lithium carbonate oor Indonesies

lithium carbonate

naamwoord

(chemistry) The lithium salt of carbonic acid, Li ₂ CO ₃ , used in the manufacture of glass and ceramics, and medically, in the treatment of bipolar disorder.

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Litium karbonat

chemical compound

senyawa kimia

voorbeelde

In 1843, lithium carbonate was used as a new solvent for stones in the bladder.
Tahun 1843, litium karbonat dipakai untuk pelarut batuan baru dalam kandung kemih.

It was first produced by Moissan, in 1896 who reacted coal with lithium carbonate.
Ia pertama kali dibuat oleh Moissan, pada tahun 1896 yang mereaksikan arang dengan litium karbonat.

Lithium carbonate (Li2CO3) is generally used in this application because it converts to the oxide upon heating.
Litium karbonat (Li2CO3) umumnya digunakan dalam aplikasi ini karena akan berubah menjadi oksida pada pemanasan.

Cement sets more rapidly when prepared with lithium carbonate, and is useful for tile adhesives.
Semen lebih cepat mengeras jika dibuat dengan litium karbonat, jadi berguna untuk melekatkan lantai.

Lithium carbonate.
Lithium karbonat.

The most common compounds used are lithium carbonate, Li2CO3, lithium citrate, Li3C6H5O7, lithium sulphate, Li2SO4, and lithium orotate, LiC5H3N2O4·H2O.
Senyawa yang paling umum digunakan adalah litium karbonat, Li2CO3, litium sitrat, Li3C6H5O7, litium sulfat, Li2SO4, dan litium orotat, LiC5H3N2O4·H2O.

After the 2007 financial crisis, major suppliers, such as Sociedad Química y Minera (SQM), dropped lithium carbonate pricing by 20%.
Setelah krisis finansial 2007, pemasok besar seperti Sociedad Química y Minera (SQM) menurunkan harga litium karbonat sebesar 20%.

Lithium carbide is sometimes confused with the drug lithium carbonate, Li 2CO 3, because of the similarity of its name.
Litium karbida kadang-kadang dibingungkan dengan obat litium karbonat, Li2O3, karena kemiripan namanya.

Although lithium carbonate is more widely used, the hydroxide is an effective precursor to lithium salts, e.g. LiOH + HF → LiF + H2O.
Meskipun litium karbonat lebih banyak digunakan, hidroksida adalah prekursor yang efektif untuk garam litium, misalnya LiOH + HF → LiF + H2O.

Lithium peroxide (Li2O2) in presence of moisture not only reacts with carbon dioxide to form lithium carbonate, but also releases oxygen.
Litium peroksida (Li2O2) dengan adanya kelembaban tidak hanya bereaksi dengan karbon dioksida untuk membentuk litium karbonat, tetapi juga melepaskan oksigen.

Lithium hydroxide absorbs carbon dioxide from the air by forming lithium carbonate, and is preferred over other alkaline hydroxides for its low weight.
Litium hidroksida menyerap karbon dioksida dari udara dengan membentuk litium karbonat, dan lebih disukai daripada hidroksida alkali lainnya karena bobotnya yang ringan.

Lithia water is defined as a type of mineral water characterized by the presence of lithium salts (as lithium carbonate or lithium chloride).
Air litia didefinisikan sebagai suatu jenis air mineral yang mengandung garam litium (sebagai litium karbonat atau litium klorida).

However, instead of sodium hydroxide, the fatty acids are treated with lithium hydroxide or lithium carbonate to form lithium salts of fatty acids.
Namun, tidak digunakan natrium hidroksida, tetapi asam lemak diberi perlakuan dengan litium hidroksida atau litium karbonat untuk membentuk garam litium dari asam lemak.

Lithium carbonate is used as a mood stabiliser in psychiatry to treat bipolar disorder (manic-depression) in daily doses of about 0.5 to 2 grams, although there are side-effects.
Lithium karbonat digunakan sebagai penstabil mood (bahasa Inggris: mood stabiliser) dalam psikiatri untuk mengobati gangguan bipolar (depresi manik) dalam dosis harian sekitar 0,5 sampai 2 gram, meski ada efek samping.

Lithium (e.g. as lithium carbonate) is used as an additive to continuous casting mould flux slags where it increases fluidity, a use which accounts for 5% of global lithium use (2011).
Litium (misalnya sebagai litium karbonat) digunakan sebagai aditif pengecoran kontinu untuk meningkatkan fluiditas, penggunaan yang menyumbang 5% penggunaan litium global (2016).

In moist air, lithium rapidly tarnishes to form a black coating of lithium hydroxide (LiOH and LiOH·H2O), lithium nitride (Li3N) and lithium carbonate (Li2CO3, the result of a secondary reaction between LiOH and CO2).
Di udara yang lembab, litium dengan cepat bernoda membentuk lapisan hitam litium hidroksida (LiOH dan LiOH·H2O), litium nitrida (Li3N) dan litium karbonat (Li2CO3, hasil dari reaksi sekunder antara LiOH dan CO2).

Lithium carbide, Li 2C 2, often known as dilithium acetylide, is a chemical compound of lithium and carbon, an acetylide.
Litium karbida, Li2C2, sering dikenal sebagai dilitium asetilida (en), adalah senyawa kimia dari litium dan karbon, suatu asetilida.

Li 2C 2 is one of an extensive range of lithium-carbon compounds which include the lithium-rich Li 4C, Li 6C 2, Li 8C 3, Li 6C 3, Li 4C 3, Li 4C 5, and the graphite intercalation compounds LiC 6, LiC 12, and LiC 18.
Li2C2 adalah salah satu dari serangkaian senyawa litium-karbon yang meliputi senyawa kaya litium: Li4C, Li6C2, Li8C3, Li6C3, Li4C3, Li4C5, dan senyawa interkalasi grafit (en): LiC6, LiC12, dan LiC18.

Lithium hydroxide is produced in a metathesis reaction between lithium carbonate and calcium hydroxide: Li2CO3 + Ca(OH)2 → 2 LiOH + CaCO3 The initially produced hydrate is dehydrated by heating under vacuum up to 180 °C. In the laboratory, lithium hydroxide arises by the action of water on lithium or lithium oxide.
Litium hidroksida diproduksi dalam suatu reaksi metatesis antara litium karbonat dan kalsium hidroksida: Li2CO3 + Ca(OH)2 → 2 LiOH + CaCO3 Hidrat yang diproduksi awalnya didehidrasi dengan pemanasan di bawah vakum hingga 180 °C. Di laboratorium, litium hidroksida timbul oleh aksi air dalam litium atau litium oksida.

Hydrogen is sometimes placed above lithium, above carbon, above fluorine, above both lithium and fluorine (appearing twice), or left floating above the other elements and not assigned to any group in the periodic table.
Hidrogen kadang-kadang diletakkan di atas litium, di atas karbon, di atas fluor, di atas litium dan fluor sekaligus (muncul dua kali), atau di kiri mengambang di atas unsur-unsur lainnya dan tidak dimasukkan ke dalam golongan manapun dalam tabel periodik.

Hydrogen, Helium, Lithium, Beryllium, Boron, Carbon, Nitrogen.
Hidrogen, Helium, Litium, Berilium, Boron, Karbon, Nitrogen.

Elements like hydrogen, helium, lithium, beryllium, borum, carbon, nitrogen, oxygen, fluorine, neon, sodium, magnesium...
Unsur-unsur seperti hidrogen, helium, lithium, berilium, Borum, karbon, nitrogen, oksigen, fluor, neon, natrium, magnesium...

Hydrogen, Helium, Lithium, Beryllium, Boron, Carbon, Nitrogen, Oxygen, Fluorine, Neon, Sodium.
Hidrogen, Helium, Litium, Berilium, Boron Karbon, Nitrogen, Oksigen, Flourin Neon, Sodium,...

The second period contains the elements lithium, beryllium, boron, carbon, nitrogen, oxygen, fluorine, and neon.
Periode kedua mengandung unsur-unsur litium, berilium, boron, karbon, nitrogen, oksigen, fluor, dan neon.

Hydrogen, Helium, Lithium, Beryllium, Boron, Carbon, Nitrogen, Oxygen, Fluorine.
Hidrogen, Helium, Litium, Berilium Boron, Nitrogen, Oksigen, Flourin.