Commodore Perry oor Indonesies

Commodore Perry

naamwoord

United States commodore who led the fleet that defeated the British on Lake Erie during the War of 1812; brother of Matthew Calbraith Perry (1785-1819)

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Commodore Perry

naamwoord

Oliver Hazard Perry

naamwoord

Perry

naamwoord

voorbeelde

The frame of mind of many Japanese was well illustrated in their drawings depicting Commodore Perry.
Cara berpikir banyak orang Jepang digambarkan dengan sangat baik dalam cara mereka melukis Komodor Perry.

So the Japanese lived in isolation until Commodore Perry banged on their door in 1853.
Jadi orang Jepang hidup dalam pengasingan sampai Komodor Perry menggedor pintu mereka pada tahun 1853.

It was during his service to the lord in Edo that Commodore Perry arrived in 1853.
Itu adalah saat dia melayani bangsawan di Edo ,saat itu Komodor Perry dari USA tiba pada 1853.

Not only the steamships commanded by Commodore Perry but also the gifts he brought stunned the isolated people.
Tidak hanya kapal-kapal uap yang dipimpin oleh Komodor Perry, tetapi hadiah-hadiah yang dibawanya juga mencengangkan orang-orang yang terasing itu.

When Commodore Perry obtained the signature of treaties at the Convention of Kanagawa in 1854, he brought technological gifts to the Japanese representatives.
Ketika menandatangani Persetujuan Kanagawa pada tahun 1854, Komodor Perry juga memberi hadiah sejumlah besar benda-benda teknologi tinggi kepada wakil Jepang.

The Japanese have been described as an industrious people ever since Commodore Perry of the United States opened Japan from its long period of seclusion.
Orang Jepang digambarkan sebagai bangsa yang sangat rajin sejak Laksamana Perry dari Amerika Serikat membuka Jepang dari keterasingannya yang lama.

On July 14, 1853, the American Commodore Perry and his Black ships anchored in front of Uraga and subsequently surveyed within the borders of Edo Bay.
Tanggal 14 Juli 1853, Komodor AL AS Matthew Perry dan Kapal Hitam-nya berlabuh di depan Uraga dan kemudian mengamati wilayah di dalam perbatasan Teluk Edo.

Although his students had been instrumental in the negotiations to open Japan with Commodore Perry and Lord Elgin, he found no real recognition of his achievements.
Walaupun murid-muridnya berperan penting dalam perundingan Jepang dengan Komodor Perry dan Lord Elgin, MacDonald sendiri tidak pernah mendapat pengakuan atas jerih payahnya.

The American Commodore Perry, when he came to Okinawa in the 1850s, forced his way into Shuri Castle on two separate occasions, but was denied an audience with the king both times.
Ketika tiba di Okinawa pada tahun 1850-an, Komodor Perry memaksa untuk masuk ke Istana Shuri dalam dua kesempatan terpisah, namun permintaannya untuk bertemu raja selalu ditolak..

Commodore Perry's flagship Susquehanna anchored for 3 days in Chichijima's harbor on June 15, 1853, on the way to his historic visit to Tokyo Bay to open up the country to western trade.
Kapal perang bertenaga uap Susquehanna yang dinakhodai oleh Komodor Matthew Perry melabuh jangkar selama tiga hari di pelabuhan Chichi-jima mulai 15 Juni 1853 sewaktu dalam perjalanan bersejarahnya ke Teluk Tokyo.

“Against the intentions of Commodore Perry,” said U.S. general Douglas MacArthur upon accepting Japan’s surrender after World War II, “Japan turned the knowledge of the West into an instrument of oppression and slavery.”
”Berlawanan dengan maksud-tujuan Komodor Perry,” kata jendral A.S. Douglas MacArthur ketika menerima penyerahan Jepang setelah Perang Dunia II, ”Jepang menggunakan pengetahuan dari Barat sebagai alat penindasan dan perbudakan.”

This became especially important after the landing of U.S. Commodore Matthew Perry in Yokohama Bay.
Lambang nasional menjadi sangat penting setelah pendaratan Komodor AS Matthew Perry di Teluk Yokohama.

A bronze bonshō was among the gifts presented to Commodore Matthew Perry upon his arrival in Japan.
Sebuah bonshō perunggu menjadi salah satu hadiah yang dipersembahkan kepada Komodor Matthew Perry setelah kedatangannya di Jepang.

In 1852 the group was sent to Macau to join Commodore Matthew Perry as a gesture to help open diplomatic relations with Japan.
Dua tahun kemudian (1852), mereka dikirim ke Makau bersama Komodor Matthew Perry sebagai isyarat keinginan membuka hubungan diplomatik dengan Jepang.

Tokyo Bay was the venue for the Perry Expedition, which involved two separate trips from 1853 to 1854 between the United States and Japan by Commodore Matthew Perry (1794–1858).
Teluk Tokyo merupakan tempat bagi Ekspedisi Perry, yang melibatkan dua perjalanan terpisah dari tahun 1853 hingga 1854 antara Amerika Serikat dengan Jepang oleh Komodor Matthew Perry (1794–1858).

The Japanese Instrument of Surrender at the end of World War II was signed on September 2, 1945, on board USS Missouri (BB-63), which was anchored at 35° 21′ 17′′ N 139° 45′ 36′′ E. A flag from one of Commodore Perry's ships was flown in from the Naval Academy Museum and displayed at the ceremony.
Dokumen Kapitulasi Jepang di akhir Perang Dunia II ditandatangani pada tanggal 2 September 1945 di USS Missouri (BB-63), yang berlabuh di kordinat 35° 21′ 17′′ N 139° 45′ 36′′ E. Sebuah bendera dari salah satu kapal Komodor Perry diterbangkan dari Museum Akademi Angkatan Laut dan ditampilkan di perayaan tersebut.

The port of Hakodate was surveyed by a fleet of five U.S. ships in 1854 under the conditions of the Convention of Kanagawa, as negotiated by Commodore Matthew Perry.
Pada tahun 1854, armada lima kapal perang Amerika Serikat melakukan survei di Pelabuhan Hakodate berdasarkan hasil perjanjian Konvensi Kanagawa yang diusulkan Komodor Matthew Perry.

On March 31, 1854, Commodore Matthew Perry and the "Black Ships" of the United States Navy forced the opening of Japan to the outside world with the Convention of Kanagawa.
Pada 31 Maret 1854, kedatangan Komodor Matthew Perry dan "Kapal Hitam" Angkatan Laut Amerika Serikat memaksa Jepang untuk membuka diri terhadap Dunia Barat melalui Persetujuan Kanagawa.

Commodore Matthew C. Perry's expeditionary squadron stopped in Naha en route to Tokyo in 1853; and the American ships visited several more times.
Armada ekspedisi Komodor Matthew C. Perry singgah di Naha dalam perjalanan menuju Tokyo pada tahun 1853, dan sempat beberapa kali disinggahi oleh kapal-kapal armada Amerika Serikat lainnya.

Commodore Matthew C. Perry of the United States Navy visited the islands in 1853 and bought property at Port Lloyd from Savory for $50.
Komodor Matthew C. Perry dari Angkatan Laut Amerika Serikat mengunjungi kepulauan ini pada tahun 1853, dan membeli properti di Port Lloyd dari Savory seharga $50.

Its objective was to ratify the new Treaty of Friendship, Commerce, and Navigation between the United States and Japan, in addition to being Japan’s first diplomatic mission to the United States since the 1854 opening of Japan by Commodore Matthew Perry.
Tujuannya adalah meratifikasi Perjanjian Persahabatan, Perdagangan, dan Pelayaran sekaligus menjadi misi diplomatik pertama Jepang untuk Amerika Serikat sejak Jepang dibuka ke dunia luar oleh Komodor Matthew Perry tahun 1854.

On Missouri that day was the American flag flown in 1853 on USS Powhatan by Commodore Matthew C. Perry on the first of his two expeditions to Japan.
Di atas kapal Missouri pada hari itu dipasang bendera Amerika Serikat yang pernah dikibarkan di USS Powhatan oleh Komodor Matthew C. Perry pada tahun 1853 ketika pertama kali tiba di Jepang dalam dalam dua kali ekspedisinya.

From 1826 to 1827, Perry acted as fleet captain for Commodore Rodgers.
Dari tahun 1826-1827, Perry bertugas sebagai nakhoda armada untuk Komodor Rodgers.

March 4, 1853: Franklin Pierce became President of the United States April 18, 1853: Vice President William R. King died July 8, 1853: Commodore Matthew C. Perry arrived in Edo Bay with a request for a trade treaty December 30, 1853: Gadsden Purchase: The United States bought land from Mexico to facilitate railroad building in the Southwest March 20, 1854: Republican Party founded May 30, 1854: Kansas–Nebraska Act, ch.
4 Maret 1853: Franklin Pierce menjadi Presiden Amerika Serikat 18 April 1853: Wakil Presiden William R. King meninggal dunia 8 Juli 1853: Komodor Matthew C. Perry tiba di Edo Bay membawa permintaan perjanjian dagang 30 Desember 1853: Pembelian Gadsden: Amerika Serikat membeli lahan dari Meksiko untuk membantu pembangunan rel kereta api di kawasan Barat Daya 28 Februari 1853: Partai Republik didirikan 31 Maret 1853: Konvensi Kanagawa ditandatangani bersama pemerintah Jepang.