Ordovisium oor Engels

Ordovisium

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

Ordovician

naamwoord

Ordovician period

naamwoord

voorbeelde

Ordovisium merupakan periode dalam sejarah bumi dimana banyak spesies masih lazim saat ini berkembang, seperti ikan primitif, cumi, dan karang.
The Ordovician was a time in Earth's history in which many species still prevalent today evolved, such as primitive fish, cephalopods, and coral.

Pada akhir zaman es Ordovisium, terjadi beberapa kepunahan massal, ketika banyak brachiopoda, trilobit, bryozoa, dan karang lenyap dari jejak fosil.
During the Late Ordovician ice age, a few mass extinctions took place, in which many brachiopods, trilobites, Bryozoa and corals disappeared.

Namun, seolah-olah untuk mengimbangi kecenderungan ini, Gondwana berpindah ke selatan dengan kecepatan yang cukup, sehingga, dalam periode Ordovisium, kebanyakan dari Barat Gondwana (Afrika dan Amerika Selatan) sudah terletak di atas Kutub Selatan.
However, as if to offset this trend, Gondwana moved south, so that, in Ordovician time, most of West Gondwana (Africa and South America) lay directly over the South Pole.

Kerangka mineral dari briozoa pertama muncul dalam batuan dari periode Ordovisium Awal, menjadikannya filum besar terakhir muncul dalam catatan fosil.
Mineralized skeletons of bryozoans first appear in rocks from the Early Ordovician period, making it the last major phylum to appear in the fossil record.

Inartikulata Lingula sering disebut "fosil hidup", karena genera yang sangat mirip telah ditemukan dari periode Ordovisium.
The inarticulate Lingula is often called a "living fossil", as very similar genera have been found all the way back to the Ordovician.

Beberapa garis keturunan artropoda mengkolonisasi daratan di sekitar waktu yang sama dengan tumbuhan darat, mungkin antara 510–471 juta tahun yang lalu selama Kambrium Akhir atau Ordovisium Awal.
Lineages of arthropods colonised land around the same time as land plants, probably between 510–471 million years ago during the Late Cambrian or Early Ordovician.

Ada dua jenis minyak serpih di Estonia, yang keduanya adalah batuan sedimen yang terpendam selama periode Ordovisium.
There are two kinds of oil shale in Estonia, both of which are sedimentary rocks laid down during the Ordovician geologic period.

Garis keturunan dari brakiopoda yang memiliki baik fosil dan taksa yang masih ada muncul di periode Kambrium awal, Ordovisium, dan Karbon.
Lineages of brachiopods that have both fossil and extant taxa appeared in the early Cambrian, Ordovician, and Carboniferous periods, respectively.

Pada akhir periode Ordovisium, 443 juta tahun yang lalu, terjadi lagi kepunahan massal, mungkin disebabkan oleh zaman es.
At the end of the Ordovician period, 443 Ma, additional extinction events occurred, perhaps due to a concurrent ice age.

Periode Ordovisium berlangsung dari 485 juta tahun untuk 443 juta tahun yang lalu.
The Ordovician spans from 485 million years to 444 million years ago.

Periode Ordovisium dan Silur merupakan periode “rumah kaca”, dengan permukaan air laut tertinggi dari Paleozoikum (200m lebih daripada hari ini); iklim hangat hanya disela oleh periode dingin selama 30 juta tahun, yakni Awal Paleozoikum Icehouse, yang berpuncak pada glasiasi Hirnantian.
The Ordovician and Silurian were warm greenhouse periods, with the highest sea levels of the Paleozoic (200 m above today's); the warm climate was interrupted only by a 30 million year cool period, the Early Palaeozoic Icehouse, culminating in the Hirnantian glaciation, 445 million years ago at the end of the Ordovician.

Ikan pertama yang memiliki rahang (Gnathostomata) muncul pada periode geologi berikutnya, Ordovisium.
The first fishes with jaws (Gnathostomata) appeared during the next geological period, the Ordovician.

Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak dibanding periode Silur dan Ordovisium akhir.
In the oceans, primitive sharks became more numerous than in the Silurian and Late Ordovician.

Briozoa telah berkontribusi terhadap sedimentasi karbonat dalam kehidupan laut sejak zaman Ordovisium.
Bryozoans have contributed to carbonate sedimentation in marine life since the Ordovician period.

Glasiasi menyebabkan bumi bola salju, dan kepunahan Ordovisium-Silur dimana 60% dari invertebrata laut dan 25% famili punah, dan dianggap sebagai kepunahan massal pertama dan paling mematikan kedua.
Glaciation may have caused the Ordovician–Silurian extinction events, in which 60% of marine invertebrates and 25% of families became extinct, and is considered the first mass extinction event and the second deadliest.

Suhu pada awal era Paleozoikum lebih hangat dari iklim saat ini, namun pada akhir periode Ordovisium mengalami zaman es yang singkat saat gletser menutupi kutub selatan, tempat benua besar Gondwana.
Early Paleozoic climates were warmer than today, but the end of the Ordovician saw a short ice age during which glaciers covered the south pole, where the huge continent Gondwana was situated.

Di sisi lain, brakiopoda artikulata telah berdiversifikasi besar-besaran, dan mengalami kepunahan massal parah—tapi artikulata Rhynchonellida dan Terebratulida, kelompok masa kini yang paling beragam, muncul pada awal Ordovisium dan Karbon, berturut-turut.
On the other hand, articulate brachiopods have produced major diversifications, and suffered severe mass extinctions—but the articulate Rhynchonellida and Terebratulida, the most diverse present-day groups, appeared at the start of the Ordovician and Carboniferous respectively.

Ketika suhu global yang rendah, seperti dalam sebagian besar dari Ordovisium, perbedaan besar dalam suhu antara khatulistiwa dan kutub menciptakan koleksi yang berbeda dari fosil di lintang yang berbeda.
When global temperatures were low, as in much of the Ordovician, the large difference in temperature between equator and poles created different collections of fossils at different latitudes.