Gay Lussac oor Engels

Gay Lussac

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

Gay-Lussac

naamwoord

Joseph Louis Gay-Lussac

naamwoord

Soortgelyke frases

Joseph Louis Gay-Lussac
Gay-Lussac · Joseph Louis Gay-Lussac

Hukum Gay-Lussac
Charles's law · Gay-Lussac's law · law of volumes

Gay-Lussac
Gay-Lussac · Joseph Louis Gay-Lussac

Hukum Gay Lussac
Charles's law · Gay-Lussac's law · law of volumes

Louis Gay-Lussac
Gay-Lussac · Joseph Louis Gay-Lussac

voorbeelde

Tetapan ini juga merupakan kombinasi dari konstanta hukum Boyle, Charles, Avogadro, dan Gay-Lussac.
The constant is also a combination of the constants from Boyle's law, Charles's law, Avogadro's law, and Gay-Lussac's law.

Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay-Lussac akhirnya mengetahui bahwa karakteristik gas selalu sama.
Joseph Louis Gay-Lussac recognized in 1808 that gases always react in a certain relationship with each other.

Hukum gas gabungan atau Persamaan Gas Umum didapat dengan menggabungkan Hukum Boyle, Hukum Charles, dan Hukum Gay-Lussac.
The Combined gas law or General Gas Equation is obtained by combining Boyle's Law, Charles's law, and Gay-Lussac's Law.

Pada tanggal 6 Desember 1813, Gay-Lussac mengumumkan bahwa zat baru tersebut merupakan unsur atau senyawa oksigen.
On December 6, 1813, Gay-Lussac announced that the new substance was either an element or a compound of oxygen.

1471) 1778 - Joseph Louis Gay-Lussac, fisikawan dan kimiawan Prancis (w.
1844) 1778 – Joseph Louis Gay-Lussac, French physicist and chemist (d.

Gay-Lussac sendiri diakui dengan hukum yang menjelaskan tekanan, yang ditemukannya pada tahun 1809.
Gay-Lussac himself is credited with the law describing pressure, which he found in 1809.

Gay-Lussac menyarankan nama "iode", dari kata Yunani ιώδες (iodes) untuk ungu (karena warna uap iodium).
It was Gay-Lussac who suggested the name "iode", from the Greek word ιώδες (iodes) for violet (because of the color of iodine vapor).

Nama "asam klorida"diciptakan oleh kimiawan Prancis Joseph Louis Gay-Lussac pada tahun 1814.
The name hydrochloric acid was coined by the French chemist Joseph Louis Gay-Lussac in 1814.

Kesimpulan ini kemudian dikenal sebagai "hukum Gay-Lussac" atau "Hukum Penggabungan Volume".
This conclusion subsequently became known as "Gay-Lussac's law" or the "Law of Combining Volumes".

Dia juga memberikan beberapa sampel untuk Gay-Lussac dan fisikawan André-Marie Ampère.
He also gave some of the substance to Gay-Lussac and to physicist André-Marie Ampère.

Gay-Lussac mengakui karya Charles sebelumnya dengan menamakan hukumnya sebagai penghormatan atas Charles.
Gay-Lussac credited Charles' earlier work by naming the law in his honor.

Kimiawan Prancis Joseph Louis Gay-Lussac berbagi minat dengan Lavoisier dan yang lainnya dalam studi kuantitatif tentang sifat gas.
French chemist Joseph Louis Gay-Lussac shared the interest of Lavoisier and others in the quantitative study of the properties of gases.

Senyawa ini pertama kali disintesis pada tahun 1834 oleh Antoine Jérôme Balard, yang komposisinya ditentukan bersama dengan Gay-Lussac.
It was first synthesised in 1834 by Antoine Jérôme Balard, who along with Gay-Lussac also determined its composition.

1805 Joseph Louis Gay-Lussac menemukan bahwa air tersusun atas dua bagian hidrogen dan satu bagian oksigen berdasarkan volume.
1805 Joseph Louis Gay-Lussac discovers that water is composed of two parts hydrogen and one part oxygen by volume.

Avogadro mengembangkan hipotesis ini setelah Joseph Louis Gay-Lussac telah diterbitkan pada tahun 1808 hukumnya pada volume (dan menggabungkan gas).
Avogadro developed this hypothesis after Joseph Louis Gay-Lussac had published in 1808 his law on volumes (and combining gases).

Hukum tersebut ditemukan secara terpisah oleh filsuf alam Inggris John Dalton pada tahun 1801, walaupun deskripsi Dalton kurang menyeluruh dibandingkan Gay-Lussac.
The law was independently discovered by British natural philosopher John Dalton by 1801, although Dalton's description was less thorough than Gay-Lussac's.

1804 – Gay-Lussac dan Jean-Baptiste Biot menerbangkan balon udara ke ketinggian 7016 meter (23018 ft) untuk mengadakan investigasi pada atmosfer bumi.
1804 – He and Jean-Baptiste Biot made a hot-air balloon ascent to a height of 7,016 metres (23,018 ft) in an early investigation of the Earth's atmosphere.

Masukan bahwa gas yang baru diketemukan ini adalah sebuah unsur sederhana diajukan oleh Joseph Louis Gay-Lussac dan Louis-Jacques pada tahun 1809.
The suggestion that this newly discovered gas was a simple element was made in 1809 by Joseph Louis Gay-Lussac and Louis-Jacques.

Negara-negara berbahasa Inggris dan Prancis mengadopsi nama Davy dan Gay-Lussac/Thénard, Potassium; sementara negara-negara Jermanik mengadopsi nama Gilbert/Klaproth, Kalium.
The English and French speaking countries adopted Davy and Gay-Lussac/Thénard's name Potassium, while the Germanic countries adopted Gilbert/Klaproth's name Kalium.

1809: Joseph Louis Gay-Lussac mempelajari berbagi reaksi antar gas dan menyimpulkan bahwa volume gas-gas itu bergabung secara kimia dalam rasio integer yang sederhana.
Joseph Louis Gay-Lussac studies reactions among gases and determines that their volumes combine chemically in simple integer ratios (1809).

Dengan rekan profesornya di École Polytechnique, Louis Jacques Thénard, Gay-Lussac juga berpartisipasi dalam penelitian elektrokimia awal, meneliti unsur-unsur yang ditemukan dengan metode elektrokimia.
With his fellow professor at the École Polytechnique, Louis Jacques Thénard, Gay-Lussac also participated in early electrochemical research, investigating the elements discovered by its means.

Joseph Louis Gay-Lussac mengembangkan versi perbaikan buret dengan menambahkan lengan samping, dan memberikan nama "pipet" dan "buret" dalam makalah tahun 1824 pada standardisasi larutan indigo.
Joseph Louis Gay-Lussac developed an improved version of the burette that included a side arm, and coined the terms "pipette" and "burette" in an 1824 paper on the standardization of indigo solutions.

Percekcokan meletus antara Davy dan Gay-Lussac tentang siapa yang pertama kali mengidentifikasi iodium, namun kedua ilmuwan tersebut mengakui Courtois sebagai ilmuwan pertama yang mengisolasi unsur tersebut.
Arguments erupted between Davy and Gay-Lussac over who identified iodine first, but both scientists acknowledged Courtois as the first to isolate the element.

Putranya, setelah menghabiskan beberapa waktu di apotek di La Fère dan bertindak sebagai asisten laboran pada Gay-Lussac dan J. L. Lassaigne di Paris dari 1827 sampai 1829.
The son, after spending some time in a pharmacy at La Fère acted as laboratory assistant to Gay-Lussac and Jean Louis Lassaigne at Paris from 1827 to 1829.

Empat karakteristik ini berulang-ulang diamati oleh para ilmuwan seperti Robert Boyle, Jacques Charles, John Dalton, Joseph Gay-Lussac dan Amedeo Avogadro untuk beragam gas dalam berbagai situasi.
These four characteristics were repeatedly observed by scientists such as Robert Boyle, Jacques Charles, John Dalton, Joseph Gay-Lussac and Amedeo Avogadro for a variety of gases in various settings.