Tocqueville oor Indonesies

Tocqueville

naamwoord

French political writer noted for his analysis of American institutions (1805-1859)

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Tocqueville

naamwoord

Soortgelyke frases

Alexis Charles Henri Maurice de Tocqueville
Tocqueville

Alexis de Tocqueville
Tocqueville

voorbeelde

Yet Montesquieu's treatise had an enormous influence on the work of many others, most notably: Catherine the Great, who produced Nakaz (Instruction); the Founding Fathers of the United States Constitution; and Alexis de Tocqueville, who applied Montesquieu's methods to a study of American society, in Democracy in America.
Meskipun begitu, buku Montesquieu sangat berpengaruh terhadap karya-karya orang lain, terutama: Yekaterina yang Agung yang menulis Nakaz (Instruksi); Bapak Bangsa Amerika Serikat yang merumuskan Konstitusi Amerika Serikat; dan Alexis de Tocqueville yang menerapkan metode Montesquieu ke masyarakat Amerika dalam buku Democracy in America.

In 1831, French historian Alexis de Tocqueville summed up the prevailing white opinion of Indians: “Heaven has not made them to become civilized; it is necessary that they die.”
Pada tahun 1831, sejarawan Prancis Alexis de Tocqueville meringkaskan pendapat umum orang kulit putih tentang orang Indian, ”Tuhan tidak menciptakan mereka untuk menjadi orang beradab; lebih baik mereka mati.”

In his later letters Tocqueville indicates that he and Beaumont used their official business as a pretext to study American society instead.
Dalam surat-suratnya, Tocqueville menyatakan bahwa ia dan Beaumont memanfaatkan tugas ini untuk mempelajari masyarakat Amerika.

Alexis de Tocqueville also referred to the American reliance on private organization in the 1830s in Democracy in America.
Alexis de Tocqueville juga merujuk kepada kebergantungan Amerika terhadap organisasi privat pada tahun 1830-an dalam karyanya Democracy in America.

In the early 1800’s, historian Alexis de Tocqueville remarked that newspapers had the extraordinary power to plant the same idea in 10,000 minds in a single day.
Pada awal tahun 1800-an, sejarawan Alexis de Tocqueville mengatakan bahwa surat kabar memiliki kuasa yang luar biasa dalam menanamkan gagasan yang sama dalam pikiran 10.000 orang dalam satu hari.

In the book, Tocqueville examines the democratic revolution that he believed had been occurring over the previous several hundred years.
Dalam buku ini, Tocqueville mempelajari revolusi demokrasi yang menurutnya telah berlangsung selama tujuh ratus tahun.

In 1831, Alexis de Tocqueville and Gustave de Beaumont were sent by the French government to study the American prison system.
Pada tahun 1831, Alexis de Tocqueville dan Gustave de Beaumont dikirim oleh pemerintah Prancis untuk mempelajari sistem penjara di Amerika Serikat.

Before finishing Democracy in America, Tocqueville believed that Beaumont's study of the United States would prove more comprehensive and penetrating.
Sebelum menyelesaikan buku ini, Tocqueville merasa bahwa pengamatan Beaumont lebih menyeluruh dan mendalam.

REFLECTING on the political climate of the United States and Russia, the French philosopher and historian Alexis de Tocqueville wrote in 1835: “One has freedom as the principal means of action; the other has servitude.
SEWAKTU menggambarkan iklim politik Amerika Serikat dan Rusia, filsuf sekaligus sejarawan Prancis, Alexis de Tocqueville, menyatakan dalam tulisannya pada tahun 1835, ”Yang satu menggunakan kemerdekaan sebagai prinsip dasar tindakannya; sedangkan yang lain menggunakan perhambaan.

De La Démocratie en Amérique (French pronunciation: ; published in two volumes, the first in 1835 and the second in 1840) is a classic French text by Alexis de Tocqueville.
De La Démocratie en Amérique (pengucapan bahasa Prancis: ; diterbitkan dalam dua volume, pertama kali pada tahun 1835 dan kedua kali pada tahun 1840) adalah buku klasik yang ditulis oleh Alexis de Tocqueville.