chromium-vanadium steel oor Indonesies

chromium-vanadium steel

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

kunci socket

socket

voorbeelde

Chromium helps regulate your blood sugar and vanadium is a very rare chemical capable of binding steel together.
Kromium membantu mengatur gula darah dan vanadium adalah kimia yang sangat langka mampu mengikat baja bersama-sama.

In steelmaking, impurities such as nitrogen, silicon, phosphorus, sulfur and excess carbon are removed from the raw iron, and alloying elements such as manganese, nickel, chromium and vanadium are added to produce different grades of steel.
Dalam pembuatan baja, kotoran seperti nitrogen, silikon, fosfor, sulfur dan kandungan karbon berlebih dikeluarkan dari bahan baku besi, dan elemen paduan seperti mangan, nikel, kromium dan vanadium ditambahkan untuk menghasilkan berbagai nilai dari baja.

When other elements—such as manganese, molybdenum, nickel, vanadium, silicon, lead, chromium, boron, tungsten, or sulfur—are mixed in, steel becomes not just hard or soft but strong, tough, ductile, corrosion resistant, machinable, flexible, magnetic, nonmagnetic—and the list goes on.
Sewaktu unsur-unsur lain—seperti mangan, molibdenum, nikel, vanadium, silikon, timbel, krom, boron, tungsten, atau sulfur—dicampurkan, baja tidak hanya menjadi keras atau lembut tetapi juga kuat, pejal, mudah dibentuk, antikarat, dapat dikerjakan dengan mesin, lentur, magnetis, nonmagnetis—dan masih banyak lagi.

Chromium is, like titanium and vanadium before it, extremely resistant to corrosion, and is indeed one of the main components of stainless steel.
Kromium, seperti titanium dan vanadium sebelumnya, sangat tahan terhadap korosi, dan oleh sebab itu menjadi salah satu komponen utama baja nirkarat.

Other processes were developed for purifying various elements such as chromium, molybdenum, titanium, vanadium and nickel which could be used for making alloys with special properties, especially with steel.
Proses lainnya juga dikembangkan untuk memurnikan berbagai elemen seperti kromium, molibdenum, titanium, vanadium dan nikel dimana dapat digunakan untuk membuat aloi dengan spesifikasi khusus, terutama dengan baja.

The definition of carbon steel from the American Iron and Steel Institute (AISI) states: Steel is considered to be carbon steel when: no minimum content is specified or required for chromium, cobalt, molybdenum, nickel, niobium, titanium, tungsten, vanadium or zirconium, or any other element to be added to obtain a desired alloying effect; the specified minimum for copper does not exceed 0.40 percent; or the maximum content specified for any of the following elements does not exceed the percentages noted: manganese 1.65, silicon 0.60, copper 0.60.
American Iron and Steel Institute (AISI) mendefinisikan: Baja dianggap sebagai baja karbon ketika tidak dituliskan kandungan minimum untuk kromium, kobalt, molibdenum, nikel, niobium, titanium, tungsten, vanadium atau zirconium, atau elemen lain yang ditambahkan untuk mendapatkan efek campuran tertentu; sedangkan kandungan tembaga minimum tidak melebihi 0.40 persen; atau kandungan maksimum elemen berikut ini tidak melebihi persentase berikut: mangan 1.65, silikon 0.60.