Burung Bulbul oor Engels

Burung Bulbul

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

Common Nightingale

burung bulbul

Vertalings in die woordeboek Indonesies - Engels

nightingale

naamwoord

bird

Kau mendengar burung bulbul dan bukan lark, aku janji.
You heard the nightingale and not a lark, I promise.

bulbul

naamwoord

Karena burung bulbul yang biasa inilah Liberia mendapat julukan ”negeri burung cabe.”
This common bulbul has given Liberia its nickname “land of the pepper bird.”

voorbeelde

Baumgartner, Leiden, 1958, hlm. 679) menyatakan bahwa ʽa·ghurʹ adalah burung bulbul (Pycnonotus Reichenovi).
Baumgartner, Leiden, 1958, p. 679) identified ʽa·ghurʹ as the bulbul (Pycnonotus Reichenovi).

Nyanyian burung bulbul selalu manis Jam tergelap
The nightingale always sings sweetest at the darkest hour.

" Bunyi ayam jago seperti bunyi burung bulbul. "
" The rooster's croak sounded melodious to me. "

Percayalah, cinta, itu adalah burung bulbul.
Believe me, love, it was the nightingale.

Pangkal tenggorok dari burung bulbul dapat menghasilkan empat nada yang berbeda sekaligus, termasuk akor yang selaras.
The nightingale’s larynx can produce four different notes at once, including chords that are musically perfect.

tidak ada burung bulbul lihat sayang.
'Tis the lark, the herald of the morn, no nightingale.

Suara seekor burung bulbul terdengar dari seberang lembah di sebelah barat.
The high-pitched cry of the bulbul could be heard from across the valley to the west.

Ada burung bulbul.
No nightingale.

Kau mendengar burung bulbul dan bukan lark, aku janji.
You heard the nightingale and not a lark, I promise.

"""Aku mendengar kabar bahwa Lord Iida telah memesan lantai yang dapat berkicau seperti burung bulbul,"" katanya."
“I've heard Lord Iida has ordered a floor to be made that sings like a nightingale,” he said.

ROMEO Itu adalah burung, bentara pagi ini, burung bulbul No: melihat, mencintai, apa goresan iri
ROMEO It was the lark, the herald of the morn, No nightingale: look, love, what envious streaks

Karena burung bulbul yang biasa inilah Liberia mendapat julukan ”negeri burung cabe.”
This common bulbul has given Liberia its nickname “land of the pepper bird.”

Percayalah, cinta, itu burung bulbul.
Believe me, love, it was the nightingale.

Itu adalah burung bulbul, dan bukan burung tersebut,
It was the nightingale, and not the lark,

Keledai-keledai jinak, yang dikenal sebagai burung bulbul Kona karena ringkikan mereka yang keras, dahulu digunakan untuk mengangkut karung kopi.
The docile donkeys, known as Kona nightingales for their loud braying, were once used to transport the coffee bags.

Kicauannya yang indah dan merdu setara dengan kicauan burung bulbul dan sedemikian nyaringnya sehingga dapat terdengar dari jarak sekitar satu kilometer!
Its beautiful, trilling song has been likened to that of the nightingale and is so powerful that it can be heard over half a mile away!

Hanya 1 dari antara 10 orang yang dapat melihat burung bulbul yang mereka dengar, tetapi sekali terdengar, nyanyian burung tersebut tidak akan terlupakan.
Only 1 in 10 people will see the nightingale they hear, but once heard, the song is unforgettable.

38, 39) Tidak seperti suara burung jenjang yang agak melolong, kicauan burung bulbul agak mirip bunyi seruling dan digambarkan seperti gabungan antara ciapan dan siulan.
38, 39) Unlike the somewhat bellowing sound of the crane, the song of the bulbul is rather flutelike in tone and is described as a combination chirp and warble.

Orang-orang yang mengeluh mengenai penyelenggaraan Allah dapat dibandingkan dengan seekor burung bulbul (nightingale) yang merengut di dalam sarangnya karena ia tidak sekuat burung camar, sebaliknya daripada terbang ke dahan yang tinggi dan berkicau sebagai penghargaan atas karunia unik yang Allah berikan kepadanya.
Persons who complain about God’s arrangements might be compared to a nightingale that sulks in its nest because it is not as strong as a sea gull, instead of flying to a high branch and singing in gratitude for the unique gifts God has given it.

Dalam buku ini terdapat lima cerita pendek yaitu: Pangeran Yang Bahagia (The Happy Prince) Sang Burung Bulbul dan Bunga Mawar (The Nightingale and the Rose) Raksasa yang Egois (The Selfish Giant) Teman yang Setia (The Devoted Friend) Sang Roket yang Hebat (The Remarkable Rocket)
It contains five stories: "The Happy Prince", "The Nightingale and the Rose", "The Selfish Giant", "The Devoted Friend", and "The Remarkable Rocket".

Sang Pencipta sendiri pun berkata, ”Bangau di langit —ia tahu benar waktu yang ditetapkan baginya; dan burung tekukur dan burung walet dan bulbul— mereka memperhatikan dengan baik saat untuk kembali.” —Yeremia 8:7.
In fact, the Creator himself said: “The stork in the sky knows its seasons; the turtledove and the swift and the thrush keep to the time of their return.” —Jeremiah 8:7.

(Mz 102:6; 104:16, 17) Selain itu, Palestina berada di salah satu rute migrasi utama yang setiap tahun dilalui oleh burung-burung (bangau, tekukur, burung puyuh, walet, burung layang-layang, bulbul atau kutilang, burung kuku, dan lain-lain) yang terbang ke utara dari Afrika pada musim semi atau ke selatan dari Eropa dan Asia pada musim gugur.
(Ps 102:6; 104:16, 17) Additionally, Palestine is on one of the major migrational routes followed annually by birds (storks, turtledoves, quail, swifts, swallows, bulbuls, cuckoos, and others) traveling N from Africa in the spring or S from Europe and Asia in the fall.

Hal ini meneguhkan kata-kata Alkitab di Yeremia 8:7, ”Bangau di langit —ia tahu benar waktu yang ditetapkan baginya; dan burung tekukur dan burung walet dan bulbul —mereka memperhatikan dengan baik saat untuk kembali.”
This confirms the words of the Bible found at Jeremiah 8:7: “The stork in the heavens —it well knows its appointed times; and the turtledove and the swift and the bulbul —they observe well the time of each one’s coming in.”

Ludwig Koehler mengatakan bahwa kata Ibrani ʽa·ghurʹ menggambarkan burung yang ’suka menegakkan atau meremangkan bulu-bulunya’ dan mengatakan tentang bulbul bahwa ”pada waktu berhenti (berkicau) ia menaikkan . . . dari waktu ke waktu, bulu-bulu panjang yang seperti jambul di bagian belakang kepalanya”.
Ludwig Koehler says the Hebrew ʽa·ghurʹ describes a bird that ‘ruffles or bristles its feathers’ and says concerning the bulbul that “during the pauses (of its song) it lifts . . . from time to time the extended crestlike feathers of the back of the head.”