saya tuna rungu oor Engels

saya tuna rungu

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

I'm deaf

[ I’m deaf ]

Phrase

I'm deaf

voorbeelde

Dan dalam 5 tahun, kondisi saya memburuk, hingga saya divonis tuna rungu.
And over the next five years, it progressed until I was classified as profoundly deaf.

Kedua: saya seorang tuna rungu.
The second is: I was Deaf.

Ketika ia menyadari bahwa saya adalah seorang Saksi, ia langsung menolak saya karena suaminya, yang juga tuna rungu, tidak menyukai Saksi-Saksi Yehuwa.
When she realized that I was a Witness, she rejected me right away because her husband, who was also deaf, did not like Jehovah’s Witnesses.

Saya tinggal dan bekerja bersama 300 orang tuna rungu, yang diungsikan setelah musibah gempa tahun 2010.
I lived and worked with 300 Deaf individuals that were relocated after the 2010 earthquake.

Seorang saudari menceritakan pengalaman berikut ini, ’Saya sedang bekerja di antara penyandang tuna rungu dan mengunjungi seorang wanita yang memiliki dua anak kecil.
One sister relates the following experience: ‘I was working among the deaf and visited a lady with two small children.

Karena suaminya mengajukan banyak pertanyaan, saya mengundang mereka ke perhimpunan untuk orang-orang tuna rungu.
Since the husband had many questions, I invited them to our meetings for the deaf.

Saya merasa sangat dianjurkan mengetahui bahwa ada banyak orang tuna rungu sekaligus tuna netra yang hadir.
It was very encouraging for me to know that many who are blind and deaf were there.

Saya menyelidiki banyak program untuk anak tuna rungu di beberapa negara bagian dan mendapati sebuah sekolah di Massachusetts yang menggunakan Bahasa Isyarat Amerika maupun bahasa Inggris dengan pendekatan dwibahasa.
I investigated many programs for deaf children in several states and found a school in Massachusetts where both ASL and English were used in what is considered a bilingual approach.

”Setelah sebulan,” ia melanjutkan, ”saya tinggalkan kegiatan olahraga, menyerahkan senjata olahraga menembak saya, dan melepaskan harapan untuk ikut dalam Olimpiade tuna rungu.
“After a month,” he continues, “I quit my sporting activities, handed in my target-shooting arms, and gave up my hope of participating in the deaf Olympics.

Saya tidak tahu apa-apa tentang cara membesarkan seorang anak tuna rungu ataupun apa yang sebenarnya dialami para tuna rungu.
I knew nothing about raising a deaf child or what it meant to be deaf.

Saya mengutarakan perasaan tawar hati saya kepada sepasang suami-istri yang telah melayani Saksi-Saksi tuna rungu selama bertahun-tahun.
I discussed my feelings of discouragement with a couple who had worked with deaf Witnesses for many years.

Dengan persetujuan suami saya, sewaktu Spencer berusia tiga tahun, saya mendaftarkannya dalam suatu program untuk anak-anak tuna rungu dan yang mengalami gangguan pendengaran, yang terletak di sebuah sekolah negeri.
With my husband’s approval, when Spencer was three, I enrolled him in a program for deaf and hard-of-hearing children, located in a public school.

Saudara dan saudari tuna rungu di sidang merupakan panutan yang bagus sekali bagi putra saya, karena membantunya untuk menyadari bahwa ia pun dapat mencapai cita-cita rohani.
The deaf brothers and sisters in the congregation are wonderful role models for my son, helping him to realize that he too can achieve spiritual goals.

Spencer membutuhkan sekolah yang semua guru dan muridnya berkomunikasi dengan bebas dalam bahasa isyarat, dan saya merasa bahwa akan lebih baik bergabung dengan sidang bersama Saksi-Saksi tuna rungu yang lain.
Spencer needed to be in a school where teachers and students all communicated freely in sign language, and I felt it would be better to be in a congregation with other deaf Witnesses.