maseru oor Indonesies

maseru

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

maseru

In 1998, disputes over an election led to fighting between army and police in the capital, Maseru.
Pada tahun 1998, pertikaian mengenai suatu pemilu menyebabkan pertikaian antara angkatan bersenjata dan polisi di ibu kota, Maseru.

Maseru

eienaam, naamwoord

The capital of Lesotho.

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Maseru

naamwoord

Three missionary couples—the Hüttingers, the Nygrens, and the Parises—are currently serving in Maseru.
Tiga pasang utusan injil—keluarga Hüttinger, keluarga Nygren, dan keluarga Paris—kini melayani di Maseru.

voorbeelde

Per-Ola and Birgitta Nygren have been serving as missionaries in Maseru since 1993.
Per-Ola dan Birgitta Nygren telah melayani sebagai utusan injil di Maseru sejak tahun 1993.

With meeting attendance often exceeding 200 in 1972, the congregation at Maseru, Lesotho, knew that they needed to build a suitable Kingdom Hall.
Karena jumlah hadirin di perhimpunan sering melebihi 200 orang pada tahun 1972, maka sidang di Maseru, Lesotho, tahu bahwa mereka perlu membangun sebuah Balai Kerajaan yang cocok.

Maseru is the capital and largest city of Lesotho.
Maseru adalah ibu kota, sekaligus kota terbesar Lesotho.

A newly built Kingdom Hall and missionary home complex at Maseru, Lesotho, includes an office and a depot for literature.
Sebuah Balai Kerajaan dan kompleks rumah utusan injil yang baru dibangun di Maseru, Lesotho, mencakup sebuah kantor dan sebuah depot untuk lektur.

Their village, Ha Kome, is situated about 40 miles [60 km] from Maseru, the capital city of Lesotho, in the foothills of the majestic Maluti Mountains.
Mereka berdiam di desa Ha Kome, terletak sekitar 60 kilometer dari ibu kota Lesotho, Maseru, di kaki Pegunungan Maluti yang megah.

In 1998, disputes over an election led to fighting between army and police in the capital, Maseru.
Pada tahun 1998, pertikaian mengenai suatu pemilu menyebabkan pertikaian antara angkatan bersenjata dan polisi di ibu kota, Maseru.

Three missionary couples —the Hüttingers, the Nygrens, and the Parises— are currently serving in Maseru.
Tiga pasang utusan injil —keluarga Hüttinger, keluarga Nygren, dan keluarga Paris —kini melayani di Maseru.