Besonderhede van voorbeeld: 9056976110751399354

English

Throughout the last half of the 19th century, a succession of presidents from the ranks of the Salvadoran oligarchy, nominally both conservative and liberal, generally agreed on the promotion of coffee as the predominant cash crop, the development of infrastructure (railroads and port facilities) primarily in support of the coffee trade, the elimination of communal landholdings to facilitate further coffee production, the passage of anti-vagrancy laws to ensure that displaced campesinos and other rural residents provided sufficient labor for the coffee fincas (plantations), and the suppression of rural discontent.

Indonesian

Pergantian presiden dari taraf oligarki El Salvador, baik konservatif dan liberal, sepanjang paruh terakhir abad ke-19 umumnya menyetujui munculnya kopi sebagai hasil bumi utama, pada perkembangan infrastruktur (rel dan fasilitas pelabuhan) terutama dalam mendukung perdagangan kopi, pada penghapusan pemilikan tanah komunal untuk memfasilitasi produksi kopi lebih lanjut, pada bagian hukum anti-pergelandangan untuk memastikan bahwa campesino yang telantar dan penduduk desa menyediakan tenaga kerja yang cukup untuk finca kopi (perkebunan), dan pada peredaman ketidakpuasan desa.