Aktualisasi diri oor Engels

Aktualisasi diri

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

self-actualization

naamwoord

term used in various psychology theories

"Jangan beri kami omong kosong tentang aktualisasi diri dan semacamnya.
"Don't give us any of that self-actualization stuff.

voorbeelde

Aktualisasi diri harus menjadi tujuan dari guru serta siswa.
Self-actualisation should be the goal of the teacher as well as the students.

Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi.
Maslow felt that self-actualization would only be met if all other needs had been satisfied first.

"Jangan beri kami omong kosong tentang aktualisasi diri dan semacamnya.
"Don't give us any of that self-actualization stuff.

Apakah kau telah mengaktualisasikan dirimu sepenuhnya?
Have you actualized fully?

" Jangan beri kami omong kosong tentang aktualisasi diri dan semacamnya.
" Don't give us any of that self- actualization stuff.

Kita mengaktualisasikan diri kita.
We're actualized!

Walter keluar aktualisasi diri lagi.
Uh, Walter's out self-actualizing again.

Mereka tidak menyadari seberapa besar prestasi yang dapat mereka raih dan seberapa banyak ganjaran bagi mereka yang mengaktualisasikan diri.
Not much is known about them except that they serve the witches.

Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri.
Humanistic psychologists believe that every person has a strong desire to realize their full potential, to reach a level of "self-actualization".

Level terakhir adalah aktualisasi- diri, dimana biasanya adalah kebutuhan kita untuk pemenuhan pribadi; kebutuhan untuk menjadi semua yang kita bisa, untuk mengekspresikan kretivitas kita dan untuk diterima,
The last level is self- actualization, which is basically our need for self - fulfillment; the need to be all that we can be, to express our creativity, and be accepting.

Pendukung aktualisasi diri abad ke-20 seperti Abraham Maslow atau Carl Rogers mengamati kebangkitan "kenikmatan menjadi diri sendiri yang sunyi...kenimkatan rileks yang spontan, joie de vivre yang primitif" sebagai efek samping aktualisasi diri.
20th-century proponents of self-actualization such as Abraham Maslow or Carl Rogers saw, as one of the by-products, the rediscovery of what the latter called "the quiet joy in being one's self...a spontaneous relaxed enjoyment, a primitive joie de vivre".

Ia dipandang sebagai tujuan penting dan menyehatkan dalam kehidupan manusia apabila dicapai tanpa mengorbankan tiga tujuan lainnya: darma (kehidupan benar, layak, dan bermoral), arta (kemakmuran, kesejahteraan, mata pencarian benar) dan moksa (aktualisasi diri, kebebasan, kemerdekaan).
It is considered an essential and healthy goal of human life when pursued without sacrificing the other three goals: Dharma (virtuous, proper, moral life), Artha (material prosperity, income security, means of life) and Moksha (liberation, release, self-actualization).

Kapten Picard setuju bahwa B-4 mungkin dirancang Dengan aktualisasi parameter diri yang sama seperti diriku.
He agrees that the B-4 probably has the same self-actualisation parameters as myself.

Sejak Maslow percaya bahwa hanya sebagian kecil dari orang-orang yang mengaktualisasikan diri—ia diperkirakan satu persen—nya hierarki kebutuhan memiliki konsekuensi bahwa organisasi mulai menganggap aktualisasi diri atau pengembangan pribadi seperti yang terjadi di bagian atas organisasi piramida, sementara keamanan kerja dan kondisi kerja yang baik akan memenuhi kebutuhan massa dari karyawan.
Since Maslow himself believed that only a small minority of people self-actualize—he estimated one percent—his hierarchy of needs had the consequence that organizations came to regard self-actualization or personal development as occurring at the top of the organizational pyramid, while job security and good working conditions would fulfill the needs of the mass of employees.

Maslow memiliki ide ini pada tahun 1950 bahwa jika orang bisa mengontrol kebutuhan biologis mereka, dunia menjadi lebih aman dan kita tidak perlu khawatir tentang pemenuhan kebutuhan dasar -- sistem biologis kita, apa pun memotivasi kita, menjadi puas -- kita bisa mengontrol mereka, untuk berpikir di luar diri kita sendiri menuju aktualisasi diri atau transendensi, dan mengontrol materialis.
Maslow had this idea back in the 1950s that as people rise above their biological needs, as the world becomes safer and we don't have to worry about basic needs being met -- our biological system, whatever motivates us, is being satisfied -- we can rise above them, to think beyond ourselves toward self-actualization or transcendence, and rise above the materialist.

Maslow memiliki ide ini pada tahun 1950 bahwa jika orang bisa mengontrol kebutuhan biologis mereka, dunia menjadi lebih aman dan kita tidak perlu khawatir tentang pemenuhan kebutuhan dasar -- sistem biologis kita, apa pun memotivasi kita, menjadi puas -- kita bisa mengontrol mereka, untuk berpikir di luar diri kita sendiri menuju aktualisasi diri atau transendensi, dan mengontrol materialis.
Maslow had this idea back in the 1950s that as people rise above their biological needs, as the world becomes safer and we don't have to worry about basic needs being met -- our biological system, whatever motivates us, is being satisfied -- we can rise above them, to think beyond ourselves toward self- actualization or transcendence, and rise above the materialist.

Sebagai daerah penelitian, pengembangan pribadi mengacu pada link untuk lain disiplin ilmu: pendidikan untuk pertanyaan dari pembelajaran dan penilaian psikologi untuk motivasi dan kepribadian sosiologi untuk identitas dan jaringan sosial ekonomi untuk modal manusia dan nilai ekonomi filsafat etika dan refleksi diri Abraham Maslow (1908-1970), mengusulkan hierarki kebutuhan dengan aktualisasi diri di puncak atas, didefinisikan sebagai: ... keinginan untuk menjadi lebih dan lebih apa yang satu ini, untuk menjadi segala sesuatu yang satu ini mampu untuk menjadi.
As an area of research, personal development draws on links to other academic disciplines: education for questions of learning and assessment psychology for motivation and personality sociology for identity and social networks economics for human capital and economic value philosophy for ethics and self-reflection Abraham Maslow (1908–1970), proposed a hierarchy of needs with self actualization at the top, defined as: ... the desire to become more and more what one is, to become everything that one is capable of becoming.

Jadi, kontingensi dalam dirinya adalah potensi beingness yang akhirnya bisa diaktualisasikan oleh penyebab eksternal selain itu sendiri.
Thus, contingency-in-itself is potential beingness that could eventually be actualized by an external cause other than itself.

Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin.
This tendency is present in all organisms and can be defined as the motivation present in every life form to develop its potentials to the fullest extent.