Theodosius the Great oor Indonesies

Theodosius the Great

naamwoord

the last emperor of a united Roman Empire, he took control of the eastern empire and ended the war with the Visigoths; he became a Christian and in 391 banned all forms of pagan worship (346-395)

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Flavius Theodosius

naamwoord

Theodosius

naamwoord

Theodosius I

naamwoord

voorbeelde

It is a brief account of the reigns of the Roman emperors from Augustus to Theodosius the Great.
Karya tersebut merupakan sebuah catatan dari masa pemerintahan para kaisar dari Augustus sampai Theodosius Agung.

By the end of Theodosius the Great's rule, only smaller varieties of bronze coins were minted (AE3 and AE4).
Pada akhir masa pemerintahan Theodosius Agung, hanya varietas-varietas koin perunggu yang lebih berukuran kecil yang dikeluarkan (AE3 dan AE4). ^ Denominations of Roman coins

Another emperor to adorn the Hippodrome was Theodosius the Great, who in 390 brought an obelisk from Egypt and erected it inside the racing track.
Kaisar lainnya yang turut menghiasi Hipodrom ini adalah Theodosius Agung, yang mana pada tahun 390 membawa sebuah obelisk dari Mesir dan mendirikannya di dalam lintasan balap.

Finally, in the last quarter of the 4th century, Theodosius the Great [379-395 C.E.] made Christianity the official religion of the Empire and suppressed public pagan worship.”
Akhirnya, pada dekade-dekade terakhir dari abad ke-4, Theodosius Agung [379-395 M] menjadikan kekristenan sebagai agama resmi Kekaisaran dan mengalahkan ibadat kafir masyarakat.”

To raise the image of his new capital, Constantine and his successors, especially Theodosius the Great, brought works of art from all over the empire to adorn it.
Untuk meningkatkan citra ibukota barunya, Konstantinus Agung dan para penerusnya, khususnya Theodosius Agung, membawa berbagai karya seni dari seluruh penjuru kekaisaran untuk menghiasinya.

The university has seventeen faculties on five campuses; the main campus being on Beyazıt Square, which was originally built by Constantine the Great as the Forum Tauri and was later enlarged by Theodosius the Great as the Forum of Theodosius during the Roman period.
Universitas tersebut memiliki tujuh belas fakultas pada lima kampus; kampus utama berada di Lapangan Beyazıt, yang aslinya dibangun oleh Konstantinus Agung dengan nama Forum Tauri dan kemudian diperbesar oleh Theodosius Agung dengan nama Forum of Theodosius pada masa Kekaisaran Romawi.

Constantine later changed his view about the Arians, who opposed the Nicene formula, and supported the bishops who rejected the formula, as did several of his successors, the first emperor to be baptized in the Nicene faith being Theodosius the Great, emperor from 379 to 395.
Di kemudian hari Konstantinus mengubah pandangannya mengenai kaum Arian, yang menentang rumusan Nicea, dan mendukung para uskup yang menolak rumusan tersebut, sebagaimana dilakukan oleh beberapa penerusnya, sementara kaisar pertama yang dibaptis dalam keimanan Nicea adalah Teodosius Agung (kaisar dari tahun 379 sampai 395).

After the edict, Theodosius spent a great deal of energy trying to suppress all non-Nicene forms of Christianity, especially Arianism, and in establishing Nicene orthodoxy throughout his realm.
Setelah dikeluarkannya maklumat ini, Teodosius menghabiskan banyak waktunya untuk menekan segala bentuk Kekristenan non-Nicea, khususnya Arianisme, dan dalam membangun ortodoksi Kekristenan Nicea di seluruh wilayah kekuasaannya.

Its founding father was Flavius Theodosius (often referred to as Count Theodosius), a great general who had saved Britannia from the Great Conspiracy.
Pendiri dinasti tersebut adalah Flavius Theodosius (sering disebut sebagai Comte Theodosius), seorang jenderal hebat yang telah menyelamatkan Britania dari Konspirasi Besar.

According to Sozomen, Socrates Scholasticus, and Theodoret, Pulcheria deeply disliked Anthemius, the former guardian of Theodosius; and the reason may have been his distaste for her great political power and unwillingness to permit Anthemius to gain it at court.
Menurut Sozomen, Sokrates Scholastikos, dan Teodoretus, Pulcheria sangat tidak menyukai Anthemius, mantan penjaga Theodosius; dan alasannya mungkin adalah kebenciannya atas kekuatan politiknya yang besar dan keengganannya untuk mengizinkan Anthemius memperolehnya di istana.

When Archbishop Maximianus (431–434) died on Great and Holy Thursday, Proclus was immediately enthroned by the permission of the Emperor Theodosius II and the bishops gathered at Constantinople.
Ketika Uskup Agung Maximianos (431–434) meninggal pada hari Kamis Putih, Proklos segera dinobatkan dengan izin dari Kaisar Theodosius II dan para uskup berkumpul di Konstantinopel.

As the general of a Germanic army in Roman service, Aspar exerted great influence on the Eastern Roman Emperors for half a century, from the 420s to his death in 471, over Theodosius II, Marcian and Leo I, who, in the end, had him killed.
Sebagai seorang Jenderal Jermanik di dalam pasukan Kekaisaran Romawi, Aspar memiliki pengaruh yang besar pada Kaisar Romawi Timur selama setengah abad, dari tahun 420 sampai kematiannya pada tahun 471, atas Theodosius II, Marcianus dan Leo I, yang pada akhirnya membuatnya mati terbunuh.