Vienne oor Indonesies

Vienne

naamwoord

A departement of France, named after the Vienne river.

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Vienne

naamwoord

A departement of France, named after the Vienne river.

Konsili Vienne

naamwoord

Soortgelyke frases

Haute-Vienne
Haute-Vienne

Council of Vienne
Konsili Vienne

voorbeelde

He held the rank of metropolitan bishop of Vienne and Narbonne, and attempted to exercise the sort of primacy over the church of south Gaul, which seemed implied in the vicariate granted to his predecessor Patroclus of Arles (417).
Ia memegang posisi sebagai Uskup metropolitan Vienne dan Narbonne, dan berupaya untuk mengatur sejenis keutamaan atas gereja di Gaul bagian selatan, yang tampak tersirat di dalam Vikaris episkopalis yang diberikan kepada pendahulunya Patroclus dari Arles (417).

Then uniting their forces with those of Charles the Fat, they unsuccessfully besieged Vienne from August to November.
Kemudian menggabungkan pasukan mereka dengan pasukan Charles yang Gemuk, mereka tidak berhasil menduduki Wina dari bulan Agustus sampai Nopember.

In 1312, after the Council of Vienne, and under extreme pressure from King Philip IV, Pope Clement V issued an edict officially dissolving the Order.
Pada tahun 1312, setelah Konsili Vienne, dan di bawah tekanan yang luar biasa dari Raja Philip IV, Paus Klemens V mengeluarkan sebuah keputusan yang secara resmi membubarkan Ordo Bait Allah.

The Bandiat begins its course just south of the Puy Chauvet (488 m), at roughly 440 m above sea level, near the settlement of Grand Puyconnieux (commune of Dournazac) in the Haute-Vienne department.
Bandiat bermula di selatan Puy Chauvet (488 m), di ketinggian 440 m di atas permukaan laut, dekat permukiman Grand Puyconnieux (komune Dournazac) di departemen Haute-Vienne.

In 1220 he was also elected dean of the cathedral at Vienne, and in 1225 was elected bishop of Valence, replacing Gérold of Lausanne, who had just become patriarch of Jerusalem.
Pada tahun 1220 ia juga terpilih sebagai dekan katedral di Vienne, dan pada tahun 1225 terpilih sebagai uskup di Valence, menggantikan Gérold dari Lausanne, yang baru saja menjadi patriark Yerusalem.

After the overthrow of Charles the Bald in 877, followed by the death of his incapable son Louis the Stammerer two years later, the Frankish noble Boso of Provence proclaimed himself a "King of Burgundy and Provence" at Vienne in 879 and established his kingdom of Lower Burgundy and Provence.
Setelah pemecatan Karl yang Botak pada tahun 877, diikuti oleh kematian putranya yang tidak cakap, Louis II dari Prancis dua tahun kemudian, seorang bangsawan Franka yang bernama Boso dari Provence mengumumkan dirinya sendiri sebagai "Raja Bourgogne dan Provence" di Vienne pada tahun 879 dan mendirikan kerajaannya di Bourgogne Hilir dan Provence.

October 16, 1311: The first formal session of the Ecumenical Council of Vienne begins under Pope Clement V. March 22, 1312: Clement V promulgates the Bull Vox in excelsis suppressing the Knights Templar.
16 Oktober 1311: Sesi formal pertama dari Komsili Ekumenis Vienne dimulai di bawah kepemimpinan Paus Klemens V. 22 Maret 1312: Klemens V mengeluarkan Bulla Vox in excelsis membubarkan Kesatria Kenisah.

In the cathedral of Saint Maurice in Vienne, the King of France and his son, the King of Navarre, were sitting next to him when he issued the decree.
Di dalam Katedral St. Maurice di Wina, Raja Prancis dan putranya Raja Navarre, duduk di damping Sri Paus saat ia mengeluarkan surat keputusan itu.

He began his reign in 473 after the partition of Burgundy with his younger brothers Godegisel, Gundobad, and Godomar; he ruled from Valentia Julia (Valence) and his brothers ruled respectively from Geneva, Vienne, and Lyon.
Dia memulai masa pemerintahannya pada tahun 473 setelah partisi Bourgogne dengan adik-adiknya Godegisel, Gundobad, dan Godomar; dia memerintah dari Valentia Julia (Valence) dan saudara-saudaranya masing-masing memerintah dari Jenewa, Wina, dan Lyon.

The race was created by two Roubaix textile manufacturers, Théodore Vienne (born 28 July 1864) and Maurice Perez.
Balapan diciptakan oleh dua pembuat kain asal Roubaix, Théodore Vienne (lahir 28 Juli 1864) dan Maurice Perez.

In the same year, Boso was appointed Count of Lyon and Vienne, replacing Gerard of Roussillon.
Pada tahun yang sama, Boson ditunjuk sebagai Pangeran Lyon dan Wina, menggantikan Girart de Roussillon.

Sigismund was a student of Avitus of Vienne, the Chalcedonian bishop of Vienne who converted Sigismund from the Arian faith of his Burgundian forebears.
Sigismond adalah murid Avitus dari Vienne, uskup Kalsedon Vienne yang mengkonversi Sigismond dari kepercayaan Ariannya ke Burgonde.

Vienne and Perez scheduled their race for Easter Sunday.
Vienne dan Perez menjadwalkan balapan mereka pada Minggu Paskah.

Legend says that Vienne and Perez promised a mass would be said for the riders in a chapel 200m from the start, in the boulevard Maillot.
Cerita mengatakan bahwa Vienne dan Perez menjanjikan sebuah misa akan diadakan bagi para pembalap di sebuah kapel 200 m dari garis start, di jalan Maillot.

Arrondissement of Limoges, (prefecture of the Haute-Vienne department: Limoges) with 108 communes.
Arondisemen Limoges, (prefektur di departemen Haute-Vienne: Limoges) dengan 28 kanton dan 108 komune.

The Diocese of Poitiers includes the two Departments of Vienne and Deux-Sèvres.
Keuskupan Poitiers meliputi dua Departemen Vienne dan Deux-Sèvres.

Roland Dumas (born 23 August 1922 in Limoges, Haute-Vienne) is a lawyer and French Socialist politician who served notably as Foreign Minister under President François Mitterrand from 1984 to 1986 and from 1988 to 1993.
Roland Dumas (lahir di Limoges, Haute-Vienne, 23 Agustus 1922; umur 96 tahun) adalah seorang pengacara dan politikus Sosialis yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di bawah Presiden François Mitterrand dari 1984 sampai 1986 dan dari 1988 sampai 1993.

After taking Lyon, he besieged his brother's capital of Vienne, where he was joined by Louis, Carloman, and the emperor Charles the Fat.
Setelah mengambil Lyon, ia menduduki ibukota saudaranya di Wina, dimana ia bergabung dengan Louis, Carloman, dan kaisar Karl III.

So great was Augustine's influence in the West, however, that the Latin Fathers of the 5th and 6th centuries (e.g., Jerome, Avitus of Vienne, and Gregory the Great) did adopt his position.
Pengaruh Agustinus yang besar di dunia Barat, bagaimanapun, membuat beberapa Bapa Gereja Latin dari abad ke-5 dan 6 (seperti St. Hieronimus dan St. Gregorius Agung) mengadopsi opininya.

Pippin was unmoved, and imprisoned Carloman in Vienne, where he died on 17 August.
Pippin tidak tersentuh dan malah memenjarakan Karlmann di Vienne, dimana ia meninggal pada tanggal 17 Agustus.

In 880, she successfully defended Vienne itself, the capital, from the combined forces of Charles the Fat and the co-ruling kings of France, Louis III and Carloman.
Pada tahun 880, ia berhasil membela Wina, ibukota negara tersebut, dari pasukan gabungan Charles yang Gemuk dan wakil pemimpin Raja Prancis, Louis III dan Carloman.

When Gunderic died in 473, his kingdom was divided among his four sons: Gundobad (473–516 in Lyon, king of all of Burgundy from 480), Chilperic II (473–493 in Valence), Gundomar/Godomar (473–486 in Vienne) and Godegisel (473–500, in Vienne and Geneva).
Ketika Gondioc meninggal pada tahun 473, kerajaannya dibagi di antara keempat putranya: Gondebaud (473–516 di Lyon, raja seluruh Bourgogne dari tahun 480), Chilperic II (473–493 di Valence), Gundomar/Godomar (473–486 di Vienne) dan Godegisel (473–500, di Vienne dan Jenewa).

In 1314 the collegium at Vienne convened to make a ruling concerning the Templars.
Pada tahun 1314 Asosiasi para Kardinal di Wina diperintahkan untuk memutuskan kasus Kesatria Kenisah.

They united their forces with those of their cousin Charles the Fat, then ruling East Francia and Kingdom of Italy, and unsuccessfully besieged Vienne from August to November.
Mereka menyatukan pasukan mereka dengan sepupu mereka Charles yang Gemuk, yang kemudian memerintah Jerman dan Italia, dan tidak berhasil menduduki Wina dari Agustus sampai Nopember.

In August 882, Boso was again besieged at Vienne by his brother, Richard, Duke of Burgundy, Count of Autun, who took the city in September.
Pada bulan Agustus 882, Boson kemudian dikepung lagi di Vienne oleh kerabatnya, Richard, Pangeran Autun, yang mengambil kota tersebut di bulan September.