Sir Thomas More oor Engels

Sir Thomas More

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

More

naamwoord

Sir Thomas More

naamwoord

Thomas More

naamwoord

voorbeelde

Sebuah contoh seseorang yang mengikuti hati nuraninya hingga menerima konsekuensi dihukum mati adalah Sir Thomas More (1478-1535).
An example of someone following his conscience to the point of accepting the consequence of being condemned to death is Sir Thomas More (1478-1535).

Novel tersebut berkisah tentang upaya sebuah masyarakat Utopia masa depan dalam menghindari penuruannnya, dengan mengirim Sir Thomas More ke tahun 2535.
The novel follows the attempt of a future Utopian society in preventing its decline, by bringing Sir Thomas More to the year 2535.

Untuk menghentikan pembacaan Alkitab dan kegiatan Tyndale yang dianggap bidah, uskup London menugasi Sir Thomas More untuk menyerang Tyndale secara tertulis.
To stem the tide of Bible reading and Tyndale’s alleged heresy, the bishop of London commissioned Sir Thomas More to attack Tyndale in writing.

Sewaktu belajar hukum pada masa mudanya, Sir Thomas More bisa terjaga 19 atau 20 jam setiap hari selama beberapa bulan karena memakainya.
When studying the law in his youth, Sir Thomas More kept awake for 19 or 20 hours a day for several months with the help of his.

Dalam buku History of Richard III karangan Sir Thomas More, dijelaskan bahwa Richard-lah yang membunuh Henry, tetapi sumber-sumber kontemporer tidak mengakui pendapat ini.
Sir Thomas More's History of Richard III explicitly states that Richard killed Henry, an opinion he might have derived from Commynes' Memoir.

Istilah utopia diciptakan dalam bahasa Yunani oleh Sir Thomas More untuk buku Utopia karyanya yang diterbitkan pada tahun 1516, menggambarkan suatu masyarakat di pulau khayalan di Samudra Atlantik.
The term utopia was coined from Greek by Sir Thomas More for his 1516 book Utopia, describing a fictional island society in the south Atlantic Ocean off the coast of South America.

Pada abad ke-16, penulis Inggris Sir Thomas More menggambarkan sebuah masyarakat yang berdasarkan pada kepemilikan barang bersama dalam risalahnya Utopia, di mana para pemimpin mengurusnya dengan menggunakan akal budi.
In the 16th century, English writer Sir Thomas More portrayed a society based on common ownership of property in his treatise Utopia, whose leaders administered it through the application of reason.

Penulis Inggris terkemuka dari era pramodern antara lain Geoffrey Chaucer (abad ke-14), Thomas Malory (abad ke-15), Sir Thomas More (abad ke-16), dan John Milton (abad ke-17).
Notable pre-modern and early-modern English writers include Geoffrey Chaucer (14th century), Thomas Malory (15th century), Sir Thomas More (16th century), John Bunyan (17th century) and John Milton (17th century).

Negarawan Inggris abad ke-16, Sir Thomas More, menulis sebuah buku yang berjudul Utopia yang di dalamnya ia melukiskan sebuah negeri khayalan tempat undang-undang, pemerintah, dan kondisi sosial benar-benar sempurna.
The 16th-century British statesman Sir Thomas More wrote a book entitled Utopia in which he described an imaginary country where laws, government, and social conditions were perfect.

Utopia (Libellus vere aureus, nec minus salutaris quam festivus, de optimo rei publicae statu deque nova insula Utopia) adalah karya fiksi dan satire sosio-politik tulisan Sir Thomas More (1478–1535) dalam bahasa Latin yang diterbitkan pada tahun 1516.
Utopia (Libellus vere aureus, nec minus salutaris quam festivus, de optimo rei publicae statu deque nova insula Utopia, "A little, true book, both beneficial and enjoyable, about how things should be in the new island Utopia") is a work of fiction and socio-political satire by Thomas More (1478–1535), written in Latin and published in 1516.

Sir Thomas More (/mɔər/; lahir 07 Februari 1478 – meninggal 06 Juli 1535 pada umur 57 tahun), dihormati oleh umat Katolik sebagai Santo Thomas More (bahasa Latin: Thomas Morus), adalah seorang pengacara, filsuf sosial, penulis, negarawan, dan humanis Renaisans ternama dari Inggris.
Sir Thomas More (7 February 1478 – 6 July 1535), venerated in the Catholic Church as Saint Thomas More, was an English lawyer, social philosopher, author, statesman, and noted Renaissance humanist.

Karya tersebut merupakan kecaman satiris terhadap takhayul-takhayul dan tradisi-tradisi masyarakat Eropa pada umumnya dan Gereja Barat pada khususnya, ditulis pada tahun 1509 dan dipublikasikan pada tahun 1511, serta didedikasikan untuk Sir Thomas More teman baiknya ("Morias Encomium" juga dapat dibaca dengan makna "Pujian akan More").
A satirical attack on superstitions and other traditions of European society in general and the western Church in particular, it was written in 1509, published in 1511, and dedicated to Sir Thomas More, whose name the title puns.

Pada tahun 1531, setahun setelah wafatnya ayah More, William Tyndale memublikasikan An Answer to Sir Thomas More’s Dialogue sebagai tanggapan terhadap Dialogue Concerning Heresies karya More.
In 1531, a year after More's father died, William Tyndale published An Answer unto Sir Thomas More's Dialogue in response to More's Dialogue Concerning Heresies.

Thomas More lahir pada tanggal 7 Februari 1478 di Milk Street, London, putra dari pasangan Sir John More, seorang pengacara sukses yang kelak menjadi hakim, dan Agnes (née Graunger) istrinya.
Born on Milk Street in London, on 7 February 1478, Thomas More was the son of Sir John More, a successful lawyer and later a judge, and his wife Agnes (née Grauhgnger).

Pengadilan More dilangsungkan pada tanggal 1 Juli 1535, di hadapan majelis hakim yang termasuk Tuan Kanselir yang baru, Sir Thomas Audley, serta sejumlah kerabat Anne Boleyn: Thomas Boleyn ayahnya, George Boleyn adiknya, dan pamannya.
The trial was held on 1 July 1535, before a panel of judges that included the new Lord Chancellor, Sir Thomas Audley, as well as Anne Boleyn's father, brother, and uncle.