Second Vatican Council oor Indonesies

Second Vatican Council

naamwoord

the Vatican Council in 1962-1965 that abandoned the universal Latin liturgy and acknowledged ecumenism and made other reforms

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

Konsili Ekumenis Vatikan Kedua

naamwoord

Konsili Vatikan Kedua

naamwoord

But I did teach classes on the decrees of the Second Vatican Council.
Tapi, saya juga mengajar tentang ketetapan-ketetapan Konsili Vatikan Kedua.

voorbeelde

1965 —Pope Paul VI closes Second Vatican Council and urges peace
1965—Paus Paulus VI menutup Konsili Vatikan Kedua dan mendesak

The opening day was also the 50th anniversary of the closing of the Second Vatican Council.
Hari pembukaan perayaan ini juga merupakan peringatan yang ke-50 atas penutupan Konsili Vatikan II.

But I did teach classes on the decrees of the Second Vatican Council.
Tapi, saya juga mengajar tentang ketetapan-ketetapan Konsili Vatikan Kedua.

The Second Vatican Council led to changes and confusion
Konsili Vatikan Kedua membawa kepada perubahan dan kebingungan

Patriarch Maximos IV took part in the Second Vatican Council.
Patriark Maximos IV Sayegh ikut serta dalam Konsili Vatikan II.

It calls on Christians to practice penance and considers the upcoming Second Vatican Council.
Ensiklik tersebut menyerukan agar umat Kristen mempraktikkan penitensi dan menyoroti Konsili Vatikan Kedua mendatang.

The Catholic Church engaged in a comprehensive process of reform following the Second Vatican Council (1962–65).
Gereja Katolik mengalami suatu proses pembaharuan yang komprehensif selepas Konsili Vatikan II (1962–1965).

Mysterium Fidei was issued just as the closing session of the Second Vatican Council was beginning.
Mysterium Fidei dikeluarkan tepat pada saat bagian penutup Konsili Vatikan II dimulai.

The penultimate encyclical, Paenitentiam agere, considered penance and the then-upcoming Second Vatican Council.
Ensiklik penultimasi, Paenitentiam agere, berisi tentang penitensi dan Konsili Vatikan Kedua mendatang pada masa itu.

The Second Vatican Council described Aquinas' system as the "Perennial Philosophy".
Konsili Vatikan Kedua menyebut sistem Aquinas sebagai "Filsafat Perennial". ^ "Archived copy".

December 8, 1965: Pope Paul VI solemnly closes the Second Vatican Council.
8 Desember 1965: Paus Paulus VI menutup Konsili Vatikan Kedua.

Lumen gentium, the Dogmatic Constitution on the Church, is one of the principal documents of the Second Vatican Council.
Lumen Gentium atau Konstitusi Dogmatis tentang Gereja, adalah salah satu dokumen utama Konsili Vatikan Kedua.

This teaching was reaffirmed at the Council of Trent (1545–1563) and at the Second Vatican Council (1962–1965).
Ajaran ini ditegaskan kembali dalam Konsili Trente (1545–1563) dan Konsili Vatikan II (1962–1965).

The dogmatic constitution on the Church issued by the Second Vatican Council quotes the Marian theology of Benedict XV.
Konstitusi dogmatis di Gereja yang dikeluarkan oleh Konsili Vatikan Kedua mengutip teologi Paus Benediktus XV.

This council was not formally closed until 1960 by Pope John XXIII in preparation for the Second Vatican Council.
Konsili ini belum ditutup secara resmi sampai pada tahun 1960 oleh Paus Yohanes XXIII dalam rangka persiapan Konsili Vatikan Kedua.

Still, that same Magisterium did at times mention the theory in its ordinary teaching up until the Second Vatican Council.
Namun Magisterium yang sama berkali-kali menyebutkan teori tersebut dalam pengajaran umum sampai dengan Konsili Vatikan II.

Catholic–Lutheran dialogue is a series of discussions which began during July 1964 as an outgrowth of the Second Vatican Council.
Dialog Lutheran–Katolik Roma adalah serangkaian diskusi yang dimulai pada Juli 1964 sebagai sebuah pertumbuhan dari Konsili Vatikan Kedua.

The effort eventually became the New American Bible under the liturgical principles and reforms of the Second Vatican Council (1962–1965).
Upaya ini pada akhirnya menghasilkan "New American Bible" yang memperhatikan prinsip-prinsip liturgis dan semangat reformasi Konsili Vatikan II (1962-1965).

After the reforms of the Second Vatican Council the monastery was one of the few remaining territorial abbeys within the Catholic Church.
Semenjak reformasi yang dilancarkan oleh Konsili Vatikan Kedua, biara ini menjadi salah satu dari beberapa biara teritorial yang masih tersisa di dalam yurisdiksi Gereja Katolik.

The Second Vatican Council reaffirmed that “according to its tradition, the Church venerates the saints and honors their authentic relics and their images.”
Konsili Vatikan Kedua menegaskan kembali bahwa ”menurut tradisi, Gereja memuja santo-santo dan menghormati relikwi yang autentik dan patung-patung mereka”.

It stated in its introduction: “The restoration of unity among all Christians is one of the principal concerns of the Second Vatican Council.”
Dalam pengantarnya dinyatakan, ”Pemulihan persatuan di antara semua umat Kristen merupakan pokok utama Konsili Vatikan Kedua.”

It was brought up at the Second Vatican Council by Italian, Spanish, and Polish bishops, but not dealt with on the council floor.
Definisi dogma bagi konsep-konsep ini diajukan pada Konsili Vatikan II oleh uskup-uskup Italia, Spanyol dan Polandia namun tidak dibahas, dan masih ada penentangan terhadap konsep-konsep ini di dalam lingkaran Vatikan.

1964: Pope Paul VI promulgated the Second Vatican Council’s “Decree on Ecumenism,” which defined the limits of Catholic participation in the ecumenical movement.
1964: Paus Paulus VI mencetuskan ”Keputusan mengenai Ekumenisme” dari Konsili Vatikan Kedua, yang menetapkan batas-batas partisipasi Katolik dalam gerakan ekumenis.

The Second Vatican Council in the 1960s introduced the most significant changes to Catholic practices since the Council of Trent four centuries before.
Konsili Vatikan II yang diselenggarakan pada era 1960-an menghasilkan perubahan-perubahan terpenting dalam praktik-praktik Gereja Katolik selepas Konsili Trento, empat abad sebelumnya.

The current General Roman Calendar, revised in 1969 as instructed by the Second Vatican Council, celebrates Saint Gregory the Great on 3 September.
Kalender orang suci Gereja Katolik Roma hari ini, yang direvisi pada tahun 1969 sebagaimana ditentukan oleh Konsili Vatikan Kedua, merayakan peringatan akan Santo Gregorius Agung pada tanggal 3 September.