realpolitik oor Engels

realpolitik

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

realpolitik

naamwoord

practical politics

naamwoord

voorbeelde

Realpolitik (lihat pula realisme politik; dari bahasa Jerman: real "realistik", "praktis", atau "aktual"; dan Politik "politik", pengucapan bahasa Jerman: ) merujuk pada politik atau diplomasi yang lebih didasarkan pada kekuatan dan faktor-faktor dan pertimbangan praktis dan material, alih-alih arti ideologi atau premis moralistik atau etis.
Realpolitik (from German: real; "realistic", "practical", or "actual"; and Politik; "politics", German pronunciation: ) is politics or diplomacy based primarily on considerations of given circumstances and factors, rather than explicit ideological notions or moral and ethical premises.

Berbeda dengan ilmuwan realpolitik tradisional, Friedberg percaya bahwa konflik di Asia Timur tak dapat dielakkan lagi karena Cina terus berkembang selama lembaga multilateral dan integrasi ekonomi dimanfaatkan sebagai alat untuk menangani dilema keamanan.
Thus, in contrast to traditional realpolitik scholars, Friedberg believes that conflict is not inevitable in East Asia as China continues to develop as long as multilateral institutions and economic integration are used as tools to manage security dilemmas.

Kedekatan yang erat dengan Realpolitik perubahan iklim menunjukkan bahwa hal ini merupakan tantangan yang mengintimidasi, atau bahkan terlampau sulit untuk dikendalikan, serta mengungkap unsur-unsur dilema politik dan sosial yang sangat sulit, seperti: dilema narapidana (prisoner’s dilemma), masalah penumpang gelap (free-rider problem), dan tragedi kepemilikan bersama (tragedy of the commons).
A passing familiarity with the Realpolitik of climate change suggests that this is an intimidating – if not intractable – challenge, displaying elements of the most difficult political and social quandaries: the prisoner’s dilemma, the free-rider problem, and the tragedy of the commons.

De Felice berargumen bahwa Mussolini adalah seorang pemodernisasi revolusioner dalam urusan dalam negeri, tetapi bersikap pragmatis dalam urusan luar negeri Italia, dengan bergantung pada kebijakan Realpolitik Italia liberal (1861-1922).
De Felice argued that Mussolini was a revolutionary modernizer in domestic issues, but a pragmatist in foreign policy who continued the Realpolitik policies of liberal Italy (1861–1922).

Bismarck menjelaskan inti dari Realpolitik dalam pidato "Darah dan Besi"nya pada 30 September 1862, segera setelah ia menjadi Presiden Menteri: "permasalahan-permasalahan besar saat ini tidak akan diselesaikan oleh pidato dan keputusan mayoritas-itu adalah kesalahan besar pada tahun 1848 dan 1849—tetapi oleh besi dan darah."
Bismarck expressed the essence of Realpolitik in his subsequently famous "Blood and Iron" speech to the Budget Committee of the Prussian Chamber of Deputies on 30 September 1862, shortly after he became Minister President: "The great questions of the time will not be resolved by speeches and majority decisions—that was the great mistake of 1848 and 1849—but by iron and blood."

Kali ini, realpolitik dari dunia kontemporer -- tahun ketika Deklarasi Balfour dikeluarkan, tahun ketika kekuatan imperial baru di Timur Tengah, yaitu Inggris, memutuskan untuk medeklarasikan tanah national bangsa Yahudi, yang mengizinkan orang-orang Yahudi untuk kembali.
This time, the real politics of the contemporary world -- the year of the Balfour Declaration, the year when the new imperial power in the Middle East, Britain, decides that it will declare a Jewish national home, it will allow the Jews to return.

Agenda gabungan mereka menjadikan Prusia sebagai kekuatan Jerman utama melalui kemenangan diplomasi - yang didukung oleh kekuatan militer Prusia - dan konservatisme internal yang dibatasi oleh pragmatisme, yang dikenal dengan julukan Realpolitik.
Their combined agendas established Prussia as the leading German power through a combination of foreign diplomatic triumphs—backed up by the possible use of Prussian military might—and an internal conservativism tempered by pragmatism, which came to be known as Realpolitik.

Konsep ini sering dikaitkan dengan Realpolitik.
The concept has long been associated with realpolitik.

Mereka menyimpulkan bahwa kekuatan Realpolitik Bismarck dan faktor-faktor lain memicu reorganisasi politik, ekonomi, militer, dan diplomatik negara-negara Jerman pada abad ke-19.
They conclude that factors in addition to the strength of Bismarck's Realpolitik led a collection of early modern polities to reorganize political, economic, military, and diplomatic relationships in the 19th century.

Realpolitik memiliki aspek pendekatan filosofis yang sama seperti realisme dan pragmatisme.
In this respect, it shares aspects of its philosophical approach with those of realism and pragmatism.

Realpolitik: Sebuah kata Jerman yang dipopulerkan oleh kebijakan dari Konselir Otto von Bismarck.
Realpolitik A German word popularised by the policy of Chancellor Otto von Bismarck (1815–98).