Sultanah oor Engels

Sultanah

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

sultana

naamwoord

Islamic title reserved for a few Muslim women rulers

voorbeelde

Di Aceh Darussalam (sekarang bagian dari Indonesia dan Malaysia), terdapat empat orang sultanah yang memerintah: Sultanah Seri Ratu Ta'jul Alam Syafiatuddin Syah of Aceh (1641-1675) - putri Sultan Iskandar Muda yang Agung, dan istri dari Sultan Iskandar Tsani.
In Aceh Darussalam (now part of Indonesia and Malaysia), there have been four ruling sultanas: Sultana Seri Ratu Ta'jul Alam Syafiatuddin Syah of Aceh (1641-1675) - daughter of Sultan Iskandar Muda the Great, and wife of Sultan Iskandar Tani.

Dia menjadi Sultanah Kedah pada 21 November 2003 setelah pendahulunya meninggal.
She became Sultanah of Kedah on 21 November 2003 after her predecessor's death.

Ia menjadi Sultanah Mesir pada 2 Mei 1250, menandai akhir pemerintahan Ayyubiyah dan dimulainya Mamluk.
She became the Sultana of Egypt on May 2, 1250, marking the end of the Ayyubid reign and the start of the Mamluk era.

Namun Barat kerap menerjemahkan gelar resmi mereka, sultan, menjadi sultanah, sangat mungkin untuk membedakan mereka dari Kaisar Utsmani.
Nevertheless, westerners often translated their official title, sultan, to sultana, possibly to distinguish them from the Ottoman ruler.

Sultanah juga merupakan gelar bagi istri pemimpin beberapa negara bagian di Malaysia.
Sultana is also title for consort of ruler in some Malaysian states.

Walaupun beberapa sumber menyatakan bahwa dia menyandang gelar sultanah, The Cambridge History of Islam menolak pernyataan tersebut dan menyatakan "bentuk wanita, sultanah, tidak dikenal di Arab: gelar sulṭān muncul pada koin Shajar al-Durr yang masih tersisa."
Although several sources assert that she took the title of sultana, The Cambridge History of Islam disputes the claim, stating that "a feminine form, sultana, does not exist in Arabic: the title sulṭān appears on Shajar al-Durr's only extant coin."

Di Kerajaan Touggourt, sekarang bagian dari Aljazair, terdapat satu orang sultanah yang berkuasa: Aïsya.
In the former Kingdom of Touggourt, now part of Algeria, there was one ruling sultana: Aïsha.

Pada saat konser, ia diiringi oleh Orkestra Simfoni London yang dipimpin oleh maestro Indonesia, Erwin Gutawa dimana konser tersebut dihadiri oleh Sultan dan Sultanah Pahang dan keluarga kerajaan dari Brunei.
During the concert, she was backed by the London Symphony Orchestra conducted by Indonesian maestro, Erwin Gutawa where the concert was even attended by the Sultan and Sultanah of Pahang and royal families from Brunei.

Dia diangkat menjadi Sultanah pada tanggal 9 Januari 2004, menyusul kematian Tuanku Bahiyah, Sultanah sebelumnya dan istri pertama Sultan Abdul Halim.
She was crowned Sultanah on 9 January 2004 at the Balai Penghadapan Istana Anak Bukit following the death of Tuanku Bahiyah, the previous Sultanah and first wife of Sultan Abdul Halim.

Antara tahun 1914 dan 1922, penguasa Mesir dari dinasti Muhammad Ali menggunakan gelar sultan dan istri mereka menyandang gelar sultanah secara resmi.
Between 1914 and 1922, monarchs of the Muhammad Ali Dynasty used the title of Sultan of Egypt, and their wives were legally styled as sultanas.

Aceh diperintah oleh empat orang Ratu (sultanah) berturut-turut sejak tahun 1641 hingga tahun 1699.
Aceh was ruled by four sultanas in succession in 1641-1699.

Di Maladewa, terdapat lima sultanah yang memerintah: Khadijah (1347–1363, 1364–1374, 1376–1380) Raadhafathi (1380) Dhaain (1383–1388) Kuda Kala Kamanafa’anu (1607–1609) Amina (1757–1759) Pada tanggal 5 Mei 2015, Hamengkubuwono X, Sultan dan Gubernur Yogyakarta, Indonesia, menetapkan anak perempuan tertuanya, Putri Nurmalita Sari (kemudian bergelar Putri Mangkubumi), sebagai putri mahkota.
In Maldives, there have been five ruling sultanas: Khadijah (1347–1363, 1364–1374, 1376–1380) Raadhafathi (1380) Dhaain (1383–1388) Kuda Kala Kamanafa’anu (1607–1609) Amina (1757–1759) On 5 May 2015, Hamengkubuwono X, Sultan and Governor of Yogyakarta, Indonesia, appointed his eldest daughter, Lady Nurmalita Sari (henceforth titled Princess Mangkubumi), as his heiress presumptive.

Dia menjadi Sultanah Pahang mulai 30 September 1992.
She became Sultanah of Pahang on 30 September 1992.

Sultanah juga pernah digunakan secara resmi sebagai gelar untuk istri sultan.
Sultana is also used for sultan's wives.

Sebagaimana Shajar al-Durr, Raziya juga sering disebut sultanah oleh Barat, sangat mungkin untuk membedakannya dengan sultan pria.
Like Shajar al-Durr, Raziya was also often referred as sultana by westerners, very possible to distinguish her from male sultans.

Rumah Sakit Sultanah Aminah (HSA; bahasa Melayu: Hospital Sultanah Aminah) adalah rumah sakit multi-spesialisasi yang didanai pemerintah yang terletak di Johor Bahru, Johor, Malaysia.
The Sultanah Aminah Hospital (HSA; Malay: Hospital Sultanah Aminah) is a government-funded multi-specialty hospital located in Johor Bahru, Johor, Malaysia.

Gedung ini dirancang oleh firma arsitektur ternama Britania, Palmer and Turner yang juga bertanggung jawab untuk merancang Rumah Sakit Umum Johor Bahru, sekarang dikenal sebagai Rumah Sakit Sultanah Aminah serta beberapa markah tanah terkemuka di Singapura.
The building was designed by the renowned British architecture firm, Palmer and Turner which was also responsible for designing the Johor Bahru General Hospital now known as Hospital Sultanah Aminah as well as several prominent landmarks in Singapore.