nullity oor Indonesies

nullity

naamwoord

the state of being null, or void, or invalid (e.g. nullity of marriage)

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

kehampaan

naamwoord

kekosongan

naamwoord

ketiadaan

naamwoord

voorbeelde

In the canon law of the Catholic Church, an annulment is properly called a "Declaration of Nullity", because according to Catholic doctrine, the marriage of baptized persons is a sacrament and, once consummated and thereby confirmed, cannot be dissolved as long as the parties to it are alive.
Dalam hukum kanon Gereja Katolik, anulasi atau pembatalan perkawinan secara tepat disebut "Pernyataan Nulitas" karena, menurut doktrin Katolik, perkawinan dari orang-orang yang telah dibaptis adalah suatu sakramen sehingga, sekali disempurnakan (terjadi persetubuhan) dan karenanya dikonfirmasi, tidak dapat dibubarkan selama kedua belah pihak masih hidup di dunia ini.

They also ensured that canon law would be recognized within some spheres (e.g., church decrees of nullity in the area of marriage).
Perjanjian-perjanjian ini memastikan bahwa Hukum Kanon diterima dalam beberapa ruang lingkup (seperti keputusan gereja mengenai pembatalan pernikahan).

In summary, the article states: Absolute nullity of the acts issued by the government installed by force; The authors shall be punished as traitors; These crimes are barred and the authors can not receive the benefit of the amnesty; Every citizen has the right to resistance against these acts of force.
Dalam ringkasan menyatakan artikel: Ketidaksahan Mutlak dari riwayat yang dikeluarkan oleh pemerintah diinstal secara paksa; Para penulis harus dihukum sebagai pengkhianat terkenal ke Tanah Air " Ini kejahatan adalah dilarang dan penulis tidak dapat menerima manfaat dari amnesti; Setiap warga negara mempunyai hak untuk perlawanan terhadap aksi-aksi kekerasan.

For this reason (or for other reasons that render the marriage null and void) the Church, after an examination of the situation by the competent ecclesiastical tribunal, can declare the nullity of a marriage, i.e., that the marriage never existed.
Karena alasan ini (atau karena alasan-alasan lain yang menyebabkan tidak sahnya perkawinan) Gereja, setelah pemeriksaan situasi oleh pengadilan gerejawi yang berwewenang, dapat menyatakan nulitas suatu perkawinan, yaitu bahwa perkawinan tersebut tidak pernah terjadi.

In this case the contracting parties are free to marry, provided the natural obligations of a previous union are discharged. — Catechism of the Catholic Church (CCC 1629) In 2015, the process for declaring matrimonial nullity was amended by the matrimonial nullity trial reforms of Pope Francis, the broadest reforms to matrimonial nullity law in 300 years.
Dalam hal ini kedua belah pihak bebas untuk kawin, asalkan kewajiban-kewajiban kodrati dari hubungan yang terdahulu dilaksanakan. - Katekismus Gereja Katolik 1629 Pada tahun 2015 proses untuk menyatakan nulitas perkawinan diubah dengan adanya reformasi pengadilan nulitas perkawinan oleh Paus Fransiskus, menjadikannya dipandang sebagai reformasi yang paling komprehensif atas hukum nulitas matrimonial selama 300 tahun terakhir.

The Signatura's competence covers: complaints of nullity and petitions for total reinstatement against sentences of the Roman Rota; recourses, in cases concerning the status of persons, when the Roman Rota has denied a new examination of the case; exceptions of suspicion and other proceedings against judges of the Roman Rota arising from the exercise of their functions; conflicts of competence between tribunals which are not subject to the same appellate tribunal.
Berbeda dengan Rota Romana, kompetensi Signatura meliputi hal-hal sebagai berikut: keluhan atas ketidak-absahan dan petisi untuk pembatalan penuh atas hukuman yang dijatuhkan oleh Rota Romana; jalan lain, dalam kasus-kasus yang mengenai status individual, ketika Rota Romana telah menolak pemeriksaan baru atas kasus tersebut; penolakan terhadap kecurigaan dan tindakan-tindakan hukum lainnya terhadap para hakim Rota Romana yang muncul dari pelaksanaan fungsi-fungsi mereka; konflik kompetensi antar-badan peradilan yang bukan merupakan subyek dari pengadilan banding yang sama.

The Roman Rota handles normal judicial appeals, the most numerous being those that concern alleged nullity of marriage.
Sacra Rota Romana menangani peradilan banding normal, yang terbanyak adalah yang terkait dengan tuduhan ketidaksahan pernikahan.

A "Declaration of Nullity" is not the dissolution of an existing marriage (as is a dispensation from a marriage ratum sed non consummatum and an "annulment" in civil law), but rather a determination that consent was never validly exchanged due to a failure to meet the requirements to enter validly into matrimony and thus a marriage never existed.
"Pernyataan Nulitas" bukanlah pemutusan suatu ikatan perkawinan (seperti pada kasus dispensasi dari suatu perkawinan ratum sed non consummatum, dan suatu "anulasi" yang umumnya disebut pembatalan dalam hukum sipil), tetapi penetapan bahwa kesepakatan nikah yang ada tidak pernah valid karena tidak memenuhi persyaratan untuk melangsungkan perkawinan secara valid dan dengan demikian perkawinan tidak pernah terjadi.

A "Declaration of Nullity" is not dissolution of a marriage, but merely the legal finding that a valid marriage was never contracted.
"Pernyataan Nulitas" bukan pembubaran atas suatu perkawinan, tetapi sekadar temuan secara hukum bahwa tidak pernah terjadi suatu perkawinan yang valid/sah.

In his depositions relative to the alleged Popish plot (September 1678), Titus Oates had represented Poole as marked for assassination, because of his tract (1666) on the Nullity of the Romish Faith.
Dalam deposisinya relatif terhadap dugaan plot Kepausan (Oktober 1678), Titus Oates telah menyatakan Poole sebagai orang yang ditandai untuk pembunuhan, karena traktatnya (1666) mengenai Nulitas dari Iman Romawi.

According to Pope John Paul II's Address to the Roman Rota on 22 January 1996, couples do not have a right to an annulment, but do have a right to make their case for nullity or validity before "the competent Church authority and to request a decision in the matter."
Dalam Address to the Roman Rota pada tanggal 22 Januari 1996, Paus Yohanes Paulus II menyampaikan bahwa pasangan suami istri tidak memiliki hak untuk suatu anulasi tetapi memiliki hak untuk mengajukan kasus mereka demi nulitas atau validitas di hadapan "otoritas Gereja yang kompeten dan untuk memohon suatu keputusan dalam hal ini."

Lack of any of these conditions makes a marriage invalid and constitutes legal grounds for a declaration of nullity.
Ketiadaan salah satu kondisi tersebut menjadikan suatu perkawinan tidak valid dan merupakan dasar hukum untuk suatu pernyataan nulitas.

A matrimonial nullity trial, governed by canon law, is a judicial process whereby a canonical tribunal determines whether the marriage was void at its inception (ab initio).
Pengadilan nulitas perkawinan, yang mana diatur dalam dalam hukum kanon Gereja, adalah proses peradilan di mana tribunal (pengadilan) kanonik menentukan apakah suatu perkawinan tidak berlaku sejak awalnya (ab initio).

Prior to the reforms, a declaration of nullity could only be effective if it had been so declared by two tribunals at different levels of jurisdiction.
Sebelum reformasi tersebut, pernyataan nulitas hanya berlaku efektif jika telah dinyatakan demikian oleh dua pengadilan pada tingkatan yurisdiksi berbeda.