war correspondent oor Indonesies

war correspondent

naamwoord

a journalist who sends news reports and commentary from a combat zone or place of battle for publication or broadcast

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

wartawan perang

As a war correspondent it's important that I'd be seen as unbiased.
Sebagai wartawan perang, penting bagiku untuk terlihat tak memihak siapapun.

voorbeelde

Their jobs bring war correspondents to the most conflict-ridden parts of the world.
Pekerjaan mereka memaksa para wartawan perang ini untuk sengaja pergi ke bagian di dunia yang paling banyak dilanda konflik.

The county is named for George Wilkins Kendall, a journalist and Mexican–American War correspondent.
George Wilkins Kendall, wartawan dan koresponden Perang Meksiko-Amerika.

War Correspondents Traumatized
Koresponden Perang Trauma

Goldwyn hired former war correspondent MacKinlay Kantor to write a screenplay.
Goldwyn mengundang bekas koresponden perang MacKinlay Kantor untuk menulis skenarionya.

A war correspondent is a foreign correspondent who covers stories first-hand from a war zone.
Wartawan perang atau koresponden perang adalah seorang jurnalis yang meliput berita secara langsung dari zona perang.

In 1894, he joined the news staff of the Kokumin Shimbun newspaper as a war correspondent.
Pada tahun 1894, ia diterima bekerja sebagai staf pemberitaan harian Kokumin Shimbun.

As a war correspondent it's important that I'd be seen as unbiased.
Sebagai wartawan perang, penting bagiku untuk terlihat tak memihak siapapun.

He won a 1943 Pulitzer Prize as a Daily News war correspondent.
Ia memenangkan Penghargaan Pulitzer tahun 1943 sebagai korespoenden perang Daily News.

Officially he was a war correspondent.
Saat itu ia bekerja sebagai koresponden perang di Afrika Selatan.

The monument's plaques lists 157 names which are sometimes assumed to be all war correspondents.
Jumlah marga yang dimuat dalam buku Baijiaxing adalah 507 marga dan sering menjadi referensi utama untuk sejarah masing-masing marga.

Power began her career as a war correspondent covering the Yugoslav Wars.
Power mengawali kariernya sebagai jurnalis yang meliput Perang Yugoslavia.

The same day, German war correspondents were brought to the battlefield, together with two journalists from Italy.
Pada hari yang sama, koresponden perang Jerman dibawa ke medan perang, bersama dengan dua wartawan dari Italia.

This time, although continuing as a war correspondent, Churchill gained a commission in the South African Light Horse Regiment.
Pada kali ini, meskipun masih menjadi koresponden perang, Churchill juga mendapatkan posisi di regimen kavaleri.

Its last editor was Macdonald Hastings, distinguished war correspondent and later TV reporter and contributor to the Eagle boys' comic.
Editor terakhirnya adalah Macdonald Hastings, seorang wartawan perang terkemuka dan kemudian menjadi reporter TV dan kontributor komik Eagle.

In 1893 and 1894 Simonet traveled to Morocco as a war correspondent for the magazine La Ilustración Española y Americana.
Pada tahun 1893 dan 1894 Simonet pergi ke Maroko sebagai wartawan perang untuk majalah La Ilustración Española y Americana.

“A significant number [of war correspondents] were severely traumatized by what they had witnessed and experienced,” says The New York Times.
”Sejumlah besar [koresponden perang] trauma berat akibat apa yang mereka saksikan dan alami,” kata The New York Times.

18: Ernie Pyle, famed war correspondent for the GIs, is killed by a sniper on Ie Shima, a small island near Okinawa.
18: Ernie Pyle, koresponden perang terkenal untuk GI, tewas oleh seorang penembak jitu di Ie Shima, sebuah pulau kecil dekat Okinawa.

He was released from duty in 1944 to work on the movie The Story of G.I. Joe, in which he played the war correspondent Ernie Pyle.
Dia diperbolehkan pulang pada tahun 1944 untuk berkarya dalam film The Story of G.I. Joe, di mana dia bermain sebagai koresponden perang Ernie Pyle.

Dixon's phrase was quoted by Chicago Tribune war correspondent Stanley Johnston in a June 1942 article and subsequently requoted in most accounts of the Pacific War.
Kalimat yang diucapkan Dixon seperti dikutip oleh harian koresponden perang Chicago Tribune Stanley Johnston dalam artikel yang terbit bulan Juni 1942, dan selanjutnya dikutip ulang dalam semua catatan tentang Perang Pasifik.

Bernard B. Fall (November 19, 1926 – February 21, 1967) was a prominent war correspondent, historian, political scientist, and expert on Indochina during the 1950s and 1960s.
Bernard B. Fall (19 November 1926 – 21 Februari 1967) adalah seorang koresponden perang berpengaruh, sejarawan, ilmuwan politik, dan pakar dalam hal-hal menyangkut Indochina pada 1950an dan 1960an.

David Michael Blundy (21 March 1945 – 17 November 1989), was a British journalist and war correspondent killed by a sniper at the age 44 in El Salvador.
David Michael Blundy (lahir 21 Maret 1945 – meninggal 17 November 1989 pada umur 44 tahun) adalah seorang wartawan dan koresponden perang asal Inggris yang dibunuh oleh seorang penembak pada usia 44 tahun di El Salvador.

The name was Tarawa. — Robert Sherrod, "Report On Tarawa: Marines' Show" Time Magazine War Correspondent, 6 December 1943 Over a hundred of the Americans were never repatriated.
Nama itu adalah Tarawa. — Robert Sherrod, 'Report On Tarawa: Marines' Show' Time Magazine War Correspondent, 6 Desember 1943 Lebih dari 100 serdadu Amerika yang gugur disana tidak pernah dipulangkan.

Our war correspondent says he is unavailable for comment because he's too busy covering all the other wars which have just broken out for no reason at all.
Koresponden kami mengatakan tak ada waktu untuk komentar karena dia terlalu sibuk meliput semua perang lainnya yang baru saja berkecamuk tanpa alasan sama sekali.

Church was a war correspondent during the American Civil War, a time that saw great suffering and a corresponding lack of hope and faith in much of society.
Church pernah bertugas sebagai wartawan perang semasa Perang Saudara Amerika Serikat, dan pernah menyaksikan penderitaan hebat dan kurangnya harapan serta keimanan di tengah masyarakat.

In September 1941, an American war correspondent described his stay at the hotel: "I dropped off to sleep in a comfortable room at the Rock hotel to the thunderous lullaby of the dynamite blasters.
Pada bulan September 1941, seorang koresponden perang Amerika Serikat mendeskripsikan pengalamannya menginap di hotel ini: "Saya terbangun dari tidur di kamar yang nyaman di The Rock Hotek akibat ledakan-ledakan dinamit yang begitu besar.