James Clerk Maxwell oor Indonesies

James Clerk Maxwell

naamwoord

Scottish physicist whose equations unified electricity and magnetism and who recognized the electromagnetic nature of light (1831-1879)

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

J. C. Maxwell

naamwoord

James Clerk Maxwell

naamwoord

In 1873 James Clerk Maxwell in England had proven mathematically that light was electromagnetic radiation.
Pada tahun 1873 James Clerk Maxwell di Inggris telah membuktikan secara matematis bahwa cahaya adalah radiasi elektromagnetik.

Maxwell

naamwoord

In 1873 James Clerk Maxwell in England had proven mathematically that light was electromagnetic radiation.
Pada tahun 1873 James Clerk Maxwell di Inggris telah membuktikan secara matematis bahwa cahaya adalah radiasi elektromagnetik.

voorbeelde

In 1873 James Clerk Maxwell in England had proven mathematically that light was electromagnetic radiation.
Pada tahun 1873 James Clerk Maxwell di Inggris telah membuktikan secara matematis bahwa cahaya adalah radiasi elektromagnetik.

In 1865, James Clerk Maxwell translated Faraday's idea about fields of electricity and magnetism into mathematical laws.
Pada tahun 1865, James Clerk Maxwell menerjemahkan gagasan Faraday tentang medan listrik dan medan magnet ke dalam sebuah hukum matematika.

James Clerk Maxwell had shown that electricity, magnetism and light are all manifestations of the same phenomenon: the electromagnetic field.
James Clerk Maxwell telah menunjukkan bahwa listrik, magnet, dan cahaya semuanya merupakan manifestasi fenomena yang sama: medan elektromagnetik.

It is formulated in the language of classical physics developed by physicists such as Isaac Newton and James Clerk Maxwell.
Gravitasi pertama-tama dirumuskan dalam bahasa fisika klasik dikembangkan oleh ahli fisika seperti Isaac Newton dan James Clerk Maxwell.

A Treatise on Electricity and Magnetism is a two-volume treatise on electromagnetism written by James Clerk Maxwell in 1873.
A Treatise on Electricity and Magnetism adalah sebuah risalah dua volume tentang elektromagnetisme yang ditulis oleh James Clerk Maxwell pada 1873.

While his crystals were growing, Rabi read James Clerk Maxwell's 1873 A Treatise on Electricity and Magnetism, which inspired an easier method.
Saat kristal bertumbuh, Rabi membaca buku 1873 James Clerk Maxwell : A Treatise on Electricity and Magnetism, yang menginspirasi metode termudah.

Historically, the symbol V was used as an alternative symbol for the speed of light, introduced by James Clerk Maxwell in 1865.
Secara historis, simbol V pernah digunakan sebagai simbol alternatif untuk laju cahaya, yang diperkenalkan oleh James Clerk Maxwell pada tahun 1865.

These studies led to the unification of the two phenomena into a single theory of electromagnetism, by James Clerk Maxwell (known as Maxwell's equations).
Studi-studi ini menyebabkan penyatuan dua fenomena menjadi sebuah teori tunggal elektromagnetisme, oleh James Clerk Maxwell (dikenal sebagai Persamaan Maxwell).

Electricity and magnetism (and light) were definitively linked by James Clerk Maxwell, in particular in his "On Physical Lines of Force" in 1861 and 1862.
Listrik dan magnet (dan cahaya) dihubungkan oleh James Clerk Maxwell, pada tulisannya "On Physical Lines of Force" tahun 1861 dan 1862.

In 1865, James Clerk Maxwell proposed that light was an electromagnetic wave, and therefore travelled at the speed c appearing in his theory of electromagnetism.
Pada tahun 1865, James Clerk Maxwell mengusulkan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik, dan karena itu bergerak dengan kecepatan c yang muncul dalam teori elektromagnetismenya.

These ideas eventually led to the creation, by James Clerk Maxwell, of the first unified field theory in physics with the introduction of equations for the electromagnetic field.
Gagasan ini pada akhirnya berujung pada penciptaan teori medan terpadu pertama oleh James Clerk Maxwell, dengan diperkenalkannya persamaan untuk medan elektromagnetik.

The explanation relied on the nature of electricity and light phenomena as developed by the British scientists Michael Faraday in the 1840s and James Clerk Maxwell in the 1860s.
Penjelasan ini berdasarkan sifat alamiah listrik dan fenomena cahaya yang dikembangkan pada tahun 1840an oleh Michael Faraday dan James Clerk Maxwell, keduanya ilmuwan dari Inggris.

Although the prototype selenium cells converted less than 1% of incident light into electricity, both Ernst Werner von Siemens and James Clerk Maxwell recognized the importance of this discovery.
Walaupun sel selenium purwa rupa ini mengubah kurang dari 1% cahaya yang masuk menjadi listrik, Ernst Werner von Siemens dan James Clerk Maxwell melihat pentingnya penemuan ini.

Faraday's work was initially rejected by the scientific community due to his lack of mathematical support, but James Clerk Maxwell would later come to rework Faraday's theories into the Maxwell's equations that validated Faraday's theories.
Pemikiran Faraday awalnya ditolak oleh komunitas ilmuwan diakibatkan kurangnya bukti matematis, tetapi James Clerk Maxwell berhasil memadukan teori-teori Faraday ke dalam persamaan Maxwell dan membenarkan teori tersebut.

This view changed, however, with the publication of James Clerk Maxwell's 1873 A Treatise on Electricity and Magnetism in which the interactions of positive and negative charges were shown to be mediated by one force.
Pandangan ini berubah setelah publikasi James Clerk Maxwell tahun 1873, Treatise on Electricity and Magnetism, yang menunjukkan bahwa interaksi antara muatan positif dan negatif diatur oleh satu gaya tunggal.

Together with Boltzmann and James Clerk Maxwell, Gibbs created a new branch of theoretical physics called statistical mechanics (a term that he coined), explaining the laws of thermodynamics as consequences of the statistical properties of large ensembles of particles.
Bersama Boltzmann dan James Clerk Maxwell, Gibbs menciptakan sebuah cabang baru dari teori fisika yang disebut mekanika statistika (istilah yang dia ciptakan), yang menjelaskan hukum termodinamika sebagai konsekuensi dari sifat statistik ensambel besar partikel.

The museum's 2000 objects include prototypes and commercial devices, archival documents, photographs, and manuscripts, replicas of early radio laboratories and studios, and exhibits featuring research by Edouard Branly, Lee de Forest, Heinrich Hertz, Guglielmo Marconi, James Clerk Maxwell, and Alexander Stepanovich Popov.
Pada museum ini terdapat 2000 objek termasuk di antaranya peralatan purwa-rupa dan komersial, dokumen arsip, foto dan manuskrip, replika laboratorium radio dan studio pertama kali, dan benda pameran termasuk hasil riset oleh Edouard Branly, Lee de Forest, Heinrich Hertz, Guglielmo Marconi, James Clerk Maxwell, danAlexander Stepanovich Popov.

James Clerk Maxwell described the paper in these terms in a public lecture eight years later: Loschmidt has deduced from the dynamical theory the following remarkable proportion:—As the volume of a gas is to the combined volume of all the molecules contained in it, so is the mean path of a molecule to one-eighth of the diameter of a molecule.
James Clerk Maxwell mendeskripsikan makalah ini dalam sebuah kuliah umum delapan tahun kemudian: Loschmidt telah menyimpulkan dari teori dinamis proporsi luar biasa berikut:—Karena volume gas adalah volume gabungan semua molekul yang terkandung di dalamnya, begitu juga lintasan rata-rata suatu molekul hingga seperdelapan diameter suatu molekul.

Tyson proceeds to describe how the work of Isaac Newton, William Herschel, Michael Faraday, and James Clerk Maxwell contributed to understanding the nature of electromagnetic waves and gravitational force, and how this work led towards Albert Einstein's Theory of Relativity, that the speed of light is a fundamental constant of the universe and gravity can be seen as distortion of the fabric of space-time.
Tyson menjelaskan bagaimana karya Isaac Newton, William Herschel, Michael Faraday, dan James Clerk Maxwell berkontribusi pada pemahaman gelombang elektromagnetik dan gaya gravitasi, serta bagaimana karya mereka menjadi dasar teori relativitas Albert Einstein yang menyatakan bahwa kecepatan cahaya adalah konstanta tetap dari alam semesta dan gravitasi dapat dilihat sebagai distorsi ruang-waktu.

While the Scottish Enlightenment is traditionally considered to have concluded toward the end of the 18th century, disproportionately large Scottish contributions to British science and letters continued for another 50 years or more, thanks to such figures as the mathematicians and physicists James Clerk Maxwell, Lord Kelvin, and the engineers and inventors James Watt and William Murdoch, whose work was critical to the technological developments of the Industrial Revolution throughout Britain.
Meskipun Pencerahan Skotlandia dianggap telah berakhir menjelang abad ke-18, sumbangsih Skotlandia terhadap sastra dan sains Britania tetap berlanjut selama 50 tahun ke depan berkat tokoh-tokoh seperti fisikawan James Clerk Maxwell dan Lord Kelvin, dan para penemu dan pakar industri seperti James Watt dan William Murdoch, yang karya-karyanya berperan penting dalam perkembangan Revolusi Industri di seluruh Britania Raya.