huang chao oor Indonesies

huang chao

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

huang chao

voorbeelde

The current bishop is Philip Huang Chao-ming, appointed in November 2001.
Uskup saat ininya adalah Philip Huang Chao-ming, yang dilantik pada November 2001.

Meanwhile, one of Shi's beautiful concubines was a Lady Liu, who had previously been the wife of Shang Rang, a chancellor in Huang Chao's administration.
Sementara itu, salah satu selir cantik milik Shi adalah Lady Liu, yang sebelumnya adalah istri Shang Rang, seorang kanselir dalam pemerintahan Huang Chao.

Despite Huang Chao's destruction, however, Qin Zongquan continued to retain an army and continued to pillage the nearby circuits, and in 885 claimed the title of emperor.
Meskipun kehancuran Huang Chao, bagaimanapun, Qin Zongquan terus mempertahankan pasukan dan terus menjarah sirkuit di dekatnya, dan pada tahun 885 mengklaim gelar kaisar.

In 881, after the agrarian rebel Huang Chao captured the imperial capital Chang'an, forcing then-ruling Emperor Xizong to flee, Zhi sent Shi and Chen with an army to try to aid the emperor.
Pada tahun 881, setelah pemberontak agraria Huang Chao merebut ibukota kekaisaran Chang'an, memaksa Kaisar Xizong yang kemudian memerintah untuk melarikan diri, Zhi mengirim Shi dan Chen dengan pasukan untuk mencoba membantu kaisar.

In spring 882, when Emperor Xizong commissioned the chancellor Wang Duo as the overall commander of the operations against Huang Chao, he gave Shi Pu the title of director of army supplies, under Wang's command.
Pada musim semi tahun 882, ketika Kaisar Xizong menugasi kanselir Wang Duo sebagai komandan keseluruhan operasi melawan Huang Chao, dia memberi Shi Pu gelar direktur pasokan tentara, di bawah komando Wang.

However, in another bloody episode at Guangzhou in 879, the Chinese rebel Huang Chao sacked the city, and purportedly slaughtered thousands of native Han Chinese, along with foreign Jews, Christians, Zoroastrians, and Muslims in the process.
Namun, pada tahun 879, kembali terjadi peristiwa berdarah ketika pemberontak Tiongkok Huang Chao menjarah kota dan membantai ribuan orang Tionghoa beserta orang-orang Yahudi, Kristen, Zoroastrian, dan Muslim.