oil shale oor Indonesies

oil shale

naamwoord

a dark-brown or black shale, from which petroleum-like hydrocarbons can be produced by distillation

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Minyak serpih

organic-rich fine-grained sedimentary rock containing kerogen

voorbeelde

Kukersite deposits in Estonia account for 1.1% of global oil shale deposits.
Deposit kukersite di Estonia menyumbang 1,1% dari seluruh deposit minyak serpih di seluruh dunia.

Estonia and China have well-established oil shale industries, and Brazil, Germany, and Russia also utilize oil shale.
Estonia dan Tiongkok telah memiliki industri minyak serpih yang mapan, sedangkan Brazil, Jerman, dan Rusia juga memanfaatkan minyak mentah.

General composition of oil shales constitutes inorganic matrix, bitumens, and kerogen.
Komposisi umum minyak serpih yakni matriks anorganik, bitumen, dan kerogen.

At now at 25, he's worth nine figures and at the epicenter of the oil shale boom.
Pada saat ini di 25, dia layak sembilan angka dan pada episentrum ledakan serpih minyak.

Oil shale gains attention as a potential abundant source of oil whenever the price of crude oil rises.
Minyak serpih meraih perhatian sebagai potensi sumber minyak yang melimpah kapanpun ketika harga minyak mentah meningkat.

In 2012, the country's oil shale industry employed 6,500 people – about 1% of the national workforce.
Pada tahun 2012, industri minyak serpih di Estonia berhasil mempekerjakan 6.500 orang – sekitar 1% dari angkatan kerja nasional.

Of all the oil shale fired power stations in the world, the two largest are in this country.
Dari semua pembangkin listrik yang menggunakan minyak serpih di seluruh dunia, dua pembangkit terbesar di seluruh dunia berada di negara ini.

Oil shale (Estonian: põlevkivi) is a strategic energy resource that constitutes about 4% of Estonia's gross domestic product.
Minyak serpih (bahasa Estonia: põlevkivi) adalah sumber daya energi strategis yang menyumbang sekitar 4% dari produk domestik bruto Estonia.

The oil shale industry in Estonia is one of the most developed in the world.
Industri minyak serpih di Estonia adalah salah satu yang paling maju di dunia.

Production of shale oil began in 1921 and oil shale was first used to generate electrical power in 1924.
Produksi serpih minyak dimulai pada tahun 1921 dan minyak serpih pertama kali digunakan untuk menghasilkan listrik pada tahun 1924.

After decreasing for two decades, oil shale mining started to increase again at the beginning of the 21st century.
Setelah menurun selama dua dekade, pertambangan minyak serpih mulai meningkat lagi pada awal abad ke-21.

The oil shale-based mining industry, which is also concentrated in East-Estonia, produces around 90% of the entire country's electricity.
Industri pertambangan berbasis serpih minyak, yang juga berpusat di Estonia-Timur, menghasilkan kira-kira 90% keseluruhan listrik nasional.

In 2012, 70% of mined oil shale was used for electricity generation, accounting for about 85% of Estonia's total electricity production.
Pada tahun 2012, 70% dari minyak serpih yang ditambang digunakan untuk pembangkit listrik, atau sekitar 85% dari total produksi listrik Estonia.

In the 18th and 19th centuries, Estonian oil shale was described by several scientists and used as a low-grade fuel.
Di abad 18 dan 19, minyak serpih Estonia telah diteliti oleh beberapa ilmuwan dan digunakan sebagai bahan bakar kelas rendah.

There are two kinds of oil shale in Estonia, both of which are sedimentary rocks laid down during the Ordovician geologic period.
Ada dua jenis minyak serpih di Estonia, yang keduanya adalah batuan sedimen yang terpendam selama periode Ordovisium.

Oil shale energy, telecommunications, textiles, chemical products, banking, services, food and fishing, timber, shipbuilding, electronics, and transportation are key sectors of the economy.
Energi serpih minyak, telekomunikasi, tekstil, produk kimia, perbankan, jasa, makanan dan perikanan, kayu, pembuatan kapal, elektronik, dan transportasi adalah sektor-sektor kunci ekonomi.

Increased need for electricity in the north-west of the Soviet Union led to the construction of large oil shale-fired power stations.
Peningkatan kebutuhan listrik di Uni Soviet bagian utara-barat menyebabkan pembangunan besar pembangkit listrik tenaga minyak.

In addition, oil shale and its products are used in Estonia for district heating and as a feedstock material for the cement industry.
Selain itu, minyak serpih dan produk-produknya yang digunakan di Estonia untuk bahan baku industri semen.

Shortly thereafter, systematic research into oil shale and its products began, and in 1938 a department of mining was established at Tallinn Technical University.
Tidak lama setelah itu, penelitian tersistematis mengenai minyak serpih dan produk-produknya mulai dilakukan, dan pada tahun 1938 departemen pertambangan didirikan di Universitas Teknologi Tallinn.

In addition to oil shale and limestone, Estonia also has large reserves of phosphorite, pitchblende, and granite that currently are not mined, or not mined extensively.
Selain serpih minyak dan batu kapur, Estonia juga memiliki cadangan fosforit, pitchblende, dan granit yang tidak atau belum ditambang secara luas sekarang ini.

After World War II, Estonian oil shale gas was used in Saint Petersburg (then called Leningrad) and in northern cities in Estonia as a substitute for natural gas.
Setelah Perang Dunia II, minyak serpih gas Estonia digunakan di Sankt Petesburg (waktu itu disebut Leningrad) dan di kota-kota utara Estonia sebagai pengganti gas alam.

Currently, there are plans to renovate some older units of the Narva Power Plants, establish new power stations, and provide higher efficiency in oil shale-based energy production.
Kini, terdapat rencana untuk merenovasi beberapa unit Pembangkit Listrik Narva, mendirikan pembangkit listrik baru, dan menyediakan efisiensi yang lebih baik dalam produksi energi berbasis serpih minyak.

Upon cooling the vapor, the liquid shale oil—an unconventional oil—is separated from combustible oil-shale gas (the term shale gas can also refer to gas occurring naturally in shales).
Seiring mendinginnya uap, minyak serpih yang mendingin - Sebuah minyak nonkonvensional - dipisahkan dari gas nya yang mudah terbakar ( istilah gas serpih juga mengacu kepada gas ini).

Chevron and the Los Alamos National Laboratory started a cooperation in 2006 to improve the recovery of hydrocarbons from oil shale by developing a shale oil extraction process named Chevron CRUSH.
Chevron dan Laboratorium Nasional Los Alamos melakukan kerja sama tahun 2006 untuk meningkatkan recovery hidrokarbon dari oil shale dengan mengembangkan ekstraksi oil shale yang dinamakan Chevron CRUSH.

Oil shale can also be burned directly in furnaces as a low-grade fuel for power generation and district heating or used as a raw material in chemical and construction-materials processing.
Minyak serpih juga bisa langsung dibakar di tungku sebagai sumber tingkat rendah untuk pembangkit listrik dan pemanas distrik atau digunakan sebagai material mentah dalam proses kimia dan memproses material-material konstruksi.