oarsmen oor Indonesies

oarsmen

naamwoord

Plural form of oarsman.

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

pendayung

naamwoord

The oarsmen wouldn't set foot on the place.
Para pendayung tidak ingin menjejakkan kaki di tempat itu.

voorbeelde

Around 4000 B.C., Egyptians were building long narrow boats powered by many oarsmen.
Sekitar tahun 4000 SM, bangsa Mesir kuno membangun perahu panjang yang digerakkan oleh dayung dengan beberapa manusia.

In the epic poem, the Iliad, set in the 12th century BC, galleys with a single row of oarsmen were used primarily to transport soldiers to and from various land battles.
Dalam syair wiracarita Ilias, berlatar belakang abad ke-12 SM, galai-galai dengan satu jajar dayung digunakan secara khusus untuk mengangkut para prajurit ke dan dari berbagai medan pertempuran darat.

Why not picture your family as a team of oarsmen in a rowboat?
Coba bayangkan keluargamu sebagai satu tim pendayung.

Each of them had a crew of fifty powerful oarsmen dipping and pulling the oars with a rhythm that forced the crafts through the waves and foaming water—a beautiful sight.
Setiap perahu memiliki awak yang terdiri dari lima puluh pendayung yang kuat membenamkan dan mengayuh dayung dengan gerakan berirama yang mendorong perahu menembus ombak dan air berbuih—sebuah pemandangan yang indah.

The Persian fleet, each warship in full battle array with its banks of oarsmen and its fighting force of spearmen and archers, rounded the tip of Attica and sailed toward the channel.
Armada Persia, setiap kapal dalam susunan lengkap untuk pertempuran dengan barisan pendayung dan pasukan tombak serta pemanah, mengepung ujung Attica dan berlayar menuju selat itu.

The smaller craft were usually powered by 20 oarsmen.
Kapal yang kecil biasanya digerakkan oleh 20 pendayung.

The demand for more rowers also meant that the relatively limited number of skilled oarsmen could not keep up with the demand of large galley fleets.
Kebutuhan akan tenaga pendayung tambahan juga berarti bahwa jumlah pendayung mahir yang relatif terbatas tidak dapat memenuhi kebutuhan armada-armada galai yang besar.

Contrary to the popular image of rowers chained to the oars, conveyed by movies such as Ben Hur, there is no evidence that ancient navies ever made use of condemned criminals or slaves as oarsmen, with the possible exception of Ptolemaic Egypt.
Bertentangan dengan anggapan umum bahwa para pendayung dirantai pada tangkai dayung, sebagaimana yang diperlihatkan dalam film-film seperti Ben Hur, tidak ada bukti bahwa angkatan laut pada Abad Kuno mengaryakan para pelaku kejahatan atau pun budak belian sebagai pendayung, kecuali mungkin Kerajaan Mesir pada masa pemerintahan Wangsa Ptolemaios.

About 170 oarsmen in three banks are straining their powerful muscles as they row, sliding back and forth on leather cushions strapped to their buttocks.
Sekitar 170 pendayung di tiga jajaran bertingkat mengerahkan segenap tenaga seraya mereka mendayung, meluncur ke depan dan ke belakang di atas bantalan kulit yang terikat pada tubuh mereka.

Large ships might have as many as 50 oarsmen, 25 on each side, and be 100 feet [30 meters] long with a mast over 30 feet [10 meters] high.
Kapal besar bisa digerakkan oleh 50 pendayung, 25 di tiap sisi, dan panjangnya 30 meter dengan tiang setinggi lebih dari 10 meter.

29 All the oarsmen, the mariners, and the seamen
29 Semua pendayung, pelaut, dan awak kapal

It attracts the world’s finest oarsmen and oarswomen for events rowed over the course of one mile.
Pria dan wanita pendayung terbaik di dunia berdatangan untuk acara lomba 1.600 meter ini.

“Like oarsmen on a Roman galley, [these cells] propel a steady stream of water past the sponge’s other cells, which are designed to capture and ingest the food particles the water contains,” explains writer Ben Harder.
”Seperti para pendayung di kapal Romawi, [sel-sel ini] mendorong arus air secara teratur melewati sel-sel lain dalam spons itu, yang dirancang untuk menangkap dan mencerna partikel makanan dalam air,” kata penulis Ben Harder menjelaskan.

It may have been a mere fleece that oarsmen sat on or a bolster or cushion serving as a seat at the stern.
Itu mungkin hanya bulu domba tempat para pendayung duduk atau bantal besar yang menjadi tempat duduk di buritan.

The crash of splintering planks and the sound of seawater gushing through the gaping hole terrify the enemy oarsmen.
Suara papan-papan yang pecah berantakan dan semburan air laut yang masuk melalui lubang yang menganga membuat para pendayung kapal musuh ketakutan.

It is 37 m long, 5.7 m wide, has a draught of about 2 m, weighs about 140 tons, and has 48 oars powered by 144 oarsmen.
Kapal ini memiliki panjang 37 m, lebar 5,7 m, sarat setinggi 2 m, bobot sekitar 140 ton, dan diperlengkapi 48 batang dayung yang dikayuh oleh 144 tenaga pendayung.

After the race, Elder Hunter walked to where the boats were docked and spoke with one of the oarsmen, who explained that the prow of the long-boat “is so constructed that it cuts through and divides the water to help overcome the resistance that retards the speed of the boat.
Setelah perlombaan, Penatua Hunter berjalan ke tempat di mana perahu-perahu ditambatkan dan berbicara dengan salah seorang pendayung, yang menjelaskan bahwa haluan perahu panjang “dibuat sedemikian rupa sehingga memotong dan membelah air untuk membantu mengatasi resistansi yang memperlambat kecepatan perahu.

Two others stand midship, beating wooden rods on a sounding board to mark time for the oarsmen.
Dua awak lain berdiri di tengah perahu, memukul-mukul papan bunyi dengan tongkat kayu untuk mengatur irama gerak para pendayung.

Designs with everything from eight rows of oarsmen and upwards were built, but most of them are believed to have been impractical show pieces never used in actual warfare.
Galai-galai yang dirancang berpendayung sampai delapan baris ke atas memang pernah dibuat, tetapi diyakini sebagian besar dimaksudkan untuk pamer belaka dan tida pernah dipergunakan dalam peperangan.

Naval conflict grew more intense and extensive, and by 100 BC galleys with four, five or six rows of oarsmen were commonplace and carried large complements of soldiers and catapults.
Konflik di laut bertambah sengit serta semakin meluas, dan pada 100 SM galai-galai dengan empat, lima, atau enam baris pendayung menjadi lazim berlalu-lintas serta digunakan mengangkut sejumlah besar prajurit dan katapel tempur.

Ptolemy IV, the Greek pharaoh of Egypt 221–205 BC, is recorded as building a gigantic ship with forty rows of oarsmen, though no specification of its design remains.
Ptolemaios IV, Firaun Mesir berkebangsaan Yunani (221–205 SM), tercatat pernah membuat sebuah kapal raksasa dengan empat puluh baris pendayung, meskipun tidak ada rincian mengenai rancangannya yang tersisa.

Specifically, the kybernètès was the helmsman, the keleustēs managed the rowing speed, and the trièraulès was the flute player who maintained the strike rate for the oarsmen.
Secara khusus, kybernètès adalah juru mudi, keleustēs mengendalikan kecepatan, dan trièraulès adalah pemain seruling yang mempertahankan strike rate untuk pendayung.

Up to 170 oarsmen sat on three levels with one oar each that varied slightly in length.
Pendayung dalam jumlah yang mencapai 170 orang didudukkan pada tiga tingkat, masing-masing menangani satu batang dayung dengan panjang yang sedikit bervariasi.

Altogether 70 galleys were built during the winter of 1533–1534, manned by slave oarsmen, including 2,000 Jewish ones.
Selama musim dingin 1533-1534, Barbarossa secara keseluruhan berhasil membangun 70 galai, yang berawak budak-budak sebagai para pendayungnya, termasuk di antaranya 2.000 orang Yahudi.

High on the mast, an iron brazier of burning charcoal lit up the night sky—and dropped embers onto the sweating bodies of the slave oarsmen chained to their stations below.
Pada puncak tiang kapal sebuah pendiangan besi berisi arang yang menyala menerangi langit malam —dan menjatuhkan bara api ke tubuh berpeluh dari para budak dayung yang dirantai di tempat kerja mereka masing-masing di bawahnya.