Karenanya, saya mengundang kita masing-masing untuk menemukan, selama musim Natal ini, suatu momen dalam keheningan jiwa kita untuk mengakui dan memberikan rasa syukur tulus kita kepada “Yang Pemurah.”
Jadi ada baiknya kita membiarkan hal-hal yang indah dan menakjubkan yang kita lihat setiap hari mendorong kita untuk dengan sepenuh hati berterima kasih kepada Pencipta kita yang pemurah.
Di pihak lain, Marcion menggambarkan Allah versi ”Perjanjian Baru” —sebagaimana disingkapkan melalui Yesus Kristus —sebagai Allah yang sempurna, Allah yang mempunyai kasih yang murni serta belas kasihan, Allah yang pemurah dan pengampun.
Semoga kita, di musim Natal ini, mengingat Bapa Surgawi kita Yang Pemurah dan mengucapkan rasa syukur terdalam dan tulus kita kepada Allah Yang Mahakuasa, yang telah memberikan kepada semua anak-Nya sayap untuk terbang.
Untuk dapat menyampaikan gagasan yang benar dalam bahasa Indonesia, kata Ibrani raʽ yang sangat luas cakupan maknanya diterjemahkan secara bervariasi menjadi ”jahat”, ”suram”, ”jelek”, ’bersifat mengancam’, ’bersifat membawa malapetaka”, ”ganas”, ”tidak pemurah”, dan ”dengki”, bergantung pada konteksnya.
Karena pemazmur sedang memikirkan seorang tuan rumah yang pemurah, ”diam dalam rumah [Yehuwa]” berarti mempunyai hubungan yang baik dengan Allah sebagai tamuNya.
Saya mengatakan kepada Anda, dan kepada seluruh Gereja, dan, untuk tujuan itu, kepada seluruh dunia, bahwa Bapa yang pemurah dan penuh kasih dari surga telah berbicara kembali di zaman akhir ini kepada para hamba-Nya, para nabi.
(1 Tesalonika 1:6) ”Sukacita yang dikerjakan Roh Kudus” terus menguatkan mereka sebagai tanda bukti dari Allah yang berbelas kasihan dan pemurah, lambat marah, dan limpah dalam kebaikan yang penuh kasih sayang dan kebenaran.
Maka, dengan penghargaan yang sungguh-sungguh, marilah kita melakukan dengan segala daya untuk memajukan kepentingan dari Allah kita yang pemurah, Yehuwa, yang pertama dan paling utama sebagai Pemberi yang bersukacita!
”Saya merasa suatu kehormatan untuk menggunakan bakat yang Yehuwa karuniakan dengan begitu pemurah kepada saya untuk menarik orang lain kepada kebenaran melalui musik.”
Jika kasih kita tidak sempit, melainkan terbuka dan pemurah, kita meniru Allah, ”yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar”.—Matius 5:43-48.
Membuka diri lebar-lebar dalam kasih dan mengembangkan hati yang pemurah akan membantu Saudara bersikap penuh pengertian dan mendukung orang-orang yang membutuhkan.