Golda Meir oor Indonesies

Golda Meir

naamwoord

Israeli statesman (born in Russia) (1898-1978)

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Golda Meir

naamwoord

Meir

naamwoord

voorbeelde

After Golda Meir became prime minister in 1969 following the death of Levi Eshkol, Dayan remained defence minister.
Setelah Golda Meir menjadi perdana menteri pada 1969, setelah kematian Levi Eshkol, Dayan tetap menjadi menteri pertahanan.

1969 – Golda Meir becomes the first female Prime Minister of Israel.
1969 - Golda Meir menjadi perempuan pertama yang menjabat Perdana Menteri Israel.

Golda attended the Fourth Street Grade School (now Golda Meir School) from 1906 to 1912.
Golda Meir belajar di Sekolah Fourth Street (kini namanya diganti menjadi Sekolah Golda Meir) di seberang kompleks pabrik bir Schlitz dari 1906 hingga 1912.

Golda Meir, Prime Minister of Israel from 1969 to 1974, once joked that "in Israel, there are 3 million prime ministers".
Golda Meir, Perdana Menteri Israel dari 1969 sampai 1974, pernah berkata bahwa "di Israel, ada 3 juta perdana menteri".

The Israeli Foreign Minister, Golda Meir, suggested in an interview that Nasser would not hesitate to use gas against Israel as well.
Menteri Luar Negeri Israel, Golda Meir, mengacukan dalam sebuah wawancara bahwa Nasser tidak akan ragu untuk menggunakan gas tersebut terhadap Israel juga.

When the Israeli ambassador Golda Meir arrived in the USSR, Stalin was angered by the Jewish crowds who gathered to greet her.
Namun, saat duta besar Israel Golda Meir tiba di Uni Soviet, Stalin dibuat marah oleh kerumunan Yahudi yang berkumpul untuk menyambut Golda Meir.

Then-Israeli prime minister Golda Meir praised the Thai government for their diplomacy which made for a bloodless end of the crisis.
Perdana menteri Israel pada waktu itu Golda Meir memuji pemerintah Thai untuk diplomasi mereka yang membaut krisis berakhir tanpa pertumpahan darah.

Authorized by Israeli Prime Minister Golda Meir in the autumn of 1972, the operation is believed to have continued for over twenty years.
Dilancarkan oleh Perdana Menteri Israel Golda Meir pada tahun 1972, operasi ini mungkin berlanjut selama lebih dari 20 tahun.

However, Allon's stint lasted less than a month, as the party persuaded Golda Meir to return to political life and become prime minister in March 1969.
Namun, keberlangsungan tugas Allon kurang dari satu bulan, sebagai pihak yang membujuk Golda Meir untuk kembali ke kehidupan politik dan menjadi perdana menteri Maret 1969.

The interim report, released 1 April 1974, called for the dismissal of a number of senior officers in the IDF and caused such controversy that Prime Minister Golda Meir was forced to resign.
Laporan interim, 1 April 1974, menyerukan pemecatan beberapa petugas senior di IDF dan menyebabkan kontroversi yang memaksa Perdana Menteri Golda Meir mengundurkan diri.

His career entered a new phase in 1974, when Prime Minister Golda Meir was forced to resign after the October 1973 debacle, in which Anwar Sadat’s Egyptian forces successfully crossed the Suez Canal.
Karir beliau memasuki fase baru pada tahun 1974, ketika Perdana Menteri Golda Meir dipaksa mundur setelah kegagalan Oktober 1973, yaitu saat pasukan Mesir Anwar Sadar sukses menyebrangi Terusan Suez.

A Catholic scholar, Kevin Madigan, has interpreted this and other praise from prominent Jewish leaders, including Golda Meir, as less than sincere, an attempt to secure Vatican recognition of the State of Israel.
Cendekiawan Katolik Kevin Madigan menilai hal ini dan pujian lainnya dari para pemimpin terkemuka Yahudi, termasuk di antaranya Golda Meir, sebagai sesuatu yang kurang tulus dan hanya sebagai suatu usaha untuk memastikan pengakuan Vatikan atas Negara Israel.

Describing the protection of Israel as a moral and national commitment, he was the first to introduce the concept of a 'special relationship' (as he described it to Golda Meir) between the U.S. and Israel.
Menyebut perlindungan Israel sebagai komitmen moral dan nasional, ia menjadi orang pertama yang memperkenalkan konsep 'hubungan istimewa' (katanya kepada Golda Meir) antara AS dan Israel.

It was based on the book The Prime Ministers: An Intimate Narrative of Israeli Leadership written by Yehuda Avner, a former Israeli diplomat and speechwriter to Levi Eshkol, Golda Meir, Yitzhak Rabin, Menachem Begin and Shimon Peres.
Film ini diadaptasi dari buku berjudul The Prime Ministers: An Intimate Narrative of Israeli Leadership karya Yehuda Avner, seorang mantan diplomat Isreal dan penulis pidato untuk beberapa politisi antara lain Levi Eshkol, Golda Meir, Yitzhak Rabin, Menachem Begin dan Shimon Peres.