lawrencium oor Indonesies

lawrencium

naamwoord

A transuranic chemical element (symbol Lr, formerly Lw) with atomic number 103.

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

lawrensium

naamwoord

The only element they've been able to identify is lawrencium.
Satu - satunya elemen yang Bisa mereka identifikasi adalah Lawrensium.

Lawrensium

chemical element with the atomic number of 103

The only element they've been able to identify is lawrencium.
Satu - satunya elemen yang Bisa mereka identifikasi adalah Lawrensium.

voorbeelde

They are commonly lanthanum and actinium, and less often lutetium and lawrencium.
Mereka adalah lantanum dan aktinium; atau lutetium dan lawrencium.

Scandium and yttrium are always classified as group 3 elements, but it is controversial which elements should follow them in group 3, lanthanum and actinium or lutetium and lawrencium.
Scandium dan yttrium selalu diklasifikasikan sebagai unsur golongan 3, namun kontroversi unsur apa yang harus mengikuti mereka dalam golongan 3, lantanum dan aktinium atau lutetium dan lawrencium.

In other tables, lutetium and lawrencium are the remaining group 3 members.
Pada tabel lain, lutetium dan lawrencium adalah anggota terakhir dari golongan 3.

lawrencium Lr 103
lawrensium Lr 103

The current IUPAC definition of the term "lanthanoid" includes fifteen elements including both lanthanum and lutetium, and that of "transition element" applies to lanthanum and actinium, as well as lutetium but not lawrencium, since it does not correctly follow the Aufbau principle.
Definisi IUPAC saat ini untuk istilah "lantanoida" mencakup lima belas unsur termasuk lantanum dan lutetium, serta "unsur transisi", dan berlaku untuk lantanum dan aktinium, serta lutetium tapi tidak untuk lawrencium, karena tidak mengikuti prinsip Aufbau.

The fourth element, either actinium or lawrencium, has only radioactive isotopes.
Unsur keempat, baik aktinium atau lawrencium, hanya memiliki isotop radioaktif.

However, this resemblance in not unique to lutetium and lawrencium, but is common among all the late lanthanides and actinides.
Bagaimanapun, kemiripan ini tidak unik untuk lutetium dan lawrencium, namun umum terjadi pada semua lantanida dan aktinida akhir.

The first atoms of lawrencium were produced by bombarding a three-milligram target consisting of three isotopes of the element californium with boron-10 and boron-11 nuclei from the Heavy Ion Linear Accelerator (HILAC).
Atom lawrencium pertama diproduksi dengan membombardir tiga miligram target yang mengandung tiga isotop unsur californium dengan inti boron-10 dan boron-11 dari Heavy Ion Linear Accelerator (HILAC).

However, lawrencium is an exception, since its last electron is transferred to the 7p1/2 subshell due to relativistic effects.
Namun, lawrencium adalah pengecualian, karena elektron terakhir dialihkan ke subkelopak 7p1/2 karena efek relativistik.

At the same time, if group 3 is continued with lutetium and lawrencium, several trends are broken.
Pada saat yang bersamaan, jika golongan 3 dilanjutkan dengan lutetium dan lawrencium, beberapa tren dipatahkan.

No experiments have been performed to create unpenttrium, unbiunium or any element that could be considered the next group 3 element; however, unbiunium is the element with the lowest atomic number that has not been tried to be created and thus has chances to be, while unpenttrium, unpentpentium or any other element considered if preceded by lawrencium is very unlikely to be created due to drip instabilities that imply that the periodic table ends soon after the island of stability at unbihexium.
Tidak ada percobaan yang dilakukan untuk menciptakan unpenttrium, unbiunium atau unsur yang dapat dianggap sebagai unsur golongan 3 berikutnya; namun, unbiunium adalah unsur dengan nomor atom terendah yang belum pernah dicoba diciptakan dan karenanya memiliki peluang untuk terjadi, sementara unpenttrium, unpentpentium atau unsur lainnya yang dipertimbangkan jika didahului oleh lawrencium sangat tidak mungkin diciptakan karena ketidakstabilan tetesan yang menyiratkan bahwa tabel periodik akan segera berakhir setelah pulau kestabilan pada unbihexium.

It is also sometimes considered the first of the 7th-period transition metals, although lawrencium is less commonly given that position.
Ini juga kadang-kadang dianggap sebagai logam transisi periode ke-7 yang pertama, walaupun lawrencium kurang umum berada pada posisi itu.

1961 – Discovery of the chemical elements: Element 103, Lawrencium, is first synthesized at the University of California.
1961 - Penemuan unsur kimia: Element 103, Lawrensium, pertama kali disintesa di University of California.

The only element they've been able to identify is lawrencium.
Satu - satunya elemen yang Bisa mereka identifikasi adalah Lawrensium.

In 1992, the IUPAC Trans-fermium Working Group officially recognized element 103, confirmed its naming as lawrencium, with symbol "Lr", and named the nuclear physics teams at Dubna and Berkeley as the co-discoverers of lawrencium.
Pada tahun 1992, Kelompok Kerja Trans-fermium IUPAC secara resmi mengenali unsur 103, mengkonfirmasi penamaannya sebagai lawrencium, dengan simbol "Lr", dan menamai tim fisika nuklir di Dubna dan Berkeley sebagai ko-penemu lawrencium.

Very little is known about lawrencium, and none of its physical properties have been confirmed.
Sangat sedikit yang diketahui tentang lawrencium, dan tidak ada sifat fisiknya yang telah dikonfirmasi.

Such a configuration represents another periodic table anomaly, regardless of whether lawrencium is located in the f-block or the d-block, as the only potentially applicable p-block position has been reserved for nihonium with its predicted configuration of 5f146d107s27p1.
Konfigurasi yang mewakili anomali lain tabel periodik, terlepas dari apakah lawrensium terletak blok-f atau blok-d, karena posisi posisi blok-p yang paling memungkinkan telah "dipesan" untuk ununtrium dengan perkiraan konfigurasi elektron 5f146d107s27p1.

Most of the chemistry has been observed only for the first three members of the group; chemical properties of both actinium and especially lawrencium are not well-characterized.
Sebagian besar kimianya telah diamati hanya untuk tiga anggota golongan pertama; sifat kimia dari aktinium dan terutama lawrencium tidak dicirikan dengan baik.

In these tables, lutetium and lawrencium end (or sometimes succeed) the lanthanide and actinide series, respectively.
Dalam tabel ini, lutetium dan lawrencium mengakhiri (atau kadang menggantikan) deret lantanida dan aktinida.

Actinium gave the name to the actinide series, a group of 15 similar elements between actinium and lawrencium in the periodic table.
Aktinium memberi nama pada deret aktinida, golongan yang berisi 15 unsur serupa antara aktinium dan lawrencium pada tabel periodik.

The actinide series comprises the elements from actinium to lawrencium.
Deret aktinida terdiri dari unsur-unsur mulai aktinium hingga lawrensium.

The high radioactivity of lawrencium would make it highly toxic to living cells, causing radiation poisoning.
Radioaktivitas lawrencium yang tinggi menyebabkan ia sangat beracun bagi sel hidup, menyebabkan keracunan radiasi.

In other tables, lutetium and lawrencium are classified as the remaining members of group 3.
Dalam tabel lainnya, lutetium dan lawrencium diklasifikasikan sebagai anggota golongan 3 yang tersisa.

Actinium, which occurs only in trace amounts, continues the trend in chemical behavior for metals that form tripositive ions with a noble gas configuration; synthetic lawrencium is calculated and partially shown to be more similar to lutetium and yttrium.
Actinium, yang hanya ada dalam jumlah renik, melanjutkan kecenderungan perilaku kimia logam yang membentuk ion tripositif dengan konfigurasi gas mulia; lawrencium sintetis menunjukkan lebih mirip dengan lutetium dan yttrium.

Their atomic numbers are immediately greater than those of the actinides, the heaviest of which is lawrencium (atomic number 103).
Nomor atom mereka mendadak lebih besar daripada aktinida, yang unsur terberatnya adalah lawrensium (nomor atom 103).