defeatist oor Indonesies

defeatist

/dɪˈfiːtɪst/ adjektief, naamwoord

of, or relating to defeatism

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

lemah

naamwoord

pesimis

Try to reduce irritations that result in defeatist feelings.
Cobalah untuk mengurangi perasaan tersinggung yang dapat mengakibatkan perasaan pesimis.

voorbeelde

Being modest, however, in no way means adopting the defeatist attitude “I am old, and there is nothing more for me.”
Tapi, sikap bersahaja itu bukan berarti pasrah, seperti berpikir ”yah, saya sudah tua, sudah tidak berguna lagi”.

Disciples of progress do not share this defeatist attitude.
Para murid kemajuan tidak mau menerima sikap kalah tersebut.

Surely you know the penalty for spreading defeatist rumours?
Kau tahu hukuman bagi penyebar rumor?

While the Jews were living in a world of fantasy, believing that no harm could come to them, “calamity howler” Jeremiah had actually been a realist, not a defeatist dreamer.
Pada waktu orang-orang Yahudi masih hidup dalam dunia khayalan, sambil merasa yakin bahwa mereka tidak akan ditimpa malapetaka, Yeremia ”si pewarta kemalangan” sebenarnya seorang realis (percaya kepada kenyataan), bukan pemimpi yang pasrah.

The latter were seen to be defeatist and perhaps disloyal to the Carter White House and to the Shah himself.
Mereka ini dipandang bernyali ciut dan mungkin tak setia pada Carter dan juga Shah sendiri.

This concept synthesised Marxist and Leninist ideas with nationalist ideals, and served to discredit Trotsky—who promoted the idea of "permanent revolution"—by presenting the latter as a defeatist with little faith in Russian workers' abilities to construct socialism.
Konsep ini memadukan gagasan-gagasan Marxis dan Leninis dengan gagasan-gagasan nasionalis, dan dijadikan alat untuk menyudutkan Trotsky (yang mempromosikan gagasan "revolusi permanen") dengan menganggap Trotsky sebagai orang yang tidak percaya dengan kemampuan buruh Rusia dalam membangun sosialisme.

To criticize the plan is defeatist!
Untuk mengkritik rencana tersebut adalah mengalah!

(1 Corinthians 13:7) Instead of giving in to defeatist thinking—perhaps writing off the potential for improvement by saying, “We were never really in love,” “We married too young,” or “We didn’t know what we were doing”—why not hope for better things and work toward improvement, waiting patiently for results?
(1 Korintus 13:7) Daripada menyerah kepada pemikiran ’kalah sebelum berperang’—mungkin menganggap tidak ada lagi harapan untuk perbaikan dengan mengatakan, ”Sebenarnya kami dulu tidak saling jatuh cinta”, ”Kami menikah terlalu muda”, atau ”Kami belum sadar akan arti perbuatan kami” —bukankah lebih baik berharap akan hal-hal yang lebih baik serta mengupayakan perbaikan, menunggu hasilnya dengan sabar?

This, acknowledged Boon Kwan, oddly contrasts with the defeatist views of the army, who were irritated at how close they had come to war, and who in any case carried out the policies of the Confrontation with little relish.
Hal ini, aku Boon Kwan, anehnya kontras dengan pandangan tentara yang mengalah, kesal karena dekatnya mereka dengan perang, dan bagaimanapun juga tidak begitu senang melaksanakan kebijakan-kebijakan konfrontasi.

He has attempted, on several occasions, to escape his duties, voiced doubts on the chances of our victory, and made defeatist comments in public.
Dia telah beberapa kali mencoba untuk kabur dari tugas menyampaikan keraguan akan kesempatan menang kita dan mengatakan hal tidak benar di muka umum.

(Proverbs 24:10) So avoid defeatist thinking.
(Amsal 24:10) Jadi, hindarilah pikiran yang negatif.

Try to reduce irritations that result in defeatist feelings.
Cobalah untuk mengurangi perasaan tersinggung yang dapat mengakibatkan perasaan pesimis.

Such defeatist thinking may in itself be the greatest threat to your marriage!
Pemikiran ’kalah sebelum berperang’ seperti itulah yang dapat menjadi ancaman terbesar terhadap perkawinan Anda!

Do not become a defeatist.
Jangan menyerah.

(Jeremiah 10:23) To acknowledge that Jeremiah’s words are true is not defeatist.
(Yeremia 10:23) Mengakui kebenaran kata-kata Yeremia bukanlah pertanda kegagalan.

Yet while seemingly defeatist in tone, the humanity of the characters shines through in their persistence despite the obstacles.
Namun sementara tampaknya mengalah dalam nada, kemanusiaan karakter bersinar melalui dalam ketekunan mereka meskipun kendala.

Don't be such a defeatist.
Jangan terlalu mengalah.

Don't be defeatist.
Jangan mengalah.