Muskat oor Engels

Muskat

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

Masqat

naamwoord

Muscat

naamwoord

capital of Oman

naamwoord

voorbeelde

Albuquerque meluncurkan serangan yang berhasil terhadap Muskat.
Albuquerque launched a successful assault against Muscat.

1798: Sultan Muskat menandatangani perjanjian yang memberikan hak dagang khusus Perusahaan Hindia Timur Britania sebagai imbalan atas gaji tahunan Inggris.
1798: Sultan of Muscat signed a treaty giving the British East India Company exclusive trading rights, in return for an annual British stipend.

8 Maret 1892-1 Desember 1971 : Protektorat takresmi dengan Muskat dan Oman dan protektorat resmi dengan Negara-Negara Gencatan Senjata.
8 Mar 1892 – 1 December 1971: Informal protectorate with Muscat and Oman, and a formal protectorate with the Trucial States.

Bahrain (1880–1971) Muskat dan Oman (protektorat dan campur tangan terbatas dalam urusan dalam, 1892–1971) Kuwait (1914–1961) Qatar (1916–1971) Negara-Negara Gencatan Senjata, pendahulu UEA (1892–1971) 1763: Keresidenan Britania didirikan di Bušehr di Persia oleh Perusahaan Hindia Timur Britania.
Bahrain (1880–1971) Muscat and Oman (limited protectorate and intervention in internal affairs, 1892–1971) Kuwait (1914–1961) Qatar (1916–1971) Trucial States, precursor of the UAE (1892–1971) 1763: British Residency established at Bušehr in Persia by the British East India Company.

Ketika gubernur Muskat mencoba untuk memulihkan benteng, Sultan dan Saif mulai melakukan pengeboman yang merusak di kota tersebut.
When the governor of Muscat tried to recover the forts, Sultan and Saif began a damaging bombardment of the town.

1962: Britania Raya menyatakan Muskat dan Oman sebagai negara merdeka.
1962: Great Britain declares Muscat and Oman an independent nation.

Pada tahun 1587 Kapten Belchior Calaça dikirim ke Muskat untuk membangun benteng, yang diberi nama Forte de São João.
In 1587 Captain Belchior Calaça was sent to Muscat to build the fortress, which was named Forte de São João.

Pada masa tersebut, Oman diperintah oleh seorang Imam Arab, namun pantai tempat Muskat berada tunduk pada Raja Hormuz dari Persia.
At this time the interior of Oman was ruled by an Arab Imam, but the coast on which Muscat lay was subject to the Persian King of Hormuz.

Setelah itu Portugis membangun benteng-benteng pertahanan di pelabuhan lain di pantai Oman, meskipun mereka meninggalkan sebagian besar benteng-benteng tersebut pada tahun 1633–34, berkonsentrasi untuk mempertahankan Muskat.
After this the Portuguese built forts in other ports on the Omani coast, although they abandoned most of them in 1633–34, concentrating on defending Muscat.

Muskat mungkin telah dijelaskan oleh ahli geografi Ptolemaeus pada abad ke-2, yang mencatat "pelabuhan tersembunyi" di wilayah tersebut.
Muscat may have been described by the geographer Ptolemy in the 2nd century, who noted a "concealed harbor" in the region.

Selama pemerintahannya putranya ditahan di Benteng al-Jalali selama satu periode oleh gubernur Muskat, sampai anak-anaknya yang lain berhasil membebaskannya.
During his reign his son was held prisoner in Fort al-Jalali for a period by the governor of Muscat, until another of his sons managed to free him.

Mereka mengambil kota Muskat, tetapi benteng al-Jalali dan al-Mirani bertahan dan Saif bin Sultan II tidak akan memerintahkan mereka untuk menyerah.
They took the town of Muscat, but the al-Jalali and al-Mirani forts held out and Saif bin Sultan II would not order them to yield.

Lebih dari 550 jemaah haji Pakistan di Bandara Doha diterbangkan ke Muskat.
Over 550 Pakistani pilgrims in Doha were subsequently flown to Muscat.

Sesuai dengan namanya, Muskat Tua adalah pelabuhan alam di lokasi yang strategis antara Teluk Persia dan Samudera Hindia.
True to its name, Old Muscat is a natural port in a strategic location between the Persian Gulf and the Indian Ocean.

Khanjar juga disebutkan dalam laporan Robert Padbrugge dari Republik Belanda, yang berkelana ke Muskat pada Juni 1672.
They were also mentioned in an account by Robert Padbrugge of the Dutch Republic, who journeyed to Muscat in June 1672.

Setelah pengepungan Muskat selama delapan belas hari kota tersebut jatuh dan benteng ini kemudian hancur.
After an eighteen-day siege of Muscat the town fell and the fort was destroyed.

Namun, pada tahun 1623 Forte do Almirante (hari ini Benteng Al Mirani) masih dianggap benteng yang paling penting dari kedua benteng yang ada, dan digunakan sebagai tempat tinggal saat cuaca panas oleh gubernur Muskat.
However, in 1623 Forte do Almirante (today's Fort Al-Mirani) was still considered the more important of the two forts, and was used as a residence in the hot weather by the governor of Muscat.

Muskat kemudian menjadi pelabuhan panggilan reguler bagi Portugis.
Muscat now became a regular port of call for the Portuguese.

USS Pasadena merupakan kapal selam bertenaga nuklir pertama yang mengunjungi pelabuhan Muskat, Oman, dan yang pertama beroperasi secara terus-menerus di Teluk Persia serta merupakan kapal selam pertama yang ditugaskan ke Panglima Perang, Armada AS Kelima (US Fifth Fleet).
While deployed to the Persian Gulf she became the first nuclear-powered submarine to visit the port of Muscat, Oman; the first to operate continuously inside the Persian Gulf; and the first SSN to be assigned to Commander, U.S. Fifth Fleet.

Benteng ini dibangun oleh Kekaisaran Portugis atas perintah Philip I dari Portugal pada tahun 1580 untuk melindungi pelabuhan setelah Muskat dua kali digempur oleh pasukan Utsmaniyah.
The fort was built by the Portuguese Empire ordered by Philip I of Portugal in the 1580s to protect the harbor after Muscat had twice been sacked by Ottoman forces.

Pada tahun 1527 Portugis mulai membangun barak, gudang, dan kapel di Muskat, yang tampaknya selesai pada tahun 1531.
In 1527 the Portuguese began to construct a barracks, warehouse and chapel at Muscat, apparently completed in 1531.

Nasir bin Murshid mengusir Portugis dari semua pangkalan mereka di Oman kecuali Muskat.
Nasir bin Murshid drove the Portuguese out of all their bases in Oman except Muscat.

Muskat menguras keuangan Portugis, dengan persyaratannya untuk mempertahankan pasukan militer dan angkatan laut yang besar untuk mempertahankannya.
Muscat was a drain on Portuguese finances, with its requirement to maintain large military and naval forces to defend it.

Ahmad bin Said al-Busaidi, penguasa pertama dari dinasti Al Said, memblokade Muskat dan merebut benteng ini pada tahun 1749.
Ahmad bin Said al-Busaidi, the first ruler of the Al Said dynasty, blockaded Muscat and captured the forts in 1749.

Kemerdekaan itu diakui oleh sejumlah Syekh Persekutuan dan juga oleh Muskat, tetapi tidak oleh Inggris, yang sering diprovokasi oleh penguasa yang berpikiran independen.
This was recognised by a number of the Trucial Sheikhs and also by Muscat, but not the British, who were frequently provoked by the independently minded ruler.