Kelenjar Bartholin oor Engels

Kelenjar Bartholin

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

Bartholin's gland

[ Bartholin’s gland ]

naamwoord

Soortgelyke frases

Kelenjar Bartholini
Bartholin's gland

voorbeelde

Di kedua sisi belakang lubang vagina terdapat dua kelenjar vestibular besar, yang juga dikenal sebagai kelenjar Bartholin.
On either side of the back part of the vaginal opening are the two greater vestibular glands known as Bartholin's glands.

Kelenjar ini homolog dengan kelenjar Bartholin pada wanita.
They are homologous to Bartholin's glands in females.

Plasma dari dinding vagina yang disebabkan pembengkakan vaskular dianggap sebagai sumber pelumas utama, dan kelenjar Bartholin yang berada sedikit di bawah kiri dan kanan introitus (lubang vagina), juga mengeluarkan lendir untuk menambah sekresi dinding vagina.
Plasma from vaginal walls due to vascular engorgement is considered to be the chief lubrication source, and the Bartholin's glands, located slightly below and to the left and right of the introitus (vaginal opening), also secrete mucus to augment vaginal-wall secretions.

Zona AFE Kelenjar Bartholin Ejakulasi perempuan Titik G Cairan pra-ejakulasi Kelenjar Skene Spinnbarkeit, kelenturan lendir serviks yang terkait dengan ovulasi; Salah satu ciri sekresi ini adalah melumasi vagina Sindrom syok toksik, terkait dengan penggunaan tampon yang terlalu mengeringkan pelumasan vagina Spons uretra ^ "The-Clitoris.com: Female Body Fluids".
AFE zone Bartholin's gland Female ejaculation G-spot Pre-ejaculate Skene's gland Spinnbarkeit, the stretchiness of cervical mucus associated with ovulation; one property of this secretion is to lubricate the vagina Toxic shock syndrome, linked to the use of tampons that excessively dry up the vaginal lubrication Urethral sponge "The-Clitoris.com: Female Body Fluids".

Beberapa sumber sering salah menyebutkan bahwa yang menemukan kelenjar ini adalah kakeknya seorong teolog dan ahli anatomi, Caspar Bartholin tua (1585-1629).
Some sources mistakenly ascribe their discovery to his grandfather, theologian and anatomist Caspar Bartholin the Elder (1585–1629).

Kelenjar ini dipaparkan pertama kali pada abad ke-17, oleh ahli anatomi Denmark yaitu Caspar Bartholin muda (1655-1738).
Bartholin's glands were first described in the 17th century by the Danish anatomist Caspar Bartholin the Younger (1655–1738).