained as a Jacobin sympathizer and held in Fort Carré for ten days.
Pada Juli 1794, setelah Robespierre dijatuhkan, Jenderal Bonaparte ditahan karena dianggap sebagai simpatisan Yakobin dan ditahan di Benteng Carré selama sepuluh hari.

His family has been traced back to the 15th century in Vaudricourt, Pas-de-Calais; one of his ancestors Robert de Robespierre worked as notary in Carvin near Arras mid 17th century.
Keluarganya jika ditelusuri jejaknya pada abad 15 berasal dari Vadricourt, Pas-de-Calais. salah satu leluhurnya Robert de Robespierre bekerja sebagai notaris di Carvin dekat Arras pertengahan abad ke-17.

At what a vast height above the rest of mankind does Robespierre place himself here!
Kesombongan Diktatorial Betapa tinggi di atas manusia yang lain Robespierre menempatkan dirinya di sini!

In 1794 Robespierre had ultra-radicals and moderate Jacobins executed; in consequence, however, his own popular support eroded markedly.
Pada tahun 1794 Robespierre memerintahkan tokoh-tokoh Jacobin yang ultraradikal dan moderat dieksekusi; namun, sebagai akibatnya, dukungan rakyat terhadapnya terkikis sama sekali.

Alexandre was guillotined, together with his cousin Augustin, on the Place de la Révolution (today's Place de la Concorde) in Paris, only five days before the deposition and execution of Robespierre.
Alexandre itu guillotined , bersama dengan sepupunya Augustin, di Place de la Révolution (hari ini Place de la Concorde ) di Paris, hanya lima hari sebelum deposisi dan pelaksanaan Robespierre.

Eventually, Robespierre and the Committee of Public Safety were forced to denounce the campaign, replacing the Cult of Reason with the deist but still non-Christian Cult of the Supreme Being.
Pada akhirnya, Robespierre dan Komite Keamanan Publik dipaksa untuk menentang kampanye dengan menggantikan Kultus Alasan dengan deisme, walaupun masih non-Kristen.

The Cult of the Supreme Being (French: Culte de l'Être suprême) was a form of deism established in France by Maximilien Robespierre during the French Revolution.
Kultus Sosok Tertinggi (bahasa Prancis: Culte de l'Être suprême) adalah sebuah bentuk deisme yang didirikan di Prancis oleh Maximilien Robespierre pada Revolusi Prancis.

His paternal grandfather, also named Maximilien de Robespierre, established himself in Arras as a lawyer.
Kakek dari pihak ayah, juga bernama Maximilien de Robespierre, menempatkan dirinya di Arras sebagai pengacara.

Exiled former Cuban prisoners have expressed similar opinions, among them Armando Valladares, who declared Guevara "a man full of hatred" who executed dozens without trial, and Carlos Alberto Montaner, who asserted that Guevara possessed "a Robespierre mentality", wherein cruelty against the revolution's enemies was a virtue.
Mantan tahanan Kuba di pengasingan juga mengungkapkan pendapat serupa, salah satunya adalah Armando Valladares, yang menyebut Guevara sebagai "seorang pria yang penuh kebencian" yang menghukum mati puluhan orang tanpa melalui proses pengadilan, dan Carlos Alberto Montaner, yang menyatakan bahwa Guevara memiliki "mental Robespierre" yang memandang tindakan kekejaman terhadap para musuh revolusi sebagai sebuah kebajikan.

Almost alone in his radicalism on the left was the Arras lawyer Maximilien Robespierre.
Yang hampir sendiri dalam radikalismenya di sisi kiri adalah pengacara Arras Maximilien Robespierre.

His wife, Josephine de Beauharnais, was jailed in the same prison on 21 April 1794, but she was freed after three months, thanks to the trial of Maximilien Robespierre.
Istrinya, Josephine de Beauharnais , dipenjara di penjara yang sama pada tanggal 21 April 1794, namun ia dibebaskan setelah tiga bulan, berkat percobaan Maximilien Robespierre .

Thomas Paine, together with other disciples of Rousseau and Robespierre, set up a new religion, in which Rousseau's deism and Robespierre's civic virtue (rè de la vertu) would be combined.
Thomas Paine, bersama dengan pengikut Rousseau dan Robespierre lainnya, mendirikan agama baru yang menggabungkan deisme Rousseau dan rè de la vertu Robespierre.

Today Montreuil is divided into several districts: Le bas Montreuil (which joins together the old workshops (bordering on Saint-Mandé), the marché aux puces (bordering on Paris, carries of Montreuil), The Mairie (town hall) (the malls, la croix de Chavaux, the mairie, and the church), La Noue (parc des Guilands, city of du Val, Robespierre, bordering on Bagnolet), Le Bel Air (Jean Moulin housing estate, park des Beaumonts, city of Bel Air, city of Grand Pechers), La Boissière (all the north of Montreuil, bordering on Noisy-le-Sec, Rosny-sous-Bois and Fontenay-sous-Bois).
Hari ini Montreuil terbagi menjadi beberapa distrik: Le bas Montreuil (yang menggabungkan bersama semua toko kerajinan (berbatasan dengan Saint-Mandé), marché aux puces (berbatasan dengan Paris, terletak di Montreuil), Mairie (balai kota) (mall, la croix de Chavaux, mairie, dan gereja), La noue (parc des Guilands, kota du Val, Robespierre, berbatasan dengan Bagnolet), Le Bel Air (perumahan Jean Moulin, parc des Beaumonts, kota Bel Air, kota Grand Pechers), La Boissière (utara Montreuil, berbatasan dengan Noisy-le-Sec, Rosny-sous-Bois dan Fontenay-sous-Bois).

The Committee of Public Safety came under the control of Maximilien Robespierre, and the Jacobins unleashed the Reign of Terror (1793–1794).
Komite Keamanan Publik berada di bawah kendali Maximilien Robespierre, dan Jacobin melepaskan tali Pemerintahan Teror (1793-1794).

Because of the Thermidorian reaction—9 Thermidor Year II—the overthrow of revolutionary radical Maximilien Robespierre and his followers in that month, the word "Thermidor" has come to mean a retreat from more radical goals and strategies during a revolution, especially when caused by a replacement of leading personalities.
Akibat peristiwa reaksi Thermidor pada 9 Thermidor Tahun II yang berujung pada pelengseran tokoh revolusioner radikal Maximilien Robespierre dan para pengikutnya pada bulan tersebut, muncul makna baru dari "Thermidor", yaitu penarikan angan-angan dan strategi yang lebih radikal dalam sebuah revolusi, khususnya saat disebabkan oleh pergantian pemimpin.