bird trap oor Indonesies

bird trap

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

bird trapping

device for trapping birds in

voorbeelde

He thus hastens into the grip of death like a bird into a trap!
Dengan demikian, ia bergegas menuju cengkeraman kematian seperti seekor burung masuk ke dalam perangkap!

Our life can end as unexpectedly as when fish are caught in a net or birds in a trap.
Kehidupan kita dapat berakhir tanpa diduga-duga seperti ikan yang tertangkap dalam jaring atau burung di dalam perangkap.

5 Will a bird fall into a trap on the ground when there is no snare for it?
5 Apakah burung akan jatuh ke dalam perangkap di tanah kalau tidak ada jeratnya?

This formidable foe cunningly endeavors to mislead and trap Jehovah’s people as a birdcatcher tries to trap a bird.
Seteru yang kuat ini dengan licik berupaya menyesatkan dan menjerat umat Yehuwa seperti penangkap burung berusaha menjerat seekor burung.

He follows her home “like a bull that comes even to the slaughter” and “just as a bird hastens into the trap.”
Ia mengikuti pelacur itu ke rumahnya ”seperti lembu jantan yang datang ke pembantaian” dan ”sama seperti burung yang bergegas ke dalam perangkap”.

Trapped a little bird.
Menjebak burung kecil.

The bird was drawn into the trap by means of bait or a lure.
Burung dipikat untuk memasuki perangkap dengan umpan.

Peering within, you realize that this is a death trap for small birds.
Kalau dicermati, Anda akan sadar bahwa daun-daun itu adalah jebakan maut bagi burung-burung kecil.

Birdcatchers carefully study the habits of birds and devise ways to trap them
Penangkap burung mempelajari baik-baik kebiasaan burung dan menyusun siasat untuk menangkapnya

(Psalm 91:3) A birdcatcher in ancient Israel often captured birds by using snares or traps.
(Mazmur 91:3) Seorang penangkap burung di Israel zaman dahulu sering kali menangkap burung dengan jerat atau jebakan.

Birds are cautious, difficult to trap
Burung biasanya berhati-hati dan susah ditangkap

(Psalm 142:3) Because we have renounced unrighteousness, however, ‘our soul is like a bird that escapes from the trap.’
(Mazmur 142:3) Akan tetapi, karena kita sudah meninggalkan ketidakadilbenaran, ’jiwa kita seperti burung yang luput dari perangkap’.

For example, a yellow bird speeds up, a blue bird fragments into three birds, a black bird explodes, a white bird can drop an egg-shaped projectile, a pink bird can trap objects in bubbles, a green bird boomerangs back, a giant red bird (similar to the original red bird) does more damage to structures than their smaller counterparts, and an orange bird expands and inflates.
Misalnya, kecepatan burung kuning sangat cepat, burung biru bisa memisahkan diri menjadi tiga burung, burung hitam dapat meledak, burung putih bisa mengeluarkan proyektil berbentuk telur, burung merah muda dapat menjebak lawan dalam gelembung, burung hijau dapat menjadi sebuah bumerang yang terbang kembali dan burung oranye dapat memperluas dan mengembang.

You'd have more luck trapping helium in a bird cage.
Kau banyak memiliki keberuntungan dengan menjebak helium di sangkar burung.

“All of a sudden he is going after her, like a bull that comes even to the slaughter, . . . just as a bird hastens into the trap.” —Proverbs 7:22, 23.
”Dengan tiba-tiba pria muda itu pergi mengikutinya, seperti lembu jantan yang datang ke pembantaian, . . . sama seperti burung yang bergegas ke dalam perangkap.” —Amsal 7:22, 23.

Air trapped under this coat insulates the bird and gives it natural buoyancy —much like a life jacket.
Udara yang terperangkap di dalam lapisan bulu tersebut menjadi semacam penyekat dan memberinya daya apung alami —sangat mirip dengan pelampung.

However, birds are naturally cautious, skittish creatures, difficult to trap.
Tetapi, burung adalah makhluk yang secara alami berhati-hati, mudah takut, sehingga sulit ditangkap.

+ Just as fish are caught in an evil net and birds are caught in a trap, so the sons of men are ensnared in a time of disaster,* when it suddenly overtakes them.
+ Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mematikan dan burung yang terjebak dalam perangkap, begitulah anak-anak manusia terperangkap dalam bencana,* yang tiba-tiba menimpa mereka.

(Eze 13:17-23) However, because Jehovah proves to be with his faithful servants, their “soul is like a bird that is escaped from the trap of baiters.
(Yeh 13:17-23) Akan tetapi, karena Yehuwa terbukti menyertai hamba-hamba-Nya yang setia, ’jiwa mereka seperti burung yang luput dari perangkap orang-orang yang memasang umpan.

The text of the prism boasts how Sennacherib destroyed 46 of Judah's cities and trapped Hezekiah in Jerusalem "like a caged bird."
Teks dalam prisma tersebut mencatat bagaimana Sanherib telah menghancurkan 46 kota Kerajaan Yehuda dan memerangkap Hizkia di Yerusalem "seperti burung dalam sangkar."

“All of a sudden he is going after her,” reports Solomon, “like a bull that comes even to the slaughter, and just as if fettered for the discipline of a foolish man, until an arrow cleaves open his liver, just as a bird hastens into the trap, and he has not known that it involves his very soul.” —Proverbs 7:22, 23.
”Dengan tiba-tiba pria muda itu pergi mengikutinya,” lapor Salomo, ”seperti lembu jantan yang datang ke pembantaian, dan sama seperti dibelenggu untuk mendapat disiplin yang diberikan kepada pria yang bodoh, sampai sebuah anak panah membelah livernya hingga terbuka, sama seperti burung yang bergegas ke dalam perangkap, dan dia tidak tahu bahwa hal itu melibatkan jiwanya sendiri.” —Amsal 7: 22, 23.

When he checks the traps, he finds among the other birds a stork, who pleads to be spared because it is harmless and has taken no part in the theft.
Saat ia mengecek jebakan, ia menemukan seekor bangau di antara burung-burung lain, yang memintau untuk dilepaskan karena tak bersalah dan tak mengambil bagian dalam pencurian.

Man, unable to foresee the future and limited in his ability to cope with calamity, is likened to “birds that are being taken in a trap [Heb., bap·pachʹ], . . . ensnared at a calamitous time, when it falls upon them suddenly.”
Manusia, yang tidak dapat melihat masa depan dan terbatas kesanggupannya dalam mengatasi malapetaka, disamakan dengan ”burung-burung yang tertangkap dalam perangkap [Ibr., bap·pakhʹ], . . . terjerat pada waktu malapetaka, apabila hal itu tiba-tiba menimpa mereka”.

Just like fishes that are being taken in an evil net, and like birds that are being taken in a trap, so the sons of men themselves are being ensnared at a calamitous time, when it falls upon them suddenly.”—Ecclesiastes 9:12.
Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.” —Pengkhotbah 9:12.

The birdcatcher of ancient times had to study the various habits and peculiarities of each kind of bird and employ clever methods of concealment and camouflage in placing traps.
Seorang penangkap burung pada zaman dahulu harus mempelajari berbagai kebiasaan dan kekhasan setiap jenis burung dan dengan cerdik menggunakan metode-metode persembunyian dan penyamaran dalam memasang perangkap.