Rubidium oor Engels

Rubidium

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

rubidium

naamwoord

chemical element with the atomic number of 37

rubidium

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

rubidium

naamwoord

A metallic chemical element with the symbol Rb and atomic number 37.

Rb

naamwoord

atomic number 37

naamwoord

voorbeelde

1859–1860 Gustav Kirchhoff dan Robert Bunsen meletakkan landasan spektroskopi sebagai alat analisis kimias, yang mengarahkan mereka pada penemuan sesium dan rubidium.
1859–1860 Gustav Kirchhoff and Robert Bunsen lay the foundations of spectroscopy as a means of chemical analysis, which lead them to the discovery of caesium and rubidium.

Periode kelima berisi 18 unsur, dimulai dengan rubidium dan diakhiri oleh xenon.
The fifth period contains 18 elements, beginning with rubidium and ending with xenon.

Rubidium (dan pada tingkat yang lebih rendah cesium) dapat berfungsi sebagai obat sementara untuk hipokalemia; sementara rubidium cukup mampu secara fisiologis mengganti kalium dalam beberapa sistem, cesium tidak pernah mampu melakukannya.
Rubidium (and to a much lesser extent caesium) can function as temporary cures for hypokalemia; while rubidium can adequately physiologically substitute potassium in some systems, caesium is never able to do so.

Rubidium sangat rentan terhadap oksidasi di udara, sama dengan hampir semua logam alkali lainnya, sehingga sangat mudah berubah menjdai rubidium oksida, suatu padatan kuning dengan rumus kimia Rb2O.
Rubidium is very susceptible to oxidation in air, similar to most of the other alkali metals, so it readily transforms into rubidium oxide, a yellow solid with the chemical formula Rb2O.

Analisis instrumental pertama adalah spektrometri emisi nyala yang dikembangkan oleh Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff dengan menemukan rubidium (Rb) dan caesium (Cs) pada tahun 1860.
The first instrumental analysis was flame emissive spectrometry developed by Robert Bunsen and Gustav Kirchhoff who discovered rubidium (Rb) and caesium (Cs) in 1860.

Rubidium, stronsium, itrium, zirkonium, dan niobium tidak memiliki peran biologis.
Rubidium, strontium, yttrium, zirconium, and niobium have no biological role.

Empat unsur lainnya memiliki titik leleh sedikit di atas suhu ruang: fransium, sesium, galium dan rubidium.
Four more elements have melting points slightly above room temperature: francium, caesium, gallium and rubidium.

Sesium dan rubidium tidak mengganggu reaksi ini, tapi kalium dan litium mengganggu.
Caesium and rubidium do not interfere with this reaction, but potassium and lithium do.

Kalium membentuk campuran kalium peroksida dan kalium superoksida, sedangkan rubidium dan cesium hanya membentuk superoksida.
Potassium forms a mixture of potassium peroxide and potassium superoxide, while rubidium and caesium form the superoxide exclusively.

Ia mengadopsi struktur kristal anti-fluorit terdistorsi, mirip dengan rubidium peroksida (Rb2O2) dan sesium peroksida (Cs2O2).
It adopts a distorted anti-fluorite crystal structure, similar to that of rubidium peroxide (Rb 2O 2) and caesium peroxide (Cs 2O 2).

Reaktivitas mereka meningkat sepanjang golongan dari atas ke bawah: sementara lithium, sodium dan potassium hanya menyala di udara, rubidium dan cesium bersifat piroforik (terbakar spontan di udara).
Their reactivity increases going down the group: while lithium, sodium and potassium merely burn in air, rubidium and caesium are pyrophoric (spontaneously catch fire in air).

Sebagai tambahan, baik kalium maupun rubidium menghasilkan warna nyala yang sama ketika terbakar, sehingga peneliti harus menggunakan metode yang berbeda untuk membedakan kedua unsur golongan 1 ini.
In addition, both potassium and rubidium yield almost the same hue when ignited, so researchers must use different methods to differentiate between these two 1st group elements.

Seluruh logam alkali yang ditemukan berada di alam: sesuai urutan kelimpahannya, natrium adalah yang paling melimpah, diikuti oleh kalium, litium, rubidium, sesium, dan terakhir fransium, yang sangat jarang karena radioaktivitasnya yang sangat tinggi; fransium hanya terjadi dalam jumlah renik, produk rantai peluruhan alami.
All of the discovered alkali metals occur in nature as their compounds: in order of abundance, sodium is the most abundant, followed by potassium, lithium, rubidium, caesium, and finally francium, which is very rare due to its extremely high radioactivity; francium occurs only in the minutest traces in nature as an intermediate step in some obscure side branches of the natural decay chains.

Sebagai tambahan, stronsium, seperti halnya rubidium, teroksidasi di udara dan berubah warna menjadi kuning.
In addition, strontium, like rubidium, oxidizes in air and turns a yellow color.

Rubidium dan cesium, di bagian bawah golongan, berukuran sangat besar sehingga bahkan superoksida yanh paling tidak stabil pun bisa terbentuk.
Rubidium and caesium, at the bottom of the group, are so large that even the least stable superoxides can form.

Seperti rubidium, cesium cenderung menggantikan kalium dalam tubuh, namun karena secara signifikan lebih besar maka cesium adalah pengganti yang lebih buruk.
Like rubidium, caesium tends to substitute potassium in the body, but is significantly larger and is therefore a poorer substitute.

Misalnya, rubidium yang termasuk golongan (kolom) 1 pada tabel periodik memiliki nomor atom 37 tetapi densitasnya hanya 1,532 g/cm3, yang artinya di bawah nilai ambang bawah yang digunakan oleh penulis lain.
For example, rubidium in group (column) 1 of the periodic table has an atomic number of 37 but a density of only 1.532 g/cm3, which is below the threshold figure used by other authors.

Tikus dapat bertahan hingga 50% substitusi kalium oleh rubidium.
Rats can survive up to 50% substitution of potassium by rubidium.

Substitusi parsial sangat mungkin dan kurang beracun: seseorang dengan berat badan 70 kg mengandung rata-rata 0,36 g rubidium, dan nilai ini ditingkatkan sebesar 50 sampai 100 kali tidak menunjukkan efek negatif pada orang yang diuji.
Partial substitution is quite possible and rather non-toxic: a 70 kg person contains on average 0.36 g of rubidium, and an increase in this value by 50 to 100 times did not show negative effects in test persons.

Semua logam alkali kecuali litium dan sesium memiliki setidaknya satu radioisotop alami: natrium-22 dan natrium-24 adalah radioisotop renik yang dihasilkan secara kosmogenik, kalium-40 dan rubidium-87 memiliki waktu paruh yang sangat panjang dan dengan demikian terjadi secara alami, sementara seluruh isotop fransium adalah radioaktif.
All of the alkali metals except lithium and caesium have at least one naturally occurring radioisotope: sodium-22 and sodium-24 are trace radioisotopes produced cosmogenically, potassium-40 and rubidium-87 have very long half-lives and thus occur naturally, and all isotopes of francium are radioactive.

Kalium, rubidium, dan sesium bereaksi dengan grafit; atom-atom mereka terinterkalasi di antara lapisan-lapisan grafit heksagonal, membentuk senyawa interkalasi grafit dengan rumus kimia MC60 (berwarna abu-abu gelap, hampir hitam), MC48 (abu-abu gelap, hampir hitam), MC36 (biru), MC24 (biru baja), dan MC8 (perunggu) (M = K, Rb, or Cs).
Potassium, rubidium, and caesium react with graphite; their atoms are intercalated between the hexagonal graphite layers, forming graphite intercalation compounds of formulae MC60 (dark grey, almost black), MC48 (dark grey, almost black), MC36 (blue), MC24 (steel blue), and MC8 (bronze) (M = K, Rb, or Cs).

Sebagai contoh ekstrem dari "perlambatan" cahaya dalam materi, dua tim independen dari fisikawan mengaku menjadikan cahaya "berhenti sepenuhnya" dengan melewatkannya melalui kondensat Bose-Einstein dari unsur rubidium, satu tim di Universitas Harvard dan Rowland Institute for Science di Cambridge, Mass., dan yang lainnya di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, juga di Cambridge.
As an extreme example of light "slowing" in matter, two independent teams of physicists claimed to bring light to a "complete standstill" by passing it through a Bose–Einstein condensate of the element rubidium, one team at Harvard University and the Rowland Institute for Science in Cambridge, Mass., and the other at the Harvard–Smithsonian Center for Astrophysics, also in Cambridge.

Perkecualian dengan litium, natrium, kalium, rubidium dan sesium dari logam alkali; dan magnesium, kalsium, stronsium, dan barium dari logam alkali tanah; dan europium dan ytterbium dari logam tanah jarang.
Exceptions include lithium, sodium, potassium, rubidium and caesium of the alkali metals; and magnesium, calcium, strontium, and barium of the alkaline earth metals; and europium and ytterbium of the rare earth metals.

Bunsen dan Kirchoff sebelumnya menggunakan spektroskopi sebagai alat analisis kimia untuk menemukan sesium dan rubidium.
Bunsen and Kirchhoff had previously used spectroscopy as a means of chemical analysis to discover caesium and rubidium.

Difluoroamina membentuk senyawa padat tak stabil dengan kalium fluorida (atau rubidium fluorida atau sesium fluorida) yang terdekomposisi menjadi dinitrogen difluorida.
Difluoramine forms a solid unstable compound with potassium fluoride (or rubidium fluoride or caesium fluoride) which decomposes to dinitrogen difluoride.