Second Epistle of Peter oor Indonesies

Second Epistle of Peter

naamwoord

the second New Testament book traditionally attributed to Saint Peter the Apostle

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Surat 2 Petrus

naamwoord

voorbeelde

The author of the Second Epistle of Peter is Simon Peter, the chief Apostle of Jesus Christ (see 2 Peter 1:1).
Penulis Surat Kedua Petrus adalah Simon Petrus, Rasul kepala dari Yesus Kristus (lihat 2 Petrus 1:1).

Unlike The Second Epistle of Peter, the authorship of which was debated in antiquity (see also Antilegomena), there was little debate about Peter’s authorship of The First Epistle of Peter until the advent of biblical criticism in the 18th century.
Tidak seperti Surat Kedua Petrus, kepengarangan yang diperdebatkan di zaman kuno (lihat juga Antilegomena), ada sedikit perdebatan tentang Peter penulis dari Surat Pertama Petrus sampai munculnya kritik alkitab pada abad ke-18.

The Second Epistle of Peter opens by identifying the author as “Simon Peter (in some translations, ‘Simeon’ or ‘Shimon’), a servant and an apostle of Jesus Christ” (2Peter 1:1) (spelling the name differently from 1 Peter or the rest of the New Testament, except for Acts 15:14).
Surat Petrus yang Kedua dibuka dengan identitas penulis sebagai “Simon Petrus (dalam sejumlah terjemahan, ‘Simeon’ atau ‘Shimon’), hamba dan rasul Yesus Kristus” (2 Petrus 1:1) (pengejaan nama berbeda dari Surat 1 Petrus atau kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya, kecuali Kisah 15:14).

AD 325, applied the Greek term "antilegomena" to the disputed writings of the Early Church: Among the disputed writings , which are nevertheless recognized by many, are extant the so-called epistle of James and that of Jude, also the second epistle of Peter, and those that are called the second and third of John, whether they belong to the evangelist or to another person of the same name.
Sejarawan gereja pertama, Eusebius, menulis dalam karyanya Sejarah Gereja sekitar tahun 325 M, menggunakan istilah Yunani "antilegomena" untuk kitab-kitab yang diperdebatkan dalam Gereja mula-mula: Di antara tulisan-tulisan yang diperdebatkan, , meskipun dikenal oleh banyak orang, terdapat surat Yakobus dan dari Yudas, juga surat Petrus yang kedua, dan apa yang disebut surat kedua dan ketiga dari Yohanes, apakah surat-surat itu berasal dari Yohanes sang penginjil atau orang lain dengan nama yang sama.

(The Second Epistle General of Peter and the General Epistle of Jude, by Michael Green) The Christian, then, must give evidence of his personal attachment to Jehovah by the way he lives his life. —1 Timothy 2:2; 2 Peter 3:11.
(The Second Epistle General of Peter and the General Epistle of Jude atau Surat Utama Kedua dari Petrus dan Surat Utama dari Yudas, oleh Michael Green) Maka, seorang Kristiani harus membuktikan keakrabannya dengan Yehuwa melalui cara ia menempuh kehidupannya.—1 Timotius 2:2; 2 Petrus 3:11.

He mentions the four gospels, Acts, the Pauline epistles with the exception of Hebrews and Philemon, as well as the first epistle of Peter, and the first and second epistles of John, and the book of Revelation.
Ia menyebutkan keempat Injil, Kisah, surat-surat Paulus (selain Ibrani dan Filemon), surat pertama Petrus, surat pertama dan kedua Yohanes, serta kitab Wahyu.

Unlike the First Epistle of Peter, which helped the Saints deal with external persecution, Peter’s Second Epistle addressed the internal apostasy that threatened the future of the Church.
Tidak seperti Surat Pertama Petrus, yang membantu para Orang Suci berurusan dengan penganiayaan eksternal, Surat Kedua Petrus membahas kemurtadan internal yang mengancam masa depan Gereja.

The authorship of the Petrine epistles (First and Second Peter) is an important question in biblical criticism, parallel to that of the authorship of the Pauline epistles, since scholars have long sought to determine who were the exact authors of the New Testament letters.
Para penulis dari surat-surat Petrus (Pertama dan Kedua Petrus) adalah sebuah pertanyaan penting dalam kritik alkitab, sejajar dengan penulis dari surat-surat Paulus, karena para sarjana telah lama berusaha untuk menentukan siapa yang tepat penulis surat-surat Perjanjian Baru.

Explain that as Peter concluded his epistle he reminded the Saints of Jesus Christ’s Second Coming and taught them how to prepare for it.
Jelaskan bahwa sewaktu Petrus mengakhiri suratnya dia mengingatkan para Orang Suci tentang Kedatangan Kedua Yesus Kristus dan mengajari mereka caranya bersiap untuknya.