Hammurabi oor Indonesies

Hammurabi

eienaam, naamwoord

The sixth king of Babylon.

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Hammurabi

naamwoord

Hammurabi was not attempting to cover the whole scope of law.
Hammurabi tidak berupaya mengulas seluruh ruang lingkup hukum.

Hammurapi

naamwoord

voorbeelde

(Ge 14:1-16) There have been attempts to identify Amraphel with Hammurabi, but the identification is not certain.
(Kej 14:1-16) Ada upaya untuk menyamakan Amrafel dengan Hammurabi, tetapi keterangan ini tidak dapat dipastikan kebenarannya.

Critics thus claim that Moses merely borrowed his laws from Hammurabi’s code.
Maka para kritikus mengatakan bahwa Musa hanya meminjam hukum-hukumnya dari kaidah hukum Hamurabi.

Ammitakum of Alalakh declared himself king but not as independent ruler, he acknowledged Yarim-Lim as his suzerain and appointed his son Hammurabi as his heir in the presence of Yarim-Lim, declaring him a servant to the great king of Yamhad.
Ammitakum dari Alalakh menyatakan dirinya sebagai raja tapi bukan sebagai penguasa independen, ia mengakui Yarim-Lim sebagai suzerenitasnya dan menunjuk putranya Hammurabi sebagai pewarisnya di hadapan Yarim-Lim, dan mengatakan bahwa ia adalah seorang pelayan bagi raja agung Yamhad.

(Romans 2:13-16) Hammurabi, an ancient Babylonian lawgiver, prefaced his law code as follows: “At that time [they] named me to promote the welfare of the people, me, Hammurabi, the devout, god-fearing prince, to cause justice to prevail in the land, to destroy the wicked and the evil, that the strong might not oppress the weak.”
(Roma 2:13-16) Hammurabi, seorang pembuat undang-undang di Babel purba, memberikan kata pengantar untuk kaidah hukumnya sebagai berikut, ”Pada waktu itu [mereka] menunjuk saya untuk memajukan kesejahteraan rakyat, saya, Hammurabi, pangeran yang saleh, takut akan Allah, agar keadilan berlaku di negeri ini, untuk menghancurkan orang jahat dan kejahatan, agar mereka yang kuat tidak menindas yang lemah.”

Rim-Sin I was a contemporary of Hammurabi of Babylon and Irdanene of Uruk.
Rim-Sin I merupakan kontemporer Hammurabi dari Babilon dan Irdanene dari Uruk.

For example, King Hammurabi decreed that people are divided into superiors, commoners and slaves.
Misalnya, Raja Hammurabi memutuskan bahwa orang dibagi menjadi kalangan atas, orang biasa, dan budak.

At the time that Hammurabi made Babylon the capital of Babylonia, the importance of the city’s favorite god Marduk was, of course, enhanced.
Pada waktu Hammurabi menjadikan Babilon ibu kota Babilonia, dewa favorit kota itu, Marduk, tentu saja menjadi semakin penting.

His rule was one of the high points in the history of Vietnam, the time of a "Flood of Virtue" (Hồng Đức), and he has been referred to as the Vietnamese Hammurabi.
Kekuasaannya adalah salah satu titik tertinggi dalam sejarah Vietnam, masa "Banjir Kebajikan" (Hồng Duc), dan ia disebut sebagai Hammurabi Vietnam.

Hammurabi I (reigned c. 1764 BC – c. 1750 BC - Middle chronology) is the third attested king of Yamhad (Halab).
1764 SM-1750 SM - Kronologi tengah) merupakan raja ketiga Yamhad (Halab) yang dibuktikan.

When Hammurabi’s troops demolished the city, they knocked down the upper walls, filling the lower rooms with bricks and earth.
Sewaktu pasukan Hammurabi menghancurkan kota itu, mereka meruntuhkan tembok atas kota, sehingga memenuhi ruang-ruang yang lebih rendah dengan batu bata dan tanah.

That early Babylon had some surgeons is indicated in the Code of Hammurabi, which set certain fees of physicians and made references to “a bronze operating knife.”
Keberadaan ahli bedah di Babilon masa awal ditunjukkan dalam Kaidah Hammurabi, yang menetapkan tarif tabib dan menyebutkan tentang ”pisau bedah dari perunggu”.

This period of Elamite power in Babylonia was upset and terminated by Hammurabi, and it was not until the latter part of the second millennium B.C.E. that Elam was able to conquer Babylon and again establish control for a period of some centuries.
Hammurabi mengakhiri masa kekuasaan orang Elam tersebut di Babilonia, dan baru pada pengujung milenium kedua SM, Elam dapat menaklukkan Babilon dan menguasainya kembali untuk suatu jangka waktu selama beberapa abad.

The Code of Hammurabi of the 18th century B.C.E. included laws that allowed divorce in Babylonia.
Kaidah Hammurabi dari abad ke-18 SM mencakup hukum yang memperbolehkan perceraian di Babilon.

31, The Laws of Eshnunna (1951 - 1952), pp. v-197 Akkadian Empire Eshnunna Cuneiform law Code of Hammurabi Code of Ur-Nammu Code of Lipit-Ishtar List of ancient legal codes Laws of Eshnunna tablet at the Iraq National Museum
31, The Laws of Eshnunna (1951 - 1952), pp. v-197 Daftar artefak terkait Alkitab Daftar hukum kuno Eshnunna Hukum Kuneiform Kekaisaran Akkadia Kodeks Lipit-Ishtar Piagam Hammurabi Undang-undang Ur-Nammu Laws of Eshnunna tablet at the Iraq National Museum

Although Babylon was quite a small state in the Sumerian, it grew tremendously throughout the time of Hammurabi's rule.
Walaupun sebelumnya cuma sebuah negara kecil di Sumeria, Babel tumbuh pesat selama masa pemerintahan Hammurabi.

Were these laws based upon the already existent Code of Hammurabi?
Apakah hukum-hukum ini didasarkan atas Kaidah Hamurabi yang telah ada?

The journal Pediatrics in Review notes that the ancient “Code of Hammurabi made it a crime punishable by death to sell anything to a child.”
Jurnal Pediatrics in Review menyatakan bahwa di zaman purba ”Hukum Hammurabi menyatakan bahwa merupakan kejahatan dengan ganjaran hukuman mati apabila seseorang menjual sesuatu kepada seorang anak”.

Was Hammurabi’s code an “ancestor” of the Mosaic Law?
Apakah kaidah Hammurabi merupakan ”nenek moyang” Hukum Musa?

In 1700 B.C.E., Hammurabi, the pagan king of Babylon, developed the famous Code of Hammurabi, which contained nearly 300 legal provisions whereby man was governed.
Pada tahun 1700 S.M., Hamurabi, raja kafir dari Babilon membuat Kaidah Hamurabi yang terkenal, yang memuat hampir 300 ketetapan yang sah bagi manusia.

Some people might think so, since Hammurabi, king of Babylon’s first dynasty, ruled well over a century and a half before Israel became a nation.
Beberapa orang mungkin berpendapat demikian, karena Hammurabi, raja dari dinasti pertama Babel, sudah memerintah lebih dari satu setengah abad sebelum Israel menjadi suatu bangsa.

Some time later, the Old Assyrian Empire (c. 2050 – 1750 BC) became the most powerful entity in Mesopotamia immediately preceding the rise of the Amorite king Hammurabi of Babylon.
Beberapa waktu kemudian, Kekaisaran Asiria Lama (sekitar 2050-1750 SM) muncul sebagai kekuatan utama di Mesopotamia tepat sebelum tampilnya Raja orang Amori, Hammurabi, sebagai penguasa di Babel.

During Hammurabi's thirtieth year as king, he conquered Larsa from Rim-Sin I, thus, gaining control over the lucrative urban centers of Nippur, Ur, Uruk, and Isin.
Pada tahun tersebut, dia merebut Larsa dari Rim-Sin, serhingga dia kini memeiliki kendali atas pusat-pusat perkotaan yang menguntungkan seperti Nippur, Ur, Uruk, dan Isin.

The city was abandoned during the reign of Samsu-iluna, successor to Hammurabi of the First Babylonian Dynasty and not re-occupied until late in the first millennium.
Kota ini ditinggalkan pada masa pemerintahan Samsu-iluna, penerus Hammurabi dari Dinasti Babilonia Pertama dan tidak kembali ditempati sampai akhir milenium pertama.

The city was largely destroyed by Babylonian King Hammurabi.
Sebagian besar kota itu dihancurkan oleh Raja Hammurabi dari Babilonia.

In no way does Hammurabi’s code prove to be an ancestor of the Mosaic Law.
Kaidah Hammurabi sama sekali tidak terbukti menjadi nenek moyang Hukum Musa.