Komisi Perlindungan Anak Indonesia oor Engels

Komisi Perlindungan Anak Indonesia

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

lembaga perlindungan anak

voorbeelde

Atas hal tersebut, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sangat menyayangkan keterlibatan anak kecil dalam aksi tersebut.
On that matter, the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) deeply regretted the involvement of children in the action.

Petunjuk ini bertepatan dengan pernyataan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komisi Penyiaran Indonesia mendukung penyensoran konten terkait LGBT dalam siaran publik.
These directives coincide with statements by the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) and Indonesian Broadcasting Commission endorsing censorship of LGBT-related content in public broadcasts.

5] Keluarnya petunjuk ini bertepatan dengan pernyataan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mendukung sensor konten LGBT dalam siaran publik.[
5] These directives coincide with statements by the Child Protection Commission (KPAI) and the Broadcasting Commission (KPI) endorsing censorship of LGBT-related content in public broadcasts.[

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat setiap tahunnya ada sekitar 400 anak Indonesia yang menjadi korban kekerasan seksual, baik yang dilakukan oleh keluarga maupun orang dewasa lainnya.
The Indonesian Child Protection Commission (Komisi Perlindungan Anak Indonesia -KPAI) records about 400 Indonesian children become victims of sexual assault per year, both by their families and other adults.

Dalam pertemuan minggu lalu, KPI bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) minta TV dan radio blokir tayangan yang potensial menyebabkan anak-anak dan orang dewasa meniru “kebiasaan LGBT.”
The Conservative Islamic newspaper Republika ran the headline “LGBT poses serious threat”, on its front page on January 26, 2016, following comments by the Minister of Higher Education saying he wanted to ban LGBT student groups.

Tahun lalu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengatakan bahwa antara tahun 2010 dan 2014 ada lebih dari 21 juta kasus yang dilaporkan mengenai pelanggaran hak asasi manusia terhadap anak-anak, 58 persen di antaranya adalah kejahatan seksual.
Last year, the Indonesian Child Protection Commission said that between 2010 and 2014 there are more than 21 million reported case of human rights violations against children, 58 percent of which were sexual crimes.

Lembaga-lembaga negara, termasuk Komisi Penyiaran Indonesia dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia, mengeluarkan petunjuk-petunjuk penyensoran untuk melarang informasi dan penyiaran yang menggambarkan hidup kaum LGBT sebagai “normal” serta apa yang disebut sebagai “propaganda” tentang kehidupan LGBT.
State institutions, including the National Broadcasting Commission and the National Child Protection Commission, issued censorship directives banning information and broadcasts that portrayed the lives of LGBT people as “normal” as well as so-called “propaganda” about LGBT lives.

Lembaga-lembaga negara, termasuk Komisi Penyiaran Indonesia dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia, telah mengeluarkan petunjuk untuk melakukan sensor terhadap informasi dan siaran yang menggambarkan kehidupan kaum LGBT sebagai kehidupan “normal” serta apa yang mereka sebut sebagai “propaganda” kehidupan kaum LGBT.
Government institutions, including the National Broadcasting Commission and the National Child Protection Commission, issued censorship directives banning information and broadcasts that portrayed the lives of LGBT people as “normal” as well as so-called “propaganda” about LGBT lives.

Pada tahun 2013, seorang wanita bernama Rita Tresnawati mendatangi Komisi Nasional Perlindungan Anak, ia mengungkapkan bahwa Farhat Abbas tidak mengakui anaknya yang bernama Gusti Reyhan Gibayus hasil kawin sirinya, meskipun anak tersebut memiliki akta lahir dengan mencantumkan Farhat Abas sebagai bapaknya. ^ a b c d e f (Indonesia) Farhat Abbas tanggal 9 Oktober 2011) ^ liputan6.com.
Soon after, a woman named Rita Tresnawati went to the Komisi Hak Perlindungan Nasional to reveal that Abbas did not recognize his son, Gusti Reyhan Gibayus, despite providing the child's birth certificate listing Abbas as the father.