weep oor Indonesies

weep

/ˈwip/, /wiːp/ werkwoord, naamwoord

To cry, shed tears.

Vertalings in die woordeboek Engels - Indonesies

menangis

werkwoord

to cry, shed tears

I cannot hear such a story without weeping.
Saya tidak bisa mendengar cerita semacam itu tanpa menangis.

tangis

werkwoord

To cry, shed tears

Past the lake, beside the weeping tree, I spied her.
Melewati danau, di samping pohon tangisan, aku melihat dia.

menangisi

werkwoord

Do not weep for the past, dear Alina.
Jangan menangisi yang telah lalu, Alina ku sayang.

tangisan · meratapi · mengisak · menitis · menitiskan · menyabak · mengeluh · mengeluarkan · keluar · tersedan-sedan

Soortgelyke frases

weeping fig
beringin

weeping
air mata · menangis · tangis

voorbeelde

The kings and other mighty ones of the earth weep over her, saying: “Too bad, too bad, you great city, Babylon you strong city, because in one hour your judgment has arrived!”
Raja-raja dan orang-orang besar lainnya di atas bumi meratapi dia, dengan mengatakan: ”Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!”

(See also Crying; Mourning; Weeping)
(Lihat juga Kabung, Berkabung; Tangis, Menangis)

“Hannah,” he asked, “why do you weep, and why do you not eat, and why does your heart feel bad?
”Hana,” ia bertanya, ”mengapa engkau menangis, dan mengapa engkau tidak makan, dan mengapa sedih hatimu?

It makes me weep for joy when I hear this.
Itu membuat saya menangis kegirangan ketika saya mendengar ini .

Read it and weep.
Baca dan menangis.

The first is an untitled work by Irish poet Thomas Moore, beginning with the lines "Go, let me weep".
Yang pertama adalah sebuah karya tak berjudul dari penyair Irlandia Thomas Moore, dimulai dengan baris "Pergilah, biarkan aku menangis".

Children cry and wives weep because fathers and husbands continue to bring up little shortcomings that are really of no importance.
Anak-anak menangis dan para istri meratap karena para ayah dan suami terus mengungkapkan kesalahan-kesalahan kecil yang sesungguhnya tidak berarti.

As I entered her bedroom, I saw my 10-year-old daughter kneeling beside her bed, weeping.
Sewaktu saya memasuki kamar tidurnya, saya melihat anak perempuan saya yang berusia 10 tahun berlutut di sisi ranjangnya, menangis.

She couldn't even weep because of the pain.
Dia bahkan tak bisa meringis jika kesakitan

What can Christians learn from what Nehemiah did to stop the Jews from weeping?
Apa yang dapat dipelajari orang-orang Kristen dari apa yang dilakukan Nehemia untuk membuat orang-orang Yahudi tidak menangis lagi?

11 At the entrance of the gate of Jehovah’s house, Ezekiel saw apostate Israelite women weeping over Tammuz.
11 Pada pintu gerbang rumah Yehuwa, Yehezkiel melihat wanita-wanita Israel yang murtad menangisi Tamus.

The sound of weeping over calamity, which was heard in the streets of that city decades earlier, will be heard no more.
Suara tangis karena malapetaka, yang terdengar di jalan-jalan kota itu puluhan tahun sebelumnya, tidak akan terdengar lagi.

And I will be joyful in Jerusalem and exult in my people; and no more will there be heard in her the sound of weeping or the sound of a plaintive cry.”
Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umatKu; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak.”

They do not weep, cut their hair, or wear sackcloth as a sign of repentance.
Mereka tidak menangis, memotong rambut mereka, atau mengenakan kain goni sebagai tanda pertobatan.

8 Note that the unsuitable fish, that is, the wicked, will be cast into the fiery furnace, where they will have to weep and gnash their teeth.
8 Perhatikan bahwa ikan yang tidak baik, yaitu yang jahat, akan dicampakkan ke dalam dapur api, tempat mereka meratap dan mengertakkan gigi mereka.

And I will be joyful in Jerusalem and exult in my people; and no more will there be heard in her the sound of weeping or the sound of a plaintive cry.”
Aku akan bersuka-cita karena Yerusalem dan bersukaria karena umatku; dan di dalamnya tidak akan terdengar lagi suara tangis atau suara teriakan kesedihan.”

(Matthew 28:8-10) Later, Mary Magdalene is at the tomb weeping when Jesus appears to her.
(Matius 28: 8-10) Belakangan, ketika Maria Magdalena berada di makam sambil menangis, Yesus menampakkan diri kepadanya.

But it is the shedding of emotional tears, weeping, that seems to be uniquely human —and little understood.
Namun cucuran air mata emosilah, yaitu tangisan, yang tampaknya merupakan keunikan manusia—dan hampir tidak dimengerti.

For example, when a girl about 12 years old died, “people were all weeping and beating themselves in grief for her.”
Sebagai contoh, sewaktu seorang gadis berusia 12 tahun meninggal, ”semua orang menangis dan meratapi anak itu”.

NURSE O, she says nothing, sir, but weeps and weeps;
PERAWAT O, dia mengatakan apa- apa, Sir, tapi menangis dan menangis;

Despite Weeping, Truly Happy!
Meski Bersedih, Tetap Berbahagia!

As expressed by the writer of Ecclesiastes: “For everything there is an appointed time, . . . a time to weep and a time to laugh; a time to wail and a time to skip about.”
Sebagaimana dinyatakan oleh penulis buku Pengkhotbah, ”Untuk segala sesuatu ada waktu yang ditetapkan, . . . waktu untuk menangis dan waktu untuk tertawa; waktu untuk meratap dan waktu untuk melompat-lompat.”

As he sat in my office, he began to weep.
Saat dia duduk di kantor saya, dia mulai menangis.

There is where their weeping and the gnashing of their teeth will be.” —Matthew 8:11, 12.
Di sanalah mereka akan menangis dan menggertakkan gigi”. —Matius 8:11, 12.

And now she stood weeping by the empty sepulchre [see John 20:11].
Dan sekarang dia berdiri meratap di dekat makam kosong itu [lihat Yohanes 20:11].