Huayna Capac oor Indonesies

Huayna Capac

naamwoord

the Incan ruler under whom the Incan empire reached its widest extent (died in 1525)

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Huayna Capac

naamwoord

voorbeelde

Huayna Capac relied on his sons to support his reign.
Huayna Capac bergantung kepada anak-anaknya untuk mendukung rezimnya.

Atahualpa seems to have spent more time with Huayna Capac during the years when he was in the north with the army conquering Ecuador.
Atahualpa tampaknya telah menghabiskan lebih banyak waktu bersama dengan Huayna Capac pada tahun-tahun ketika ia berada di utara untuk menaklukkan Ekuador.

On his accession to the throne, Huayna Capac had continued the policy of expansion by conquest, taking Inca armies north into what is today Ecuador.
Setelah naik tahta, Huayna Capac meneruskan kebijakan penaklukan dan memimpin pasukan Inka ke wilayah Ekuador saat ini di utara.

At the time of Huayna Capac's death, Huáscar was in the capital Cuzco, while Atahualpa was in Quitu with the main body of the Inca army.
Pada saat itu, Huáscar berada di ibukota di Cuzco, sementara Atahualpa berada di Quitu bersama dengan pasukan utama Inka.

But the Inca conquest began in the 1470s by Topa Inca Yupanqui, defeating the emperor and descendant of Tacaynamo, Minchancaman, and was nearly complete when Huayna Capac assumed the throne in 1493.
Tapi penaklukan Inca mulai di 1470s oleh Topa Inca Yupanqui, mengalahkan kaisar dan keturunan Tacaynamo, Minchancaman, dan sudah hampir selesai ketika Huayna Capac diasumsikan tahta pada tahun 1493.

It was under the ninth Inca, Pachacuti (1438 onward), his son Topa Inca Yupanqui, and the conqueror-statesman Huayna Capac that the empire rapidly expanded its borders and reached its maximum extent north to south.
Barulah pada masa kekuasaan Inca yang kesembilan, yaitu Pachacuti (1438 dan seterusnya), putranya yang bernama Topa Inca Yupanqui, dan sang negarawan penakluk bernama Huayna Capac, imperium itu meluaskan batas-batas wilayahnya dengan pesat dan mencapai jangkauan maksimum ke utara hingga ke selatan.

The second was Atahualpa, an illegitimate son who was likely born of a daughter of the last independent King of Quitu, one of the states conquered by Huayna Capac during the expansion of the Inca Empire.
Anak kedua adalah Atahualpa, anak tidak sah yang kemungkinan lahir dari anak perempuan raja terakhir Quitu, salah satu negara yang ditaklukan oleh Huayna Capac.

Huayna Capac was the son of the previous ruler, Túpac Inca, and the grandson of Pachacuti, the Emperor who, by conquest, had commenced the dramatic expansion of the Inca Empire from its cultural and traditional base in the area around Cusco.
Ia adalah putra dari pemimpin sebelumnya, Túpac Inca, dan cucu Pachacuti, seorang kaisar yang telah menaklukkan banyak wilayah dan memperluas Kerajaan Inka dari pusat budaya dan tradisionalnya di sekitar wilayah Cuzco.

The Inca Civil War, also known as the Inca Dynastic War, the Inca War of Succession, or, sometimes, the War of the Two Brothers was fought between two brothers, Huáscar and Atahualpa, sons of Huayna Capac, over the succession to the throne of the Inca Empire.
Perang Saudara Inka, juga dikenal dengan sebutan Perang Dinasti Inka, Perang Penerus Inka, atau Perang Dua Saudara, adalah perang yang berlangsung antara dua anak laki-laki Huayna Capac yang bernama Huáscar dan Atahualpa.