I Corinthians oor Indonesies

I Corinthians

naamwoord

a New Testament book containing the first epistle from Saint Paul to the church at Corinth

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

1 Korintus

naamwoord

I Korintus

naamwoord

Surat 1 Korintus

naamwoord

Surat I Korintus

naamwoord

voorbeelde

Vermigli published commentaries on I Corinthians (1551), Romans (1558), and Judges (1561) during his lifetime.
Vermigli menerbitkan komentar tentang I Korintus (1551), Roma (1558), dan Hakim-Hakim (1561) pada masa hidupnya.

We believe in the operation of the gifts of the Holy Spirit (Galatians 5:22-23, I Corinthians 12, Romans 12, Ephesians 4).
Kami percaya dalam pengendalian hadiah Roh Kudus (Galatia 5:22-23, 1 Korintus 12, Roma 12, Efesus 4).

This incident, traditionally known as the Last Supper, is also described by the gospel writers, Mark and Luke, and by the Apostle Paul in I Corinthians.
Peristiwa ini, yang biasanya dikenal sebagai Perjamuan Terakhir, juga disebutkan oleh para penulis injil, Markus dan Lukas, dan oleh Rasul Paulus dalam I Korintus.

The Scriptures are infallible, inerrant, and the sole and final authority for all matters of faith and conduct (II Timothy 3:16, I Corinthians 2:13).
Kitab Suci adalah sempurna, tidak menyesatkan, dan pihak berkuasa semata-mata dan akhir bagi semua perkara iman dan kelakuan (2 Timotius 3:16, 1 Korintus 2:13).

As Paul said, ‘Timothy is doing the work of Jehovah, even as I am.’ —1 Corinthians 16:10.
Seperti kata Paulus, ’Timotius melakukan pekerjaan Yehuwa, sama seperti aku.’—1 Korintus 16:10.

He described exactly what I had felt years before when I read 1 Corinthians 13.
Dia menjelaskan dengan tepat apa yang telah saya rasakan pada tahun-tahun sebelumnya ketika saya membaca 1 Korintus 13.

Hegesippus mentioned the letter of Pope Clement I to the Corinthians, apparently in connection with the persecution of Domitian.
Hegesippus menyebut surat Paus Klemens I kepada jemaat Korintus, tampaknya berkaitan dengan penganiayaan oleh Domitian.

For when I am weak, then I am powerful.” —2 Corinthians 12:9, 10.
Sebab apabila aku lemah, aku penuh kuasa.”—2 Korintus 12:9, 10.

Paul added: “Anything you kindly forgive anyone, I do too.”—2 Corinthians 2:5-11.
Paulus menambahkan, ”Apa pun yang dengan baik hati kamu ampuni dari seseorang, aku lakukan juga.”—2 Korintus 2:5-11.

For when I am weak, then I am powerful.”—2 Corinthians 12:10.
Sebab apabila aku lemah, maka aku penuh kuasa.” —2 Korintus 12:10.

For when I am weak, then I am powerful.” —2 Corinthians 12:9, 10.
Sebab apabila aku lemah, aku penuh kuasa.” —2 Korintus 12:9, 10.

I felt “destroyed.” —2 Corinthians 4:9.
Saya merasa ”binasa”. —2 Korintus 4:9.

3:15) For instance, Paul wrote to the Corinthians: “I am writing these things, not to shame you, but to admonish you as my beloved children.”
3:15) Misalnya, Paulus menulis kepada orang Korintus, ”Aku menulis hal-hal ini, bukan untuk mempermalukan kamu, melainkan untuk memperingatkan kamu sebagai anak-anak yang kukasihi.”

Regarding the expelled wrongdoer who had manifested repentance, Paul told the Corinthian congregation: “I exhort you to confirm your love for him.”
Berkenaan dengan pelaku kesalahan yang dipecat tetapi telah menunjukkan pertobatan, Paulus memberi tahu sidang Korintus, ”Aku menganjurkan kamu dengan kuat untuk meneguhkan kasihmu kepadanya.”

(Colossians 3:14) The same Bible writer also said: “If I . . . do not have love, I am nothing.” —1 Corinthians 13:2.
Penulis kitab itu juga mengatakan, ”Jika aku . . . tidak mempunyai kasih, aku bukan apa-apa.” —1 Korintus 13:2.

“Become imitators of me, even as I am of Christ.” —1 CORINTHIANS 11:1.
”Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.”—1 KORINTUS 11:1.

(John 14:28; 1 Corinthians 11:3) I was delighted to learn that simple truth.
(Yohanes 14:28; 1 Korintus 11:3) Saya senang sekali mengetahui kebenaran yang sederhana itu.

For some reason, I was drawn to 1 Corinthians 13, which is about charity.
Untuk beberapa alasan, saya sangat tertarik dengan 1 Korintus 13, yaitu tentang kasih.

(2 Corinthians 4:17) I try to focus on the coming new world, where Jehovah will fix everything.
(2 Korintus 4:17) Saya berupaya memusatkan pikiran pada dunia baru mendatang, manakala Yehuwa akan memulihkan segalanya.

(2 Corinthians 11:26) I visited him in jail.
(2 Korintus 11:26) Saya mengunjunginya di penjara.

(2 Corinthians 7:1) I felt that Jehovah had given up on me.
(2 Korintus 7:1) Saya merasa bahwa Yehuwa sudah lepas tangan terhadap saya.

Thus, he could say: “Become imitators of me, even as I am of Christ.”—1 Corinthians 11:1.
Dengan demikian, ia dapat berkata, ”Jadilah peniru-peniruku, sama seperti aku adalah peniru Kristus.” —1 Korintus 11:1.

(2 Corinthians 7:1) I was then smoking between one and two packs of cigarettes a day.
(2 Korintus 7:1) Pada waktu itu saya mengisap satu atau dua bungkus rokok setiap hari.

(1 Corinthians 15:58) I keep busy in the field ministry in Colombo.
(1 Korintus 15:58) Saya tetap sibuk dalam dinas pengabaran di sini di Kolombo.

I now enjoy a wider circle of friends, and I am more confident.” —2 Corinthians 6:13.
Sekarang aku menikmati pergaulan yang lebih luas, dan aku menjadi lebih percaya diri.” —2 Korintus 6:13.