popish oor Indonesies

popish

/ˈpoʊpɪʃ/, /ˈpəʊpɪʃ/ adjektief

(derogatory) of or pertaining to Roman Catholicism

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Roman

adjektief

Rumi

adjektief

voorbeelde

In parts of Britain, these customs came under attack during the Reformation as some Protestants berated purgatory as a "popish" doctrine incompatible with their notion of predestination.
Di berbagai belahan Britania Raya, kebiasaan-kebiasaan ini mendapat serangan selama Reformasi Inggris karena beberapa kalangan Protestan mencerca purgatorium sebagai suatu doktrin "papisme" yang tidak sesuai dengan gagasan mereka mengenai predestinasi.

Allegations that Catholics had started the fire were exploited as powerful political propaganda by opponents of pro-Catholic Charles II's court, mostly during the Popish Plot and the exclusion crisis later in Charles' reign.
Tuduhan-tuduhan mengenai api yang disulut oleh umat Katolik mulai dieksploitasi sebagai propaganda politik oleh penentang pemerintahan pro-Katolik Charles II, sebagian besar berlangsung selama masa Popish Plot, berkenaan dengan krisis eksklusi yang terjadi selama masa pemerintahannya.

Titus Oates applied the term "Tory", which then signified an Irish robber, to those who would not believe in his Popish Plot and the name gradually became extended to all who were supposed to have sympathy with the Catholic Duke of York.
Titus Oates memberi istilah "Tory", yang saat itu merujuk ke perampok Irlandia, untuk mereka yang tidak mau percaya pada Plot Kepausan buatannya dan nama itu secara bertahap meluas untuk semua orang yang dianggap bersimpati dengan Duke of York yang beragama Katolik.

In the same year 1542 he stated in his Preface to the Burial Hymns: "Accordingly, we have removed from our churches and completely abolished the popish abominations, such as vigils, masses for the dead, processions, purgatory, and all other hocus-pocus on behalf of the dead".
Pada tahun yang sama, tahun 1542, ia menyatakan dalam bukunya Kata Pengantar untuk Himne-Himne Penguburan: "Karenanya, kita telah menghapuskan dari gereja-gereja kita dan menghapuskan sepenuhnya keburukan yang berkenaan dengan paus, seperti vigili, misa untuk orang yang telah meninggal dunia, prosesi, purgatorium, dan semua hocus pocus lainnya atas nama orang yang telah meninggal dunia".

This followed two recent studies, Ronald Knox as Apologist: Wit, Laughter and the Popish Creed (2007) and Second Friends: C. S. Lewis and Ronald Knox in Conversation (2008), both by Milton Walsh.
Karya tersebut menyusul dua studi sebelumnya, Ronald Knox as Apologist: Wit, Laughter and the Popish Creed (2007) dan Second Friends: C. S. Lewis and Ronald Knox in Conversation (2008), keduanya adalah hasil karya Milton Walsh.

In May 1606, Parliament passed the Popish Recusants Act, which could require any citizen to take an Oath of Allegiance denying the Pope's authority over the king.
Pada bulan Mei 1606, Parlemen meloloskan undang-undang penolakan Paus, yang dapat meminta warga negara manapun untuk mengambil sumpah kesetiaan yang menyangkal otoritas Paus atas raja.

In his depositions relative to the alleged Popish plot (September 1678), Titus Oates had represented Poole as marked for assassination, because of his tract (1666) on the Nullity of the Romish Faith.
Dalam deposisinya relatif terhadap dugaan plot Kepausan (Oktober 1678), Titus Oates telah menyatakan Poole sebagai orang yang ditandai untuk pembunuhan, karena traktatnya (1666) mengenai Nulitas dari Iman Romawi.

During this period, the English persecution of Catholics in Ireland was more lenient than usual, owing to the sympathy of the king, until the Popish Plot, a fictitious conspiracy concocted by Titus Oates, between 1678 and 1681 gripped the Kingdoms of England and Scotland in anti-Catholic hysteria.
Berkat simpati Raja Charles II, penganiayaan yang dilakukan Inggris terhadap umat Katolik di Irlandia selama periode ini lebih lunak daripada biasanya, sampai Plot Papis, konspirasi fiktif rancangan Titus Oates, membuat Kerajaan Inggris dan Skotlandia larut dalam histeria anti-Katolik antara tahun 1678 dan 1681.