adulteress oor Indonesies

adulteress

naamwoord

A woman or girl who commits adultery.

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

pelacur

naamwoord

perempuan jalang

naamwoord

voorbeelde

He wrote: “Adulteresses, do you not know that the friendship with the world is enmity with God?
Ia menulis, ”Wanita-wanita pezina, tidak tahukah kamu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?

The pope failed to heed James’ warning: “Adulteresses, do you not know that the friendship with the world is enmity with God?
Sri Paus tidak mengindahkan peringatan Yakobus, ”Wanita-wanita pezina, tidak tahukah kamu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?

Agapius of Hierapolis (10th century) offers a fuller summary of what Papias said here, calling the woman an adulteress.
Agapius dari Hierapolis (abad ke-10) memberikan ringkasan yang lebih lengkap dari tulisan Papias tersebut, menyebut perempuan itu seorang pezina.

(Mt 1:19) If the engaged girl committed fornication with another man during the time of her engagement to her bridegroom, she was judged an adulteress and sentenced to death.
(Mat 1:19) Jika gadis yang sudah bertunangan melakukan percabulan dengan pria lain dalam masa pertunangan dengan calon suaminya, gadis itu dianggap pezina dan dihukum mati.

Jesus’ half brother James stated: “Adulteresses, do you not know that the friendship with the world is enmity with God?
Saudara tiri Yesus, Yakobus, menyatakan, ”Hai, para pezina, tidak tahukah kamu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?

The conflation of Mary Magdalene with the adulteress saved from stoning by Jesus has some precedent in tradition, and according to the director was done for dramatic reasons.
Identifikasi Maria Magdalena dengan pezina yang diselamatkan oleh Yesus dari hukuman rajam memiliki beberapa preseden dalam tradisi, dan menurut sang sutradara hal ini dilakukan demi alasan-alasan dramatis.

4:4: “Adulteresses, do you not know that the friendship with the world is enmity with God?
4:4: ”Para pezina, tidak tahukah kamu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?

(Isa 54:5, 6) When the nation became unfaithful to him, ignoring him and turning to other nations such as Egypt and Assyria for help and entering into alliances with them, Israel was like an unfaithful wife, an adulteress, a prostitute, one carrying on fornication promiscuously.
(Yes 54:5, 6) Ketika bangsa itu menjadi tidak setia kepada-Nya, mengabaikan Dia dan berpaling kepada bangsa-bangsa lain seperti Mesir dan Asiria untuk mendapatkan bantuan dan membentuk aliansi dengan mereka, Israel menjadi seperti istri yang tidak setia, pezina, pelacur, orang yang melakukan percabulan dengan banyak pasangan.

How does friendship with Jehovah God and his only-begotten Son rank, and what course must we pursue in order not to be classified figuratively as “adulteresses”?
Bagaimana kedudukan dari persahabatan dengan Allah Yehuwa dan Putra tunggalNya, dan haluan apa harus kita tempuh agar tidak digolongkan secara kiasan sebagai ’orang-orang yang berzinah’?

5 Christendom, under the guidance of these religious leaders, has not taken to heart the words of James 4:4: “Adulteresses, do you not know that the friendship with the world is enmity with God?
5 Susunan Kristen, di bawah bimbingan para pemimpin agama ini, tidak memperhatikan kata-kata Yakobus 4:4, ”Orang-orang yang tidak setia [”yang disifatkan seperti orang berzinah”, Bode]!

My wife is an adulteress.
Istriku adalah seorang pezina.

Punished as an adulteress (35-43)
Dihukum sebagai pezina (35-43)

May we never forget that the disciple James addresses as “adulteresses” those who profess to belong to God but who want to be friends of the world.
Semoga kita tidak pernah lupa bahwa murid Yakobus menyebut orang-orang yang mengaku milik Allah namun yang ingin bersahabat dengan dunia ini sebagai ”orang-orang yang tidak setia”.

In common with both the other surviving early papyri of John's Gospel; P45 (apparently), P75, and most New Testament uncials, Papyrus 66 does not include the pericope of the adulteress (7:53-8:11); demonstrating the absence of this passage in all the surviving early witnesses of the Gospel of John.
Sebagaimana naskah papirus kuno lain yang memuat Injil Yohanes: P45 (dugaan), P75, dan sebagian naskah uncial, Papirus 66 tidak memuat catatan Pericope Adulterae (Yohanes 7:53-8:11); sehingga mendukung anggapan tidak adanya bagian ini dari naskah-naskah kuno (sebelum abad ke-5).

(3:5) Nineveh will be exposed as an adulteress and will be despoiled, her fate being no better than that of No-amon (Thebes), whom Assyria took into captivity.
(3:5) Niniwe akan ditelanjangi sebagai seorang sundal dan akan dibinasakan, dan nasibnya tidak akan lebih baik daripada No-amon (Tebes), yang telah direbut oleh Asyur.

Two years later she played a wartime adulteress in The End of the Affair for which she received her first Academy Award for Best Actress nomination.
Dua tahun kemudian, ia memerankan seorang pezina masa perang dalam film The End of the Affair yang membuatnya meraih nominasi Academy Award untuk Aktris Terbaik pertamanya.

So, then, while her husband is living, she would be styled an adulteress if she became another man’s.
Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu.

And God’s Word pointedly asks: “Adulteresses, do you not know that the friendship with the world is enmity with God?”
Dan, Firman Allah dengan tegas bertanya, ”Para pezina, tidak tahukah kamu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?”

“Adulteresses, do you not know that the friendship with the world is enmity with God?
”Hai, para pezina, tidak tahukah kamu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?

(Genesis 13:7-11) Acting as patriarchal head and judge, Judah condemned his daughter-in-law Tamar to be stoned to death and burned, believing that she was an adulteress.
(Kejadian 13:7-11) Bertindak sebagai kepala patriarkhat dan hakim, Yehuda menjatuhkan hukuman rajam hingga mati dan dibakar atas menantunya, Tamar, karena percaya bahwa ia seorang pezina.

But if her husband dies, she is free from his law, so that she is not an adulteress if she becomes another man’s.
Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki2 lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki2 lain.”

Romans 7:2, 3 reads: “A married woman is bound by law to her husband while he is alive; but if her husband dies, she is discharged from the law of her husband . . . so that she is not an adulteress if she becomes another man’s.”
Roma 7:2, 3 berbunyi, ”Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. . . . sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki2 lain.”

The Scriptures call one who has friendship with the world an ‘adulteress.’
Alkitab menyebut orang yang bersahabat dengan dunia ini ”pezina”.

Not only was I a bigamist and an adulteress, but I'd enjoyed it.
Aku bukan hanya bersuami dua tapi juga seorang pezinah, tapi aku menikmatinya.

(James 4:4-6) James calls some “adulteresses” because they were friends of the world and thus guilty of spiritual adultery.
(Yakobus 4:4-6) Yakobus menyebut beberapa orang sebagai ”wanita-wanita pezina” karena mereka bersahabat dengan dunia ini dan dengan demikian bersalah karena perzinaan rohani.