capital of Georgia oor Indonesies

capital of Georgia

naamwoord

state capital and largest city of Georgia; chief commercial center of the southeastern United States; was plundered and burned by Sherman's army during the American Civil War

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Atlanta

naamwoord

Tbilisi

naamwoord

Tiflis

naamwoord

voorbeelde

A significant flood occurred in the Vere River valley in Tbilisi, the capital of Georgia, on the night of 13 to 14 June 2015.
Banjir besar melanda lembah Vere River di Tbilisi, ibu kota dari Georgia, pada malam tanggal 13 hingga 14 Juni 2015.

In January 2006, efforts were set in motion to find a suitable site for the gathering of thousands in the key convention city, Tbilisi, the capital of Georgia.
Pada bulan Januari 2006, upaya dikerahkan untuk mencari lokasi yang cocok guna menampung ribuan orang di kota utama kebaktian, Tbilisi, ibu kota Georgia.

The Apostolic Administration of the Caucasus (Latin: Administratio Apostolica Caucasi Latinorum) is an apostolic administration (pre-diocesan jurisdiction) of the Latin Church in the Catholic Church, established in 1993, with headquarters in Tbilisi, capital of Georgia.
Administrasi Apostolik Kaukasus (Latin: Administratio Apostolica Caucasi Latinorum) adalah sebuah administrasi apostolik (yurisdiksi pra-keuskupan) Gereja Latin, yang didirikan pada tahun 1993, dengan markas besar di Tbilisi, ibukota Georgia.

Tbilisi (officially known as Tiflis until 1936), capital of Georgia, was considered historically to be one of the most important cities of the Soviet Union, particularly in view of its political position as being the most significant city in the Caucasus and the capital of the Transcaucasian Socialist Federative Soviet Republic which lasted until 1936.
Tbilisi (secara resmi dikenal sebagai Tiflis hngga tahun 1936), ibukota dari Georgia, selu dipertimbangkan sebagai kota terpenting keempat di Uni Soviet, terutama karena posisi politiknya sebagai ibukota dari Republik (Georgia SSR).

Its ecclesiastical territory comprises Georgia's northern counties, including the capital of Atlanta.
Wilayah gerejawinya meliputi wilayah utara Georgia, termasuk ibukota Atlanta.

In the capital, Tbilisi, “87.7 percent of children are affected.” —TABULA, GEORGIA.
Di ibu kotanya, Tbilisi, ”87,7 persen anak-anak terimbas”. —TABULA, GEORGIA.

The battle resulted in the decisive defeat of the Georgians, capture, and complete destruction of their capital Tbilisi, as well as the temporary absorption of eastern parts of Georgia into the Iranian Empire.
Pertempuran ini berujung pada kekalahan Georgia dan penghancuran ibukota mereka di Tbilisi serta penaklukan wilayah Georgia Timur oleh Iran.

With the fragmentation of the kingdom of Georgia in the 15th century, the kings of Georgia were left with Kartli alone, having Tbilisi as their capital.
Dengan fragmentasi kerajaan Georgia pada abad ke-15, raja-raja Georgia ditinggalkan dengan Kartli sendirian, memiliki Tbilisi sebagai ibukota mereka.

In the first of at least seven invasions, Timur sacked Georgia's capital, Tbilisi, and captured the king Bagrat V in 1386.
Pada penyerangan pertama dari paling tidak tujuh penyerangan, Tamerlane merampok Tbilisi dan menangkap raja Bagrat V pada tahun 1386.

Most of these lands are now part of Georgia's regions of Shida Kartli (of which Gori is the capital) and Kvemo Kartli (with its capital at Rustavi), but also of Samtskhe-Javakheti (of which Akhaltsikhe its capital), and Mtskheta-Mtianeti (Mtskheta is the capital).
Kebanyakan dari wilayah-wilayah tersebut sekarang adalah bagian dari Georgia wilayah Shida Kartli (dimana Gori adalah ibukota) dan Kvemo Kartli (dengan ibukotanya di Rustavi), namun juga Samtskhe-Javakheti (dimana Akhaltsikhe sebagai ibukotanya), dan Mtskheta-Mtianeti (Mtskheta sebagai ibukotanya).

The 1907 Tiflis bank robbery, also known as the Erivan Square expropriation, was an armed robbery on 26 June 1907 in the city of Tiflis in the Tiflis Governorate in the Caucasus Viceroyalty of the Russian Empire (now Georgia's capital, Tbilisi).
Peristiwa perampokan bank di Tiflis 1907, yang juga dikenal dengan eufemisme penyitaan di Lapangan Yerevan, adalah sebuah perampokan bersenjata yang berlangsung pada tanggal 26 Juni 1907 di kota Tiflis, Kekaisaran Rusia (kini telah menjadi ibu kota Georgia, Tbilisi).

After the partition of the kingdom of Georgia in the 15th century, Kartli became a separate kingdom with its capital at Tbilisi.
Setelah partisi kerajaan Georgia di dalam abad ke-15, Kartli menjadi kerajaan terpisah dengan ibukotanya di Tbilisi.

Of these, around 2% follow the Russian Orthodox Church, around 5.9% (almost all of whom are ethnic Armenians) follow the Armenian Apostolic Church and 0.8% are Catholics and are mainly found in the south of Georgia but with a small number in its capital, Tbilisi.
Dari jumlah tersebut, sekitar 2% mengikuti Gereja Ortodoks Rusia, sekitar 5,9% (hampir semuanya dari etnis Armenia) mengikuti Gereja Apostolik Armenia dan 0,8% yang mengikuti Gereja Katolik Roma terutama ditemukan di selatan Georgia tetapi dengan sejumlah kecil di Tbilisi.

According to Vasiliev, however, their original intention was not to seize a base from which they could recover the capital of the Byzantine Empire, but rather to carve out of the Byzantine Empire a buffer state to protect Georgia from the Seljuk Turks.
Namun, menurut Vasiliev, niat awal mereka bukanlah merebut basis dari mana mereka dapat memulihkan ibukota Kekaisaran Bizantium, melainkan untuk mengukir Kekaisaran Bizantium sebagai negara penyangga untuk melindungi Georgia dari Dinasti Seljuk.

Before war broke out between Russia and Georgia in 2008, Aleksandr Dugin visited South Ossetia and predicted, "Our troops will occupy the Georgian capital Tbilisi, the entire country, and perhaps even Ukraine and the Crimean Peninsula, which is historically part of Russia, anyway."
Sebelum perang pecah antara Rusia dan Georgia tahun 2008, Aleksandr Dugin mengunjungi Ossetia Selatan dan membuat prediksi bahwa, "Tentara-tentara kami akan menduduki ibu kota Georgia, Tbilisi, seluruh negara , dan mungkin Ukraina dan Semenanjung Krimea yang dulu pernah menjadi bagian dari Rusia."