Trygve Lie oor Engels

Trygve Lie

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

Lie

naamwoord

Trygve Halvden Lie

naamwoord

Trygve Lie

naamwoord

Soortgelyke frases

Trygve Halvden Lie
Lie · Trygve Halvden Lie · Trygve Lie

voorbeelde

Menjelang 1 Pebruari PBB telah mengangkat sekretarisnya yang pertama, Trygve Lie seorang Norwegia.
By February 1 the UN had appointed its first secretary-general, the Norwegian Trygve Lie.

1946 - Trygve Lie menjadi Sekretaris Jenderal PBB yang pertama.
1946 – Trygve Lie of Norway is picked to be the first United Nations Secretary-General.

Trygve Lie asked, ’Mengapa tugas yang hebat sekali ini jatuh ke tanganku?’
Trygve Lie asked, ‘Why has this awesome task fallen to me?’

1887) 1968 - Trygve Lie, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa pertama (l.
1887) 1968 – Trygve Lie, Norwegian journalist and politician, 1st Secretary-General of the United Nations (b.

Sebelumnya, Kofi Annan bercerita mengenai Trygve Lie, Sekretaris-Jenderal yang pertama, ia meninggalkan pesan kepada penerusnya, Dag Hammarskjöld, "Kamu akan mengambil alih pekerjaan paling penting di dunia."
Before starting, Kofi Annan shared the story that when the first Secretary-General Trygve Lie left office, he told his successor, Dag Hammarskjöld, "You are about to take over the most impossible job on earth".

Seperti Trygve Lie menulis: ”Pasal ini memberikan kepada Sekretaris Jenderal dari Perserikatan Bangsa Bangsa tanggungjawab-tanggungjawab politik dunia yang sebelumnya tidak pernah dimiliki oleh seseorang, atau wakil manapun dari suatu bangsa tunggal.”
As Trygve Lie wrote: “This Article confers upon the Secretary-General of the United Nations world political responsibilities which no individual, no representative of a single nation, ever had before.”

Sebenarnya, pengaruh dari sekretaris jenderal sebagai seorang yang dapat menemukan dan mengatasi problem-problem telah menjadi sedemikian rupa sehingga selama krisis Kongo pada tahun 1961 Dag Hammarskjöld, yang menggantikan Trygve Lie, 20.000 pasukan dan teknisi dari 18 negara untuk membantu mengakhiri konflik itu.
In fact, the influence of the secretary-general as a troubleshooter grew to the point that during the Congo crisis in 1961 Dag Hammarskjöld, who succeeded Trygve Lie, raised 20,000 troops and technicians from 18 countries to help end that conflict.