Tethys oor Indonesies

Tethys

/ˈtɛθɪs/ eienaam, naamwoord

(Greek mythology): Personification of fertile waters, she was a Titan daughter of Uranus and Gaia, and with her brother Oceanus gave birth to all rivers and the Oceanids.

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Tethys

naamwoord

voorbeelde

As of January 2013, the IAU has named 118 such features in the Solar System, on Venus (63), Mars (24), Saturn's satellites Mimas (6), Tethys (2), Dione (8) and Rhea (5), and Uranus's satellites Ariel (7), Titania (2) and Oberon (1).
Pada Januari 2013, International Astronomical Union telah menamai 118 kenampakan semacam ini di Tata Surya, yaitu di (63), Mars (24), satelit-satelit Saturnus Mimas (6), Tethys (2), Dione (8), dan Rhea (5), serta satelit-satelit Uranus Ariel (7), Titania (2), dan Oberon (1).

In Greek mythology, Peneus (/pəˈniːəs/; Ancient Greek: Πηνειός) was a Thessalian river god, one of the three thousand Rivers (Potamoi), a child of Oceanus and Tethys.
Dalam mitologi Yunani, Peneios (bahasa Yunani: Πηνειός) adalah seorang dewa sungai, dan salah satu dari tiga ribu Sungai, putra Okeanos dan Tethis.

Its name comes from the mythological Metis, a Titaness and Oceanid, daughter of Tethys and Oceanus.
Nama asteroid ini berasal dari tokoh mitologi Metis, seorang Titan dan Okeanid, serta putri dari of Thetis dan Okeanos.

About 250 Mya, during the Triassic, a new ocean began forming in the southern end of the Paleo-Tethys Ocean.
Sekitar 250 juta tahun yang lalu, pada masa Trias, samudra baru mulai terbentuk di ujung selatan Samudra Paleo-Tethys.

The Paleo-Tethys or Palaeo-Tethys Ocean was an ocean located along the northern margin of the paleocontinent Gondwana that started to open during the Middle Cambrian, grew throughout the Paleozoic, and finally closed during the Late Triassic; existing for about 400 million years.
Paleo-Tethys atau Samudra Palaeo-Tethys adalah samudra yang terletak di batas utara paleobenua Gondwana yang mulai terbentuk pada masa Kambrium pertengahan, meluas pada masa Paleozoikum, dan pada akhirnya menutup pada masa Trias akhir, sehingga samudra ini pernah ada di Bumi selama 400 juta tahun.

Geological events changed currents and precipitation; among these were the closure of the Central American Seaway and changes in the Tethys Ocean, contributing to the cooling of the oceans.
Peristiwa-peristiwa geologis mengubah arus dan presipitasi; salah satu dari peristiwa tersebut adalah tertutupnya Jalur Laut Amerika Tengah dan perubahan di Samudra Tethys yang turut bersumbangsih terhadap pendinginan samudra.

Like other river-gods, Simoeis was the son of Oceanus and Tethys.
Seperti halnya dewa sungai lainnya, Simoeis adalah putra Okeanos dan Tethis.

In Greek mythology, Aesepus (Ancient Greek: Αἴσηπος) may refer to: Aesepus, a Potamoi (son of Oceanus and Tethys), the divine personification of the river and nearby town of Aesepus (today known as Gönen in Turkey), grandfather of the other Aesepus through his daughter Abarbarea.
Dalam mitologi Yunani, Aesepus (Αἴσηπος) merujuk kepada: Seorang putra Oceanus dan Tethys, wujud personifikasi dari sungai dan kota terdekat dari Aesepus (sekarang dikenal sebagai Gönen di Turki), kakek dari Aesepus yang lain melalui putrinya Abarbarea.

It was separated from the Tethys Ocean to the south by the formation of the Alps, Carpathians, Dinarides, Taurus and Elburz mountains.
Paratethys dipisahkan dari Samudra Tethys di selatan oleh pembentukan Pegunungan Alpen, Carpathia, Dinaride, Taurus, dan Elburz.

She was the daughter of Oceanus and Tethys.
Dia adalah anak dari Okeanos dan Tethys.

It is also designated Saturn III or S III Tethys.
Satelit ini juga disebut Saturnus III atau S III Tethys.

During its long existence the Paratethys was at times reconnected with the Tethys or its successors, the Mediterranean Sea or Indian Ocean.
Kadang-kadang laut ini sempat terhubung kembali dengan Tethys atau penerusnya, Laut Tengah atau Samudra Hindia.

Over the next 60 million years, that piece of shelf, known as Cimmeria, traveled north, pushing the floor of the Paleo-Tethys Ocean under the eastern end of northern Pangaea (i.e.Laurasia).
Dalam waktu sekitar 60 juta tahun, kepingan landas tersebut (yang disebut Cimmeria) bergerak ke utara dan mendorong dasar Samudra Paleo-Tethys di sebelah selatan ujung timur Pangaea utara (Laurasia).

Tethys, a moon of the planet Saturn, and the prehistoric Tethys Ocean are named after this goddess.
Tethys, bulan planet Saturnus, dan Samudra Tethys pada masa prasejarah dinamai dari nama dewi Tethis ini.

The rock formations are marine sediments, remnants of the prehistoric Tethys Sea, which used to cover the area running roughly east–west, halfway across the present Dead Sea.
Formasi batuan bercorak sedimen laut, sisa-sisa Laut Tethys prasejarah, yang pernah menutupi daerah dengan rentang timur–barat, pada setengah jalan ke Laut Mati.