existentialist philosophy oor Indonesies

existentialist philosophy

naamwoord

(philosophy) a 20th-century philosophical movement chiefly in Europe; assumes that people are entirely free and thus responsible for what they make of themselves

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

eksistensialisme

naamwoord

voorbeelde

Therapists often offer existentialist philosophy as an explanation for anxiety.
Para terapis suka memberikan filsafat eksistensialis sebagai penjelasan kegelisahan.

Authenticity is a concept in psychology (in particular existential psychiatry) as well as existentialist philosophy and aesthetics (in regard to various arts and musical genres).
Otentisitas adalah konsep dalam psikologi (khususnya psikiatri eksistensial), serta juga filsafat eksistensialis dan estetika (sehubungan dengan berbagai seni dan genre musik).

The goal of Kierkegaard's existentialist philosophy is to show that, in order to achieve authenticity, one must face reality and form his own opinions of existence.
Filsafat eksistensialis Kierkegaard bertujuan untuk menunjukkan bahwa untuk mencapai otentisitas, seseorang harus menghadapi realitas dan membangun opininya sendiri terkait eksistensi.

Other Dostoyevsky novels covered issues raised in existentialist philosophy while presenting story lines divergent from secular existentialism: for example, in Crime and Punishment, the protagonist Raskolnikov experiences an existential crisis and then moves toward a Christian Orthodox worldview similar to that advocated by Dostoyevsky himself.
Novel Dostoyevsky lain berhadapan dengan isu yang dihadapi filsafat eksistensialis sementara memberikan jalur cerita yang berbeda dengan eksistensialisme sekuler: misalnya, dalam Kejahatan dan Hukuman, sang protagonis, Raskolnikov, menghadapi sebuah krisis eksistensial dan bergerak ke arah posisi Kristen Ortodoks yang lebih dekat dengan yang diadvokasikan oleh Dostoyevsky.

In the twentieth century, Anglo-American discussions of authenticity often center around the writings of a few key figures associated with existentialist philosophy, where the term originated; because most of these writers wrote in languages other than English, the process of translating and anthologizing has had a strong impact on the debate.
Di abad ke-20, pembahasan Anglo-Amerika mengenai otentisitas umumnya berkaitan dengan tulisan beberapa tokoh utama yang diasosiasikan dengan eksistensialisme; karena kebanyakan penulis dalam cabang filsafat ini menulis dalam bahasa lain selain Inggris, terdapat pengaruh signifikan dari proses penerjemahan dan antologisasi karya-karya mereka.

It was largely influenced by the existentialist and nihilist movements in philosophy, and the Dada and surrealist movements in art.
Aliran ini sangat dipengaruhi oleh gerakan eksistensialis dan nihilis dalam filsafat, dan gerakan Dada dan surealis dalam kesenian.

A major offshoot of existentialism as a philosophy is existentialist psychology and psychoanalysis, which first crystallized in the work of Otto Rank, Freud's closest associate for 20 years.
Salah satu efek besar eksistensialisme sebagai sebuah filsafat adalah psikologi dan psikoanalisis eksistensialis, yang pertama kali mengkristal dalam karya Otto Rank, rekan Sigmund Freud selama 20 tahun.

Many existentialists have also regarded traditional systematic or academic philosophy, in both style and content, as too abstract and remote from concrete human experience.
Ada pula beberapa filsuf eksistensialis yang menganggap bahwa konten filsafat sistematis atau akademis tradisional terlalu abstrak atau jauh dari pengalaman konkret manusia.

Rudolf Bultmann used Kierkegaard's and Heidegger's philosophy of existence to demythologize Christianity by interpreting Christian mythical concepts into existentialist concepts.
Rudolf Bultmann menggunakan filsafat eksistensi Kierkegaard dan Heidegger untuk mendemitologisasi Kristenitas, dengan cara menginterpretasi konsep mitis Kristen menjadi konsep-konsep eksistensialis.

Though often regarded as the first French existentialist, he dissociated himself from figures such as Jean-Paul Sartre, preferring the term philosophy of existence or neo-Socrateanism to define his own thought.
Kendati sering dipandang sebagai tokoh eksistensialis Prancis yang pertama, ia melepaskan diri dari figur seperti Jean-Paul Sartre, serta memilih istilah 'Filsafat Eksistensi' atau "neo-Sokrateanisme" untuk mendefinisikan buah pemikirannya.

A novelist, poet and dramatist as well as philosophy professor at the University of Salamanca, Unamuno wrote a short story about a priest's crisis of faith, Saint Manuel the Good, Martyr, which has been collected in anthologies of existentialist fiction.
Novelis, penyair, dramatis dan dosen filsafat di Universitas Salamanca ini menulis pula cerita pendek tentang kisah krisis iman seorang pendeta, San Manuel Bueno, Mártir, yang masuk dalam antologi-antologi fiksi eksistensialis.